Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Umat Buddha Jambi Galang Dana untuk Pengungsi Rohingya

Sumber di Dhaka, Bangladesh, mengatakan Myanmar memasang ranjau di sepanjang jalur perbatasan Bangladesh dalam tiga hari terakhir. Pemasangan ranjau itu diduga untuk mencegah para pengungsi Rohingya kembali ke Myanmar. Muslim Rohingya ditolak masuk Bangladesh. ©REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Jambipos Online, Jambi-Ratusan umat Buddha di Provinsi Jambi menggelar aksi solidaritas untuk warga Rohingya yang menjadi korban kekerasan di Rakhine, Myanmar. Selain mengutuk tindak kekerasan terhadap warga Rohingya tersebut, umat Buddha di Jambi juga menggalang dana untuk para pengungsi Rohingya. Penggalangan dana dilakukan di kalangan umat Buddha dan di perempatan jalan di Kota Jambi dan Muarabungo, Kabupaten Bungo. 

Pantauan SP di simpang lampu merah Jalan Gatot Subroto, Pasar, Kota Jambi, Rabu (6/9/2017) siang, para pengurus Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Jambi mengumpulkan sumbangan dari para pengendara sepeda motor dan mobil. Selain itu mereka juga memasang beberapa poster dan spanduk mengutuk aksi kekerasan terhadap warga Rohingya di Myanmar. 

Koordinator Aksi Solidaritas untuk Rohingya MBI Jambi, Budy Harto mengatakan, umat Buddha di Jambi melakukan aksi solidaritas terhadap warga Rohingya di negara Myanmar karena tindak kekerasan terhadap umat Muslim di Myanmar tersebut sudah di luar kemanusiaan. Tindak kekerasan tersebut mengakibatkan ratusan umat muslim Rohingya menderita bahkan sampai meninggal dunia. 

“Kami umat Buddha di Jambi mengecam tindakan kekerasan terhadap etnis Rohingya di Myanmar. Kami meminta tindakan kekerasan terhadap kelompok minoritas di Myanmar tersebut segera dihentikan. Kami juga menggalang dana untuk meringankan beban saudara kami etnis Rohingya di Myanmar,”katanya. 

Sementara itu, Aliansi Muslim Bungo dan Keluarga Buddhayana Indonesia Bungo, Jambi juga menggelar aksi solidaritas terhadap warga etnis Rohingya yang mengalami tindak kekerasan di Myanmar. 

Mereka mengutuk tindak kekerasan terhadap warga Rohingya tersebut dan meminta pemerintah Myanmar menghentikan tindak kekerasan tersebut. Ketua Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI) Bungo, Purnomo menegaskan, umat Buddha di Bungo mengutuk kekerasan yang kembali terjadi terhadap warga etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar. 

"Tindak kekerasan yang dilakukan militer Myanmar terhadap kaum minoritas Rohingya tersebut merupakan perbuatan biadab dan pengecut. Tindakan kekerasa tersebut di luar batas kemanusiaan karena pasukan bersenjata lengkap bersikap keji terhadap masyarakat sipil, bahkan wanita dan balita,”tegasnya. 

Menurut Romo Purnomo, Myanmar tidak pantas lagi mengklaim diri sebagai negara yang buddhis karena negara tersebut sama sekali tidak menunjukkan nilai-nilai kebaikan dan kedamaian hidup sesuai ajaran Buddha. 

Untuk menghentikan konflik dan kekerasan terhadap Rohingya di Myanmar tersbut, Lanjut Purnomo, KBI Bungo mengimbau agar seluruh umat Buddha dan masyarakat Indonesia bahu membahu menggalang dana bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi Rohingya. 

“Selain itu, kami juga meminta Pemerintah Indonesia turut aktif memfasilitasi perdamaian di Myanmar melalui forum ASEAN dan PBB. Campur tangan Indonesia penting agar kekerasan terhadap warga Rohingya di Myanmar dapat segera dihentikan,”katanya. (JP-SP)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar