Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Pj Gubernur Jambi: Kesaktian Pancasila Bukti Ketangguhan Indonesia Hadapi Persoalan Bangsa

Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, Hari Nur Cahya Murni (empat dari kiri) bersama pejabat Pemprov Jambi mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila secara virtual di rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Rabu (2/6/2021). (Foto : KominfoJambi)

Jambipos, Jambi
-Lahirnya Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia menujukkan ketangguhan Bangsa Indonesia menghadapi penjajahan dan ancaman disintegrasi bangsa. Karena itu peringatan hari lahirnya Pancasila atau Hari Kesaktian Pancasila harus bisa dijadikan sebagai momentum bagi segenap lapisan masyarakat Indonesia menghadapi problema bangsa saat ini, baik itu dampak pandemi Covid-19 maupun ancaman disintegrasi bangsa.
 
“Seluruh lapisan masyarakat Jambi juga diharapkan bisa menjadikan peringatan Hari Kesaktian Pancasila, 1 Juni 2021 ini sebagai momentum menunjukkan ketangguhan menghadapi berbagai persoalan Bangsa, termasuk masalah dampak pandemi Covid-19 dan ancaman integrasi bangsa,”kata Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, Hari Nur Cahya Murni kepada wartawan seusai mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tingkat nasional secara virtual di rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Rabu (2/6/2021).

Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila secar virtual tersebut turut dihadiri  Sekretaris Daerah Provinsi Jambi,  H Sudirman, SH, MH, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jambi, Ir Nurachmat Herlambang dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jambi.

Dikatakan, sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), seluruh lapisan masyarakat Indonesia harus bisa membuktikan buktikan ketangguhan menghadapi berbagai masalah bangsa guna menyongsong masa depan yang lebih baik. Ketangguhan menghadapi berbagai persoalan bangsa tersebut akan memampukan bangsa Indonesia mewujudkan cita cita luhur para pendiri bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan dan peduli dan berbagi untuk sesama.

“Dengan demikian kita bisa menjadi bangsa yang kuat, bangsa yang memanfaatkan kesulitan menjadi sebuah lompatan kemajuan bagi kita semua,” ungkapnya.

Menguji Daya Juang

Semenatara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila tersebut mengatakan, peringatan hari kelahiran Pancasila tahun ini  dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut menguji daya juang bangsa Indonesia, menguji pengorbanan, kedisplinan, kepatuhan dan ketenangan mengambil langkah kebijakan yang cepat dan tepat.

”Dalam menghadapi ujian tersebut, kita bersukur bahwa Pancasila tetap menjadi bintang penjuru untuk mengerakkan kita dalam persatuan untuk mengatasi semua tantangan, mengerakan rasa kepedulian, untuk saling berbagi, memperkokoh persaudaraan dan gontong royong untuk meringankan beban seluruh anak negeri serta menumbuhkan daya juang kita dalam mengatasi setiap kesulitan dan tantangan yang kita hadapi,”katanya.

Menurut Jokowi, nilai-nilai luhur Pancasila harus hadir secara nyata dalam kehidupan kita. Pancasila harus menjadi nilai yang hidup dan berkerja dalam kehidupan kita, nilai yang berkerja dalam kebijakan dan keputusan pemerintah. Nilai yang hidup harus bergelora dalam semangat rakyat Indonesia.  

Ia juga mengajak seluruh penyelenggara negara dari pusat sampai ke daerah untuk terus meneguhkan keberpihakan kepada masyarakat yang sedang mengalami kesulitan, untuk melayani masyarakat tampa membeda bedakan kelompok, ras suku dan agama, untuk memenuhi kewajiban, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

”Saya mengajak seluruh elemen bangsa di manapun berada dari sabang sampai Marauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, untuk terus memperkokoh tali persatuan dan persaudaraan, saling membantu dan salingbergontong royong, serta selalu optimis bahwa bangsa kita adalah bangsa pemenang dalam menghadapi setiap tantangan yang menghadang,”ujarnya.

Dikatakan, kekurangan dan kelemahan tidak menghalangi bangsa Indonesia untuk terus maju. Kekurangan dan kelemahan harus sama - sama di perbaiki, harus dijadikan momentum perubahan untuk memicu lompatan kemajuan agar menjadi bangsa yang kuat dan mandiri yang berdiri diatas kaki sendiri.

Presiden juga menyatakan, pendalaman nilai nilai Pancasila tidak bisa lagi dilakukan dengan cara cara biasa, tetapi diperlukan cara cara baru yang luar biasa, yaitu dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama revolusi industry 4.0. Pancasila juga harus menjadi pondasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berke-Indonesiaan. (JP-Lee)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar