Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Rahima: Kita Belajar Banyak dari Dekranasda Jawa Tengah

Tingkatkan Pembinaan Pengrajin, Dekranasda Studi Tiru Ke Jateng
Dekranasda Provinsi Jambi dengan pengurus inti Dekranasda Provinsi Jawa Tengah, yang berlangsung di Gedung Dekranasda Provinsi Jawa Tengah, Jl. Pahlawan, Pleburan, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (9/10/2018) sore.Humas
Jambipos Online, Semarang- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan, diantaranya dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jambi sebagai mitra pemerintah, berupaya untuk menumbuhkembangkan ekonomi kerakyatan, diantaranya dengan pengembangan ekonomi kreatif melalui pengembangan kerajinan dan kriya. 

Pengembangan ekonomi kreatif melalui kerajinan dan kriya yang biasanya dalam Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) sangat penting karena UMKM kerajinan dan kriya juga bisa membuka lapangan kerja, dan diharapkan semakin banyak lagi tenaga kerja yang terserap dalam pengembangan kerajinan, dimana dengan terciptanya lapangan kerja dengan pengembangan kerajinan selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Guna meningkatkan pembinaan pengrajin dan meningkatkan kualitas produk kerajinan, Dekranasda Provinsi Jambi mengadakan Studi Tiru ke Dekranasda Provinsi Jawa Tengah (Jateng), yakni dengan pertemuan Dekranasda Provinsi Jambi dengan pengurus inti Dekranasda Provinsi Jawa Tengah, yang berlangsung di Gedung Dekranasda Provinsi Jawa Tengah, Jl. Pahlawan, Pleburan, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (9/10/2018) sore.

Rombongan Dekranasda Provinsi Jambi dipimpin oleh Ketua Dekranasda Provinsi Jambi, Hj.Rahima Fachrori Umar. Rombongan Dekranasda Provinsi Jambi diterima oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jateng, Prijo Anggoro, yang juga Ketua Harian Dekranasda Jateng, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng, Dra.Ema Rachmawati,M.Hum dan jajaran pengurus Dekranasda Provinsi Jateng, serta Kepala Dinas Perindag Kota Semarang, Nurjanah,SH,MH didampingi beberapa orang pengurus Dekranasda Kota Semarang.

Alasan pemilihan Dekranasda Provinsi Jateng dituju untuk studi tiru adalah karena tahun 2017 dan 2015 Dekranasda Jateng meraih prestasi, yakni teladan dalam pembinaan pengrajin dan Ketua Dekranasda Jateng sebagai pembina teladan pengrajin tingkat nasional, sementara Dekranasda Kota Semarang meraih Dekranasda Award Tingkat Jateng.

Dalam studi tiru tersebut, Rahima selaku Ketua Dekranasda Provinsi Jambi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi selaku Ketua Harian Dekranasda Provinsi Jambi, Ariansyah dan beberapa orang pengurus yang ikut, lebih banyak mendengarkan penjelasan dan paparan dari para pengurus Dekranasda Jateng dalam pembinaan pengrajin dan dalam peningkatan kualitas produk.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng,Dra.Ema Rachmawati,M.Hum memaparkan pembinaan pengrajin dan upaya pengembangan organisasi yang dilakukan oleh Dekranasda Jateng. Kerajinan unggulan utama Jateng adalah batik, unggulan pendukung tenun dan bordir, serta kerajinan ukir (ukir kayu, ukir batu, ukir kaca, ukir kulit, dan ukir logam).

Banyak hal yang didapat oleh Dekaranasda Provinsi Jambi dari Dekranasda Jateng, yakni dari apa yang dilakukan oleh Dekranasda Jateng, diantaranya: 1.Telah melakukan sertifikasi pembatik, sudah 600 orang yang sudah disertifikasi, demikian juga untuk kerajinan lainnya dijajaki untuk melakukan sertifikasi, 2.Kerjasama dengan SMK jurusan Busana dan integrasi dengan ekstrakurikuler SMK, pelatihan untuk penyandang disabel/difabel, anak putus sekolah, keluarga miskin, dan PHK, 3.Telah menerbitkan Perda untuk tidak mengeluarkan batik printing (cetak), minimal cap, 4.Kebijakan pakaian kerja PNS hari Rabu, Kamis, dan Jumat mengenakan batik, 5.Pelatihan produksi, pemasaran, permodalan, 6.Berbagai Lomba desain maupun rancang busana batik dan tenun, 7.Peningkatan kompetensi perajin batik dan kayu, 8.Penyelenggaraan pendidikan vokasi Batik, Ukir, Keramik, Logam dan Kain, dan 9.Konsultasi dan pendampingan usaha di 35 kabupaten/kota se Provinsi Jawa Tengah, dan 10.Bimbingan teknis e-commerce.
Mustar Hutapea saat bertanya dalam pertemuan tersebut.
Dari sisi regulasi, Jateng telah menerbitkan aturan untuk mendukung tumbuh kembang pengrajin, yaitu: 1.Pergub No 59 Tahun 2013 tentang pakaian dinas yang mengatur pemakaian baju tenun/lurik dan batik, 2.Surat Edaran Gubernur No 065/00168 tentang pemakaian busana adat tradisional Jawa Tengah setiap tanggal 15, 3.ASN di Dinsos diimbau memakai batik Ciprat produk difabel, 4.Peraturan Bupati Rembang No 29 Tahun 2017 tentang Pelestarian Batik Tulis Lasem yang mewajibkan seluruh produsen batik memproduksi batik tulis, 5.Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 6 Tahun 2014 tentang penggunaan label batik Pekalongan, 6.I-Jus Melon (Ijin Usaha Melalui Online) di Kota Semarang, dan 7.Mewajibkan pelaku usaha mikro kecil memiliki kartu anggota (kartu IUMK).

Pemerintah Kota Semarang melakukan Permodalan Kredit Wibawa bunga 3% di Kota Semarang.

Selanjutnya, diadakan Event penunjang promosi, yakni : Dekranasda Carnival setiap tahun, Temu Buyer , Lomba-lomba, Update from the region (UFTR), Diplomatic Fam trip, Wisata Journalist, dan Kunjungan dari kapal pesiar Cruise.

Selain mengadakan event, juga diselenggarakan pameran, terdiri dari: Pameran Pesona Produk Kriya Dekranasda Jateng, Festival Busana Tradisional Daerah, Pameran Produk Logam, Gebyar UMKM, Gelar Produk Batik dan Tenun, Jateng Fair, FEDEP, dan pameran insidentil.

Dekranasda Jateng meraih prestasi: 1.Best Inovatif Jiffina Internasional 2016, 2.BEKRAF Selected Award to Milan Italia 2017, 3.BEKRAF Selected Award Ambiante Jerman 2017, dan 4.Juara Dekranas Award (Pembina Teladan Terbaik se-Indonesia) oleh Dekranas Tahun 2015 dan 2017.

Industri Kerajinan di Jateng sebesar ± 28.182 unit, tenaga kerja  > 1.352.300, Jumlah pembatik 11.347 orang  Diversifikasi meliputi tas, kalung, dompet, sepatu, sandal, hiasan dinding, perabot rumah dsb,, Jangkauan pemasaran : lokal, nasional dan mancanegara (China, USA, Jepang, Timur Tengah, Jerman), dan diakui UNESCO sebagai warisan budaya  dunia tak benda pada 2 Oktober 2009.

Setelah selesai paparan dan tanya jawab, pengurus Dekranasda Jateng dan rombongan Dekranasda Provinsi Jambi melakukan peninjauan ke 3 tempat: Galeri Dekranasda Jateng, industri rumah tangga pembuatan tas bermotif batik binaan Dekranasda Kota Semarang, dan Semarang Kreatif Galeri. Dalam peninjauan tersebut, Rahima berbincang-bincang dengan para pengrajin dan pendamping.

Usai peninjauan, Rahima mengungkapkan bahwa Dekranasda Provinsi Jambi belajar banyak dari Dekranasda Jateng. Rahima berharap upaya-upaya kreatif dan inovatif yang dilakukan oleh Jawa Tengah akan dipelajari dan diupayakan diterapkan di Jambi, untuk menumbuhkembangkan kerajinan di Provinsi Jambi. Rahima berharap studi tiru ini benar-benar bisa membawa kemajuan berarti dalam pembinaan pengrajin di Provinsi Jambi.

Ketua Harian Dekranasda Provinsi Jambi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, Ariansyah, SE,MM menyatakan, kedatangan Dekranasda Provinsi Jambi ke Jawa Tengah merupakan usaha untuk menimba ilmu, knowledge transfer dari Dekranasda Jateng. (JP-Hms-Mustar/Lee)






Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar