Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Perkembangan Inflasi Provinsi Jambi Juni 2018

BANK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI JAMBI
Jambipos Online, Jambi-Provinsi Jambi tercatat mengalami inflasi 1,30% (mtm) atau secara tahunan 4,23% (yoy) pada Juni 2018. Perkembangan inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 0,59% (mtm) atau 3,12% (yoy). 

Inflasi Provinsi Jambi disumbangkan oleh Kota Jambi yang tercatat mengalami inflasi 1,41% (mtm) dengan inflasi tahunan sebesar 4,43% (yoy), dan Kabupaten Bungo dengan inflasi sebesar 0,31% (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi 2,39% (yoy). 

Secara komoditas, angkutan udara memberikan kontribusi signifikan terhadap realisasi inflasi bulanan dimaksud, yaitu 0,4%. Komoditas lain yang memberikan kontribusi inflasi terbesar di Provinsi Jambi yaitu angkutan antar kota (0,18%), cabe merah (0,17%), udang basah (0,10%), dan ikan gabus (0,06%).

Laju inflasi Kota Jambi pada Juni 2018 terutama disebabkan oleh peningkatan harga komoditas administered price dan volatile food. Komoditas administered price  yang menjadi penyumbang utama inflasi adalah angkutan udara dan angkutan antar kota. 

Sementara komoditas volatile food yang menjadi penyumbang utama inflasi adalah cabe merah, udang basah, gabus, nila, tomat sayur, kangkung, dan bayam.

Sejalan dengan Kota Jambi, inflasi Kabupaten Bungo utamanya juga didorong oleh komoditas administered price dan volatile food. Kelompok administered price yang menjadi penyumbang utama inflasi diantaranya adalah tarif kendaraan travel, angkutan antar kota, dan angkutan udara. 

Selain itu, inflasi Kabupaten Bungo terutama didorong oleh kenaikan harga daging ayam ras, telur ayam ras, jeruk, cabe rawit, jengkol, dan bayam pada komoditas volatile food.

Mempertimbangkan perkembangan harga terkini serta proyeksi kebijakan penetapan harga oleh pemerintah maupun pelaku usaha, inflasi Provinsi Jambi pada Juli 2018 diperkirakan berada pada kisaran -0,43 s.d -0,03% (mtm) (deflasi) dengan inflasi tahunan pada kisaran 3,47 – 3,87% (yoy), masih berada dalam sasaran inflasi nasional 3,5±1%. 

Deflasi utamanya akan didorong oleh penurunan komoditas administered price seiring kembali normalnya harga angkutan udara setelah melewati periode Idul Fitri 1439 H. 

Beberapa kelompok bahan pangan bergejolak diperkirakan juga akan mengalami penyesuaian pada bulan Juli seiring menurunnya permintaan pasca periode Idul Fitri 1439 H terutama untuk komoditas daging sapi/kerbau, daging ayam ras, dan telur ayam ras.

Inflasi pada Triwulan III-2018 mendatang diperkirakan pada kisaran 3,91 – 4,31% (yoy). Inflasi disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat pada Hari Raya Idul Adha, serta potensi kenaikan biaya pendidikan perguruan tinggi memasuki tahun ajaran baru 2018 serta persistennya kenaikan harga beberapa komoditas inti pasca kenaikan harga pada Idul Fitri lalu.

Selain itu, kenaikan harga BBM non subsidi diperkirakan akan memberikan tekanan terhadap inflasi akibat peningkatan pengeluaran oleh pengguna kendaraan pribadi.


Ke depan, risiko yang dapat menyebabkan tekanan inflasi lebih tinggi dari perkiraan (upside risk) antara lain adalah tingginya curah hujan yang berdampak pada produktivitas tanaman hortikultura serta proses distribusi, termasuk bahan makanan lainnya a.l. cabai merah, bawang merah, bayam, udang basah, dan ikan-ikanan. 

Periode tahun ajaran baru sekolah yang jatuh pada bulan Juli diperkirakan juga akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan dan konsumsi masyarakat pada kelompok inti utamanya pada komoditas biaya sekolah, buku, dan seragam sekolah. Selain itu, kenaikan harga bahan bakar non subsidi sejak tanggal 1 Juli  dapat mendorong kenaikan komoditas lainnya (second round effect) akibat tingginya biaya distribusi dan tarif angkutan.       

Mencermati tantangan dan potensi risiko inflasi tahun 2018, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jambi telah melakukan berbagai upaya melalui rapat koordinasi bersama instansi terkait dalam rangka mengontrol stabilitas harga dan ketersediaan pasokan. 

Selain itu juga dilakukan tinjauan lapangan bersama Satgas Pangan, BULOG, Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Provinsi Jambi dalam rangka memastikan kecukupan stok bahan pokok utamanya pada dan pasca periode Hari Raya Idul Fitri 1439 H. Koordinasi tersebut dilakukan sebagai upaya untuk stabilisasi harga di periode bulan Juli tahun 2018 . (JP-Rel)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar