Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Ribuan Warga Terdampak Covid-19 di Bungo Dapat Bantuan Penguatan Ekonomi Rp 2,39 Miliar

Gubernur Jambi, Al Haris secara simbolis menyerahkan bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) senilai Rp 1,83 miliar kepada Bupati Bungo, H Mashuri (kanan) di kantor Bupati Bungo, Provinsi Jambi, Kamis (26/8/2021). Bantuan tersebut akan disalurkan kepada 2.036 kepala keluarga (KK) terdampak Covid-19 di Bungo. (Foto : KominfoJambi)

Jambipos, Bungo
-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mengucurkan bantuan jaring pengaman sosial (JPS) dan penguatan ekonomi kepada warga masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Total bantuan JPS dan penguatan ekonomi tersebut mencapai Rp 2,39 miliar. Bantuan tersebut diserahkan Gubernur Jambi, Al Haris secara simbolis kepada Bupati Bungo, H Mashuri, perwakilan warga, pedagang dan petani seusai Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 Kabupaten Bungo di kantor Bupati Bungo, Muarabungo, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Kamis (26/8/2021).
 
Al Haris pada kesempatan tersebut menjelaskan, bantuan JPS yang diberikan di daerah barat Jambi itu mencapai Rp 1,83 miliar. Warga penerima bantuan JPS tersebut sebanyak 2.036 kepala keluarga (KK). Masing – masing keluarga mendapatkan bantuan uang tunai Rp 300.000/bulan selama tiga bulan. Bantuan tersebut disalurkan melalui kantor pos.

Dikatakan, bantuan pemulihan ekonomi yang diberikan Pemprov Jambi kepada warga Bungo mencapai Rp 561,70 juta. Bantuan tersebut terdiri dari pengadaan sarana produksi kacang tanah sekitar 100 hektare (ha) senilai Rp 357 juta. Kemudian bantuan obat-obat pertanian, yakni herbisida sebesar Rp 19,79 juta, insektisida (Rp 53,55 juta) dan pupuk Rp 55 juta).

Selain bantuan sarana dan prasarana produksi kacang tanah tersebut, Pemprov Jambi juga menyalurkan 30 unit sarana produksi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sebanyak dua unit mesin penggiling kopi dan dua unit mesin penyangrai kopi senilai Rp 76,32 juta diberikan kepada Kelompok Tani Harapan (KTH) Sungai Kelumbuk, Dusun Sungai Telang.

Kemudian sua unit mesin bambu pembuat tusuk sate dan satu unit gergaji listrik senilai Rp 33,39 juta diberikan kepada KTH Harapan Jaya, Dusun Tebing Tinggi. Sedangkan satu unit bantuan ekstraktor madu, dua unit alat uji kadar air madu dan 20 unit stop lebah koloni lebah apis cerana senilai Rp 102,57 juta diberikan kepada KTH Sungai Miyang, Dusun Rantau Pandan. Selain itu puluhan keluarga peternak di Bungo juga mendapatkan bantuan pengembangan pembibitan dan produksi ternak ayam sebanyak 500 ekor dan kambing sebanyak 50 ekor.

“Saya mengharapkan bantuan JPS dapat diberikan kepada warga terdampak Covid-19 yang benar-benar membutuhkan. Kemudian bantuan sarana dan prasartana usaha pertanian dan pengolahan hasil pertanian saya harapkan dimanfaatkan seoptimal mungkin meningkatkan produksi,”katanya. 

Gubernur Jambi, Al Haris (dua dari kiri) memberikan bantuan sarana dan prasarana penggilingan kopi kepada petani Bungo di kantor Bupati Bungo, Provinsi Jambi, Kamis (26/8/2021). (Foto :KominfoJambi)

Penanganan Intensif

Sementara itu pada Rakor Penanganan Covid-19 Kabupaten Bungo tersebut, Al Haris meminta jajaran Pemkab Bungo dan Satgas Penanganan Covid-19 Bungo terus mengintensifkan penanganan Covid-19. Penanganan Covid-19 yang perlu ditingkatkan di daerah itu terutama vaksinasi, penananganan pasien Covid-19 disiplin protokol kesehatan (prokes), yakni 5 M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, mengindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

“Kemudian 3T, yakni testing (pemeriksaan/deteksi), tracing (penelusuran) dan treatment (pengobatan) kasus Covid-19 di Bungo juga harus diintensifkan. Hal itu penting agar kasus Covid-19 di Bungo bisa dikendalikan. Dengan demikian Bungo yang saat ini berstatus zona oranye (risiko sedang) penularanCovid-19 tidak sampai naik menjadi zona merah (risiko tinggi),”katanya.

Sebagai Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, lanjut Al Haris, dirinya ingin bertemu dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Bungo. Hal itu penting  guna menjalin komunikasi dan koordinasi dengan baik dalam penanganan Covid-19 di Bungo.

"Kita ingin bersinergi bersama-sama saling menguatkan dalam penanganan Covid-19. Penanganan Covid-19 di Bungo harus dilakukan secara maksimal dan terkoordinir karena daerah ini merupakan etalase Jambi wilayah Barat. Daerah ini merupakan jalur lintasan Jalan Lintas Sumatera dan memiliki pintu masuk jalur udara,”katanya.

Sementara itu, Bupati Bungo, H Mashuri pada kesempatan tersebut mengatakan, saat ini Kabupaten Bungo fokus pada penanganan Covid-19. Daerah tersebut hingga akhir Agustus ini berstatus zona orange. Pemeirntah setempat berupaya agar daerah itu tidak sampai naik menjadi zona merah.

“Kasus positif Covid-19 di Bungo saat ini cukup tinggi. Hingga Kamis (26/8/2021), pasien terkonfirmasi  positif Covid – 19 di Bungo mencapai 3.571 orang. Pasien Covid-19 yang sembuh di daerah itu sebanyak 943  orang dan 23 meninggal,”ujarnya.

Dijelaskan, untuk penanganan pasien Covid-19 di Kabupaten Bungo,  daerah itu memiliki tiga rumah sakit rujukan Covid-19. Ketiga rumah sakit tersebut memiliki 180 unit tempat tidur. Sebanyak 150 unit tempat tidur di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hanafi, 13 unit tempat tidur di RS Permata Hati dan 17 unit tempat tidur di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kabupaten Bungo.

Mengenai ketersediaan oksigen, lanjut H Mashuri, daerah itu kini memiliki ketersediaan oksigen sebanyak 343 tabung. Sebanyak 200 tabung oksigen tersedia di RSUD Hanafi, 75 tabung oksigen di RS Permata Hati dan 68 tabung oksigen di Rusunawa Bungo. Kemudian ventilator yang tersedia di daerah itu sebanyak selapan unit dan obat-obatan 1.300 unit.

"Capaian vaksinasi di Bongo belum optimal. Vaksinasi di Bungo hingga akhir Agustus baru mencapai 82.000 dosis dari target ratusan ribu dosis. Warga yang divaksinasi dosis pertama sebanyak 39.000 orang dan dosis kedua 5.600 orang. Kami masih butuh 30.000 dosis vaksin untuk suntikan dosis kedua,"katanya.(JP-Lee/Matra)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar