Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Jalan Terus Diperbaiki, Mudik di Sumatera Lebih Nyaman

BUS RAPI-Bus-bus angkutan mudik Lebaran dari Kota Jambi ke berbagai kota besar di Pulau Jawa dan Sumatera sudah siaga. Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, HM Dianto (kiri) melihat langsung kondisi bus angkutan mudik pada pencanganan arus mudik Lebaran di terminal bus Alam Barajo, Kota Jambi, Jumat 8 Juni 2018. ( Foto: Asenk Lee Saragih )
Setelah jalan diperbaiki, perusahaan angkutan berani membeli bus-bus dengan fasilitas premium. Industri angkutan darat antar provinsi di Sumatera tergerus angkutan udara.

Jambipos Online, Jambi - Perbaikan infrastruktur terutama jalan lintas provinsi di Pulau Sumatera mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat sekitar. Khususnya pada musim mudik sekarang, ketika aktivitas pengguna jalan meningkat dari biasanya.

“Enak juga rupanya naik bus dari Kota Jambi ke Medan, Sumatera Utara sekarang ini. Sepanjang perjalanan terasa nyaman tanpa guncangan karena jalannya cukup mulus. Ongkos juga tidak terlalu mahal,” itu komentar spontan dari Rosmala Aritonang (65), warga Rantauprapat, Kabupaten Labhanbatu, Sumatera Utara yang menumpang bus dari Kota Jambi menuju Ratauprapat baru-baru ini.

Rosmala yang baru pertama kali naik bus Jambi-Rantaupratat tak menyangka bisa menikmati kenyamanan selama 17 jam perjalanan. Selama ini Rosmala menganggap naik bus rute tersebut hanya menyiksa diri, khususnya bagi kaum lanjut usia seperti dirinya.

Anggapannya itu muncul karena selama ini cukup banyak keluhan penumpang bus Jambi–Medan mengenai perjalanan yang tidak nyaman akibat bus yang tidak bagus dan jalan yang banyak rusak.

Ketika Rosmala berkunjung dari Rantauprapat ke Kota Jambi menjelang Ramadan lalu, dia memilih naik pesawat dengan tiket Rp 1,6 juta. Kemudian Rosmala juga masih mengeluarkan ongkos bus dari Rantauprapat menuju Bandara Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Sumut.

“Selama ini saya dengar banyak cerita bahwa naik bus Jambi–Sumatera Utara tidak nyaman akibat bus yang kurang bagus dan jalan rusak. Ternyata keadaannya kini berubah jauh. Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera Jambi–Riau–Sumut cukup mulus. Bus pun bagus-bagus,” kata dia.

Menurut Rosmala, ongkos bus kelas royal Jambi – Medan/Rantauparapat juga tergolong murah, yakni hanya Rp 390.000/orang di hari biasa. Ketika musim arus mudik Lebaran ongkos bus kelas royal Jambi–Medan Rp 500.000/orang, masih jauh lebih murah dibandingkan angkutan udara. Selain itu, naik bus Kota Jambi–Rantauprapat lebih praktis, tidak perlu berganti-ganti kendaraan.

“Kalau naik bus dari Kota Jambi–Rantauoprapat, rasanya hanya numpang tidur di bus. Bus kelas royal yang saya tumpangi berangkat dari Kota Jambi pukul 16.00 WIB. Esoknya pukul 09.00 WIB, bus sudah sampai di Rantauprapat. Begitu tiba Rantauprapat, saya langsung naik becak ke rumah. Jadi naik bus tidak terlalu repot,” katanya.

Hal senada diucapkan Ronald Galingging (45), warga Kota Medan yang bekerja di perusahaan perminyakan di Jambi. Ronald memilih naik bus mudik ke Medan bukan hanya karena ongkosnya lebih murah dibanding pesawat.

Ronald merasakan naik bus dari Kota Jambi ke Medan lebih praktis karena tidak perlu lagi naik kendaraan dari Bandara Kualanamu, Deliserdang ke Medan. Selain itu naik bus dari Kota Jambi ke Medan sekarang ini juga cukup nyaman. Armada bus kelas-kelas eksekutif sudah banyak.

Kini, tambah Ronald, ada lagi bus kelas royal Jambi-Medan, setingkat di atas bus kelas eksekutif. Berada di dalam bus tersebut seperti berada di dalam pesawat, nyaman dan sejuk.

“Naik bus kelas eksekutif maupun royal, kita bisa menikmati perjalanan Jambi–Medan dengan nyaman karena Jalintim Sumatera dari Jambi hingga Medan cukup mulus. Kita juga berkomunikasi dengan kerabat selama perjalanan karena bus dilengkapi Wifi atau fasilitas jaringan telepon selular dan tempat mengecas telepon genggam,”katanya.

Poniman (40), kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur, ikut merasakan nikmatnya perjalanan mudik melalui Jalintim Sumatera dari Kota Jambi. Untuk perjalanan mudik kali ini, Poniman bersama istri dan dua anaknya memilih naik bus kelas eksekutif.

Alasan Poniman naik bus karena lebih praktis dan ongkosnya lebih terjangkau. Kemudian naik bus dari Kota Jambi menuju Jawa melalui Jalintim Sumatera juga dirasakan cukup nyaman karena kondisi jalan dari Kota Jambi hingga Provinsi Lampung sekarang lebih bagus dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Saya mudik bawa istri, dua anak dan banyak oleh-oleh. Kalau naik pesawat ongkosnya terlalu mahal. Kemudian naik pesawat juga tidak bisa bawa oleh-oleh banyak. Kalau naik bus dari Kota Jambi, ongkosnya lebih murah, hanya Rp 700.000/orang. Selain itu kami bisa bawa oleh-oleh lebih banyak,” ujarnya.

Antisipasi Persaingan

Para pengusaha angkutan umum Jambi-Jawa dan Jambi–Medan belakangan ini berlomba-lomba meningkatkan pelayanan mengantisipasi persaingan dengan angkutan penerbangan.

Pelayanan ekstra dilakukan melalui penyajian kenyamanan kepada penumpang dengan menghadirkan armada bus berkualitas premium. Kehadiran armada bus kelas eksekutif dan royal dengan fasilitas penyejuk ruangan (AC), video, Wifi, pengisi daya ponsel, dan toilet membuat para penumpang merasa nyaman dalam perjalanan.

Ruali, agen PO Putra Remaja rute Jambi–Jawa Tengah dan Jawa Barat, mengatakan saat ini perusahaan bus mereka menambah armada kelas eksekutif. Upaya itu dilakukan untuk memikat para pemudik dari Jambi menuju Jawa agar nemilih naik bus ketimbang pesawat.

“Tanpa peningkatan pelayanan seperti ini, kami bisa kalah bersaing dengan perusahaan penerbangan. Jadi kehadiran armada bus yang memiliki kualitas ruang kabin seperti pesawat menjadi salah satu strategi kami merebut hati penumpang,” kata Rusli.

Hal senada juga diakui sopir bus PT Raja Perdana Inti (Rapi) rute Kota Jambi–Medan bernama Bahagia. Saat ini perusahaan angkutan penumpang yang sudah puluhan tahun melayani rute Kota Jambi–Medan tersebut menghadirkan armada kelas royal. Ruang kabin bus kelas royal dirancang menyerupai ruang kabin pesawat kelas bisnis.

PT Rapi yang berkantor pusat di Medan, Sumatera Utara, lanjut Bahagia, baru setahun menghadirkan bus kelas royal tersebut. Kehadiran bus kelas royal tersebut dimaksudkan menghadapi persaingan dengan penerbangan Kota Jambi–Medan yang belakangan ini semakin meningkat.

Menurut Bahagia, supaya moda angkutan darat Jambi-Medan tidak kalah bersaing dengan pesawat, perusahaan angkutan umum Jambi–Medan berharap agar pemerintah mempertahankan kualitas Jalintim Sumatera minimal seperti keadaan saat ini.

“Jangan lagi ada ruas Jalintim Sumatera yang rusak seperti beberapa tahun lalu agar pemudik dari Jambi–Medan dan sebaliknya tetap memilih bus untuk mudik. Kalau jalan mulus, armada bus bagus dan pelayanan terhadap penumpang baik, niscaya moda angkutan darat Jambi – Medan tetap bisa eksis di tengah meningkatnya jadwal penerbangan Jambi–Medan,” katanya.(JP)



Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar