Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Video Viral, Pegawai Dunkin Donuts Siram Gelandangan

Video Viral, Pegawai Dunkin Donuts Siram Gelandangan

Cuplikan gambar video seorang gelandangan di gerai Dunkin' Donuts disiram air. ( Foto: BBC )

Jambipos Online, New York - Dunkin' Donuts telah memecat sejumlah pegawainya setelah muncul video di media sosial yang menunjukkan seorang pegawai menyiramkan air ke seorang pria gelandangan di salah satu gerai makanan cepat saji itu di New York.
"Berapa kali harus saya bilang supaya kamu tidak lagi tidur di sini?" ujar pegawai itu sebelum kemudian melontarkan kalimat hinaan dan mengancam untuk menelepon polisi.
Video insiden itu diunggah ke Facebook Minggu (30/9/2018) malam dan pada Rabu dini hari WIB sudah ditonton 3,4 juta kali.
Jeremy Dufresne, 25, biasa menggelandang di kawasan tersebut dan memanfaatkan gerai Dunkin' Donuts di Syracuse, NY, untuk menghangatkan diri dan mengisi ulang baterai ponselnya agar dia bisa menelepon ibunya tiap malam.
Kepada situs berita lokal Syracuse.com dia mengatakan dalam insiden itu dia tidak sedang tidur, melainkan hanya menyandarkan kepala di meja dan sangat kaget ketika si pegawai menyiramnya dengan air.
"Saya segera mengambil barang saya lalu pergi," ujarnya. "Dia mungkin sedang ada masalah pribadi dan butuh seseorang untuk diajak bicara. Dan dia melampiaskannya kepada orang lain, seperti saya."
Dufresne menambahkan dia mengidap schizophrenia dan kesulitan menjauh dari jalanan sejak SMA.
Schizophrenia adalah gangguan mental seperti halusinasi berlebihan, paranoia, dan ketidakmampuan memahami realitas. Pengidapnya biasanya tidak punya motivasi.
Sejak peristiwa itu, dia mendapat simpati dari komunitas setempat dan juga di dunia maya.
Senin (1/10) lalu, terjadi demonstrasi di depan gerai Dunkin' Donuts memprotes kejadian tersebut. Upaya pengumpulan dana untuk Dufresne mendapatkan sekitar US$ 6.000.
Pemilik gerai Dunkin' Donuts Kimberly Wolak mengatakan: "Kami sangat prihatin dengan tingkah laku para karyawan kami yang terekam dalam video itu. Perbuatan itu bukan hanya melanggar kebijakan tertulis, tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai kami sebagai sebuah organisasi."
"Kami akan menghubungi orang dalam video itu untuk meminta maaf atas pengalaman negatif yang dialaminya."


Sumber: BBC

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar