Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Jonatan Christie: Memulai Tanpa Status Unggulan, Mengakhiri sebagai Juara

Jonatan Christie meraih medali emas Asian Games 2018. (Foto: Agung Pambudhy)
Jambipos Online, Jakarta- Jonatan Christie berhasil memenangi medali emas Asian Games 2018. Jonatan menjadi juara sebagai pemain yang tidak diunggulkan. 

Pebulutangkis berusia 20 tahun itu menyumbang medali emas ke-23 bagi Indonesia setelah mengalahkan unggulan keempat Chou Tien Chen asal Taiwan 21-18, 20-22, 15-22 dalam final di Istora Senayan, Selasa (28/8/2018).

Dengan kemenangan ini, Jonatan mempertajam rekornya atas Chou menjadi 5-0. Empat kemenangan sebelumnya diperoleh pemain ranking 15 dunia itu di Indonesia Terbuka 2015, Malaysia Terbuka 2016 dan 2017, serta Malaysia Masters pada Januari silam. 

Pada prosesnya, Jonatan membalikkan prediksi dengan mengalahkan tiga pemain unggulan dalam lima pertandingan yang dilakoni untuk jadi juara. Dimulai dengan kejutan di babak 32 besar, Jonatan sukses menumbangkan unggulan teratas asal China Shi Yuqi dengan skor 21-19, 19-21, 21-17.

Jonatan kini unggul 4-3 atas Shi sejak pertemuan kedua pemain pada 2013. Kemenangan ini turut membalas kekalahan Jonatan di semfinal Piala Thomas di Bangkok, Thailand pada Mei lalu.

Lolos ke babak 16 besar, Jonatan kembali memeras keringat. Jonatan comeback dari kekalahan di gim pertama sebelum berbalik mengalahkan pebulutangkis Thailand Khosit Phetpradab 17-21, 21-18, 21-18. 

Jonatan kini mengungguli Phetpradap 4-1 dalam rekor head to head, termasuk memenangi tiga pertemuan terakhir beruntun. Dua pertemuan sebelumnya dimenangkan Jonatan saat berjumpa Phetpradap di Piala Thomas 2016 dan Thailand Terbuka tahun lalu.

Di perempatfinal, Jonatan menang mudah melawan wakil Hong Kong Vincent Wong Wing Ki 21-11, 21-18. Jonatan juga kini mengungguli Wong Wing Ki dengan 2-1 setelah sebelumnya menenangi pertemuan di All England, Maret lalu dan kalah di pertemuan pertama kedua pebulutangkis di Prancis Terbuka 2017.

Ujian berat dihadapi Jonatan di semifinal. Berhadapan dengan unggulan kedelapan, Kenta Nishimoto asal Jepang, Jonatan kehilangan gim kedua sebelum akhirnya menang 21-15, 15-21, 21-19 dalam duel selama satu jam lebih. 

Jonatan pun kini memperbaiki rekornya menjadi 5-3 atas Nishimoto. Nishimoto memenangi dua dari tiga pertemuan dengan Jonatan sejak 2017.

Medali emas ini turut melengkapi gelar Jonatan di kejuaraan multievent. Sebelum memenangi Asian Games, Jonatan tercatat dua kali meraih medali emas di SEA Games 2015 dan 2017. 

Daftar Unggulan Asian Games 2018

1. Shi Yuqi [China] (Babak 32 besar vs Jonatan)
2. Kento Momota [Jepang] (Babak 16 besar vs Anthony Ginting)
3. Son Wan-ho [Korea Selatan] (Perempatfinal vs Nishimoto)
4. Chou Tien Chen [Taiwan] (Final vs Jonatan)
5. Chen Long [China] (Perempatfinal vs Anthony)
6. Srikanth Kidambi [India] (Babak 32 besar vs Wong Wing Ki)
7. Angus Ng Ka Long [Hong Kong] (Perempatfinal vs Chou Tien Chen)
8. Kenta Nishimoto [Jepang] (Semifinal vs Jonatan) 

Jonatan Christie Lanjutkan Sukses Taufik Hidayat dan Hariyanto Arbi
Jonatan Christie

Indonesia gagal meraih medali emas bulutangkis tunggal putra pada dua Asian Games terakhir. Penantian itu disudahi Jonatan Christie hari ini, sekaligus meneruskan sukses Taufik Hidayat.

Jonatan Christie mempersembahkan emas ke-23 untuk Indonesia di Asian Games 2018 setelah mengalahkan Chou Tien Chen di final. Lewat laga sengit sepanjang tiga gim, Jonatan Christie menang 21-18, 20-22, dan 21-15 di di Istora Senayan, Selasa (28/8/2018) siang WIB.

Sukses Jojo menjadi yang terbaik menyambung lagi kejayaan Indonesia di nomor tunggal putra. Pada dua Asian Games terakhir, nomor ini dikuasai oleh China. Lin Dan mempersembahkan emas untuk negaranya saat main di Incheon 2014 dan Guangzhou 2010.

Kali terakhir Indonesia dapat emas tunggal putra Asian Games adalah pada Asian Games 2006 di Doha melalui Taufik Hidayat. Di edisi sebelumnya, pada Asian Games 2002 di Busan Taufik juga memberi emas.

Beberapa pebulutangkis Indonesia lain yang juga meraih emas adalah Hariyanto Arbi (1994), Liem Swie King (1978), Ang Tjin Siang (1966) dan Tan Joe Hok (1962).

Sejak bulutangkis pertama diperlombakan pada Asian Games 1962, Indonesia dan China menjadi negara paling sukses di nomor tunggal putra. Kedua negara sama-sama punya koleksi tujuh emas. Sementara Malaysia kebagian satu emas yakni atas nama Punch Gunalan di 1970.(*)

Sumber: Detik.com

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar