Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Sejak 20 Tahun Lalu, Pak Leman Bertahan Dengan Gula Aren


Sejak 20 Tahun Lalu, Pak Leman Bertahan Dengan Gula Aren.

Jambipos, Muarojambi
-Selama dua puluh tahun menggeluti pembuatan gula aren (nira), Pak Leman tetap bertahan dimasa pandemic Covid-19 ini. Tanpa berharap bantuan sembako dari pemerintah, Pak Leman giat menggeluti pembuatan gula aren meski dari pohon aren yang bisa dihitung jari saja.

Anggota DPRD Provinsi Jambi H Ivan Wirta ST MM MT mengulik profesi Pak Leman yang sudah 20 tahun menafkahi keluarga dari gula aren buatannya. Lokasinya di Desa Jambi Tulo, Kabupaten Muarojambi. 

Hanya dengan tiga pohon aren yang sudah berusia 15 tahun, Pak Leman bisa menyadap air aren sebanyak 1 galon untuk 5 bungkus gula aren. Tapi untuk budidaya pohon aren justru tidak dilakukan. 

“1 galon air aren bisa menghasilkan 5 bungkus gula aren. Kalau air aren banyak bisa memproduksi 20 bungkus gula aren. Butuh lima-enam pohon untuk menghasilkan 20 bungkus gula aren dengan harga satu bungkus gula aren Rp 8.000,” ujar Pak Leman saat berbincang dengan Ivan Wirata dilokasi pembuatan gula aren.

“Pak Leman warga Jambi Tulo, Muarojambi yang terus melestarikan usaha pembuatan gula aren yang turun temurun dari orang tuanya. Pada kesempatan itu, saya berbincang banyak tentang bagaimana budidaya pohon aren dan bagaimana mengelola aren tersebut menjadi gula hingga menghasilkan keuntungan,” cerita Ivan Wirata.

“Dari hasil perbincangan itu dimana untuk mendapatkan air nira/atau aren tersebut tergantung pohonnya. Karena ada dua jenis pohon yang bisa mengahasilkan air nira. Menurut  Pak Leman bahwa jenis pohon yang baik itu untuk mendapatkan air nira yang banyak haruslah berasal dari pohon liar, sementara pohon tanaman yang di budidaya hanya sedikit menghasilkan air nira,” ujar Ivan Wirata.

Menurut Ivan Wirata, hingga sekarang pembibitan tanaman pohon aren liar tersebut belum ada penemuannya. Bagaimana harapannya memiliki pohon aren seperti pohon liar  tumbuh subur dan menghasilkan air nira yang banyak.

“Kami selaku legislator, tentu hal ini menjadi prioritas bahan pokok pikiran kami kedepan. Bagaimana upaya menemukan bibit unggul seperti pohon liar yang diharapkan oleh petani aren, atau mencarikan peniliti yang terbaik untuk mendapatkan bibit pohon aren seperti pohon aren liar,” kata Ivan Wirata anggota dewan Dapil Muarojambi-Batanghari ini.
Anggota DPRD Provinsi Jambi H Ivan Wirta ST MM MT.

“Semangat terus Pak Leman. Ilmunya sangat bermanfaat buat kita semua. Bagi masyarakat yang butuh gula aren main - main ke Jambi Tulo, Muarojambi yah. Murni arennya asli rasanya,” ucap Ivan Wirata mempromosikan gula aren Pak Leman.

Sementara Pak Leman mengatakan, dirinya bisa menyekolahkan anak-anaknya dari hasil gula aren produksinya. Dengan cara tradisional, gula aren milik Pak Leman sudah terkenal dan dipasarkan di Muarojambi dan Kota Jambi.

Namun kendala yang dihadapi Pak Leman, adalah budidaya tanaman aren yang sulit dilakukan karena hasil produksi air sadapannya tidak semaksimal pohon aren liar. Pohon aren yang bisa berproduksi berusia 15 tahun dan bisa berproduksi selama 6 tahun setiap hari. 

H Ivan Wirata yang rutin turun menyapa petani, peternak dan pelaku UMKM, terus menggali dan mempromosikan potensi yang ada di Kabupaten Muarojambi. Sosok Ivan Wirata adalah anggota dewan yang humaniora yang menggali terus potensi warga Muarojambi.

H Ivan Wirata menyapa petani gula aren di Jambi Tulo, Muarojambi ini  diabadikan YouTuber Bung Idris dan tayang di Channel YouTube “Bincang Kito” dan Channel YouTube dan FB IVAN WIRATA. (JP-Asenk Lee Saragih) 

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar