Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Magnet Adian Napitupulu Dalam Secangkir Kopi “Hellosapa” Jambi

Adian Napitupulu, Sekjen Pena 98 ke Jambi (kedua dari kanan) bersama Musri Nauli (kiri) Roida Pane (ketiga dari kanan)  di “Hellosapa Coffee” Jambi yang terletak di pinggir Danau Sipin, Kota Jambi, Rabu (11/3/2020).(FB)
Jambipos, Jambi-Ide Asep Suryana atau lebih dikenal disosial media dengan nama Goes Soeryo untuk menghadirkan Adian Napitupulu, Sekjen Pena 98 ke Jambi, suata keniscayaan. Ngorol santai tanpa protokoler, Adian Napitupulu sungguh menikmati jumpa kangen Pena 98 di “Hellosapa Coffee” Jambi yang terletak di pinggir Danau Sipin, Kota Jambi, Rabu (11/3/2020).

Sebagai Owner “Hellosapa Coffee” Goes Soeryo mengumpulkan aktivis, khususnya aktivis 98 untuk berbincang-bincang dengan Adian Napitupulu. Bahkan Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto, Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantiyabudi hadir dalam “Diskusi dan Ngopi Bareng dengan Tema Kebangsaan, Pancasila dan Masa Depan Demokrasi Indonesia.

“Terimakasih Bapak Kapolda Jambi, Nicodemus Sitanggang pemilik ribuan hektar kopi di Taput, mas Kiki Palembang pemilik ribuan kebun kopi di Baturaja dan scuadron Hellosapa yang sudah kerja keras mensukseskan acara ini,” tulis Goes Soeryo.

Goes Soeryo juga menyampaikan terimakasih kepada Asad Isma, Roy Benjamin Situmorang, Musri Nauli, Topan Prasetya Wibawa, Imam Sibawaihi, Mulyadi Afrinal Tanjungbajuree, Roida Pane yang ikut mendampingi Adian Napitupulu dalam diskusi bertajuk “Indonesia dalam Secangkir Kopi” tersebut.

Adian Napitupulu yang juga Anggota DPR RI Fraksi PDIP ini menyebutkan bahwa negara tidak akan pernah rendah jika mau meminta maaf kepada rakyat. Hal yang sama juga dibuktikan oleh beberapa negara lain.

"Kaisar Jepang minta maaf kepada Indonesia atas perlakuannya kepada perempuan jawa yang saat itu dijadikan sebagai wanita penghibur. Pemerintah Belanda juga melakukan hal yang sama. Bahkan Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti berkunjung ke Indonesia dan  mengembalikan keris milik Pangeran Diponegoro,” kata Adian Napitupulu.

Adian juga mengatakan, hal itu yang harus dilakukan oleh pemerintah saat ini, mengingat waktu lalu tidak ada yang seperti ini. Mengaku salah jika memang itu semua salah. Ditambah lagi apa yang menjadi hak rakyat sebelumnya harus dikembalikan.

“Inilah bentuk dari reformasi kita. Meskipun memang tidak sepenuhnya berjalan baik, saya akui itu. Akan tetapi minimal ada perubahan menuju yang lebih baik," kata Adian.

Pada kesempatan itu, Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantiyabudi bersama Adian Napitulu juga bernostalgia kenangan masa lalu saat aksi unjukrasa 1998.

Irjen Pol Firman Shantiyabudi mengisahkan saat Adian Napitupulu turun ke jalan lewat Forkotnya. Saat itu Firman Shantiyabudi menjadi Kapolsek Menteng. Sehingga Ia menjadi garda terdepan dalam pengamanan seluruh aksi. “Ya kalau Forkot turun. Adian lagi Adian lagi," kata Firman sambil tertawa.

Hal serupa disampaikan Adian Napitupulu. Dia dan Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi ternyata pernah ada hubungan saat aksi demonstrasi pada masa aksi demonstrasi mahasiswa tahun 1998.

“Mungkin beliau (Kapolda, red) lupa kalau saya dulu waktu aksi demonstrasi, tiba-tiba beliau melerai dan menenangkan saya, sambil nodong pistol ke pinggang saya,” kata Adian Napitupulu sembari bercanda.
(Ka-Ki) Musri Nauli, Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto, Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantiyabudi bersama Adian Napitulu, Rabu (11/3/2020). 
Adian Napitupulu juga mengatakan hal ini menjadi kenangan tersendiri baginya. Karena Adian Napitupulu tak menyangka kalau dulu Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi yang dulu adalah kapolsek Menteng DKI Jakarta kini menjadi kapolda.

Sementara itu Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi mengatakan polisi dan mahasiswa sama sama bertugas dan semuanya dituntut untuk berbuat.

“Seperti bung Adian Napitupulu ini sering demo dan saya mengamankan jadi sama-sama berkerja sesuai tupoksi. Mampukah masyarakat Jambi menjalankan demokrasi dengan sebaik-baiknya. Hal-hal yang berada di luar koridor itulah yang kita lawan,” kata Irjen Pol Firman Shantiyabudi.

Kunjungan Adian Napitupulu ke Jambi, juga meluangkan waktunya berkunjung ke Kampus UIN STS Jambi. Juga berdiskusi dengan mahasiswa serta meninjau lokasi ring road dan kawasan hutan yang akan menjadi kawasan eko wisata UIN STS Jambi.

Perekat Keberagaman

Tokoh Muda Jambi yang juga politisi PDIP, Samuel Pardosi yang dikenal dengan Tulang Saem dikalangan social media ini memberikan pendapat kehadiran Adian Napitupulu di Jambi. Ternyata Magnet Adian Napitupulu mampu menyatukan lewat “Secangkir Kopi Hellosapa”.

“Mungkin, kalau sebut Pempek yang dikenang adalah Palembang. Bika Ambon adalah Kota Medan, Roti Ganda adalah juga Pematangsiantar. Namun ketika sebut nama Jambi, saya malah bingung ingatnya apa atau sebuah tempat yang cukup familiar bagi warga Jambi maupun pendatang lainnya,” tulis Tulang Saem.

“Nah...karena memang saya sendiri belum menemukan yang khas dari Kota Jambi yang menjadi baik berupa kuliner maupun tempat-tempat yang menjadi primadona untuk warga Jambi, maka saya mencoba melabeli Jambi itu dengan Danau Sipin dan Hellosapa,” katanya.

Menurut Tulang Saem, baginya Danau Sipin merupakan salah satu tempat tongkrongan asyik mulai dari kaum milenial hingga orang tua. Belakangan ini di HELLOSAPA ternyata mampu menjadi pemikat dan banyak menghasilkan ide-ide liar inovatif dan kreatif bagi kawula muda Jambi.

Bahkan setelah dibukanya Hellosapa Coffee tepat di pinggir Danau Sipin menjadi Rule Mode bagi tempat tongkrongan lainnya dengan sajian-sajian kopi istimewa tentu pula hasil bumi pertiwi yang menjadi bahan dasar utama untuk di eksplorasi supaya nikmat benar bagi penikmat Kopi Nusantara.

“Begitu kayanya nusantara, sehingga Hellosapa pun mampu menawarkan setiap rasa yang berbeda dari setiap kopi yang ditawarkan. Disamping sajian nikmat yang ditawarkan Hellosapa, tempat ini juga mampu menawarkan varian diskusi, musik dan mampu menghadirkan orang-orang hebat tentu bukan hanya menikmati rasa dalam secangkir kopi namun mampu pula menyatukan keberagaman dalam merek dagang HELLO-SAPA,” terang Tulang Saem.

Katanya, Hellosapa menjadi perekat dalam keberagaman dalam rasa secangkir kopi yang nikmatnya tiada tara. Semoga Hellosapa bukan hanya mampu menghadirkan orang-orang hebat seperti Adian Napitupulu. 

Untuk membangun Indonesia yang berbudaya, berkemajuan, berinovasi dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa besar lainnya. Membangun Indonesia hebat dengan sentuhan rasa secangkit kopi Hellosapa dari tepian indah Danau Sipin Kota Jambi.

“Semoga usaha-usaha kecil menengah dan usaha industri rumah tangga lainnya juga mampu memjadi bahagian dari kemajuan Jambi pada tahun-tahun yang akan datang. INDONESIA DALAM SECANGKIR KOPI. INDONESIA BERSAMA PENA 98,” kata Tulang Sam, Mind Provocateur ini.(JP-Asenk Lee Saragih)

Gallery Foto Adian Napitupulu Dalam Secangkir Kopi “Hellosapa” Jambi




















































Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar