Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Banjir di Jambi Akibat Lambatnya Pembangunan Drainase

Gubernur Jambi Zumi Zola (kanan) meninjau pembangunan drainase sepanjang 2 km yang menelan dana Rp 16 miliar di ruas Jalan H Adam Malik, Kelurahan Beringin, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, baru-baru ini. 

Jambipos Online, Jambi-Keterlambatan pembangunan drainase atau saluran air di Kota Jambi menyebabkan beberapa wilayah pemukiman dan ruas jalan di kota itu terancam banjir. Pengerjaan drainase yang masih dilaksanakan di beberapa ruas menyebabkan aliran air tersumbat ketika hujan lebat. Akibatnya, sejumlah ruas terendam banjir. 

Berdasarkan pantauan di ruas Jalan Sunan Giri, Paal V, Kotabaru dan di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, Rabu (20/9/2017) pagi, tampak galian drainase penuh air akibat hujan yang mengguyur pada Senin dan Selasa sore hingga malam. Luapan air di lokasi galian drainase tidak mengalir lancar, karena belum seluruh ditembok. 

"Air dari galian drainase di sisi kiri dan kanan Jalan Sunan Giri sempat meluap ke badan jalan ketika hujan deras turun. Banjir bakal terjadi lagi bila hujan deras kembali turun," kata Ardi (45), warga Jalan Sunan Giri, Paal V, Kota Jambi, Rabu (20/9). Sementara galian drainase di Jalan Gajah Mada, Jelutung, Kota Jambi yang masih dalam pengerjaan juga menimbulkan ancaman banjir. 

Ketika hujan deras turun, galian drainase tergenang air dan meluap hingga ke jalan raya. Kemudian tanah bekas galian membuat material pasir dan batu kerikil berserakan sehingga jalan menjadi licin dan membahayakan pengendara sepeda motor. 

Terpisah Ketua Komisi III (Bidang Ekonomi dan Pembangunan) DPRD Kota Jambi Junaedi Singarimbun di Jambi, Rabu (20/9) menjelaskan pihaknya sudah beberapa kali melakukan peninjauan pembangunan drainase di Kota Jambi. Hasil peninjauan menunjukkan keterlambatan dan kejanggalan dalam pembangunan drainase. 

“Drainase yang dibangun tidak menyeluruh mengikuti ruas jalan. Pembangunan juga lambat dan kurang rapi. Pengerjaan proyek drainase di beberapa ruas jalan tidak dilakukan secara serentak, tetapi terpotong-potong," katanya. 

Menurut Junaedi Singarimbun, sidak dilakukan menyusul banyaknya pengaduan warga mengenai keterlambatan pembangunan drainase. Hal ini membuat material batu, pasir dan tanah berserakan ke tengah jalan. 

Dijelaskan, bardasarkan hasil sidak di Jalan Sunan Giri, Kota Jambi, Komisi III DPRD Kota Jambi mencatat beberapa kekurangan yakni pembangunan tidak mencantumkan nilai anggaran pada papan proyek. Kemudian, pengerjaan drainase terlalu lama. Proyek sudah mulai Mei, namun hingga kini belum rampung. 

Padahal waktu pengerjaan proyek hanya 150 hari. Pengerjaan drainase juga belum mencapai 75 persen hingga pekan kedua September ini. 

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Kota Jambi, Ajrisa Windara, mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengawasan terhadap pengerjaan proyek pembangunan drainase di Kota Jambi, termasuk di Jalan Sunan Giri tersebut. 

“Jika memang ada yang tidak sesuai teknis, maka kami akan meminta pihak pemborong memperbaiki. Proyek drainase di kota ini juga akan dievaluasi,”katanya. Menanggapi kondisi cor semen penutup drainase yang bergelombang atau tidak rata, Ajrisa Windara mengatakan, hal tersebut disebabkan pengerjaan drainase yang mengikuti kondisi jalan.(JP-Lee)


Sumber: Ini)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar