Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Wagub Jambi Sarankan Masyarakat Harus Cerdas Pilik Produk




Wakil Gubernur (Wagub) Jambi Dr Drs H Fachrori Umar, M Hum saat menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) pada saat membuka Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan, Tentang Bahan Berbahaya dan Kemasan Pangan yang dilaksanakan di Kantor Sekretariat Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jambi, Selasa (4/4/2017). Humas
Jambipos Online, Jambi-Wakil Gubernur (Wagub) Jambi Dr Drs H Fachrori Umar, M Hum menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap produk makanan dan minuman, obat-obatan, serta produk komestik yang beredar di pasaran. Konsumen harus cerdas memilih produk, melihat label dan nomor registrasi produk sebelum membeli dan mengunakan produk tersebut.

Hal itu dikemukakan Fachrori Umar saat membuka Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan, Tentang Bahan Berbahaya dan Kemasan Pangan yang dilaksanakan di Kantor Sekretariat Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jambi, Selasa (4/4/2017).

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jambi. Pada kesempatan ini turut hadir Anggota DPR RI Komisi IX Dapil Jambi, H Handayani, S.Km, M.PH, para camat dan lurah Kota Jambi.

Fachrori Umar mengucapkan terima kasih kepada Badan POM Jambi yang telah berinisiatif menyelenggarakan acara sosialisasi tersebut.  “Atas nama Pemerintah Provinsi Jambi, saya ucapkan terima kasih kepada Badan POM yang telah berinisiatif menyelenggarakan sosialisasi terhadap masyarakat. Ini sebagai wujud kepedulian terhadap mutu produk obat dan makanan serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilih dan melindungi diri dari penggunaan produk yang berisiko terhadap kesehatan,” kata Fachrori Umar.

Fachrori Umar menambahkan, sosialisasi ini perlu diadakan karena banyaknya obat, makanan, minuman, dan kosmetik yang beredar tanpa izin BPOM. “Hal ini amat membahayakan bagi konsumen dan mayarakat luas pada umumnya. Diharapkan masyarakat dapat bekerja sama dengan pemerintah mencegah terjadinya peredaran obat dan makanan tanpa izin BPOM,” ujar Fachrori Umar.

Fachrori Umar menjelaskan, paradigma pengawasan obat dan makanan merupakan bagian integral dari upaya pembangunan kesehatan di Indonesia, misi badan POM dalam melindungi masyarakat dari produk obat dan makanan yang membahayakan kesehatan dituangkan dalam sistim pengawasan (Full Spectrum) mulai dari pre-market (sebelum dipasarkan) hingga post market control (pengawasan setelah dipasarkan), yang disertai dengan upaya penegakan hukum dan pemberdayaan masyarakat (Commonity empowerment). 

“Untuk bertindak, Badan POM tidak bisa bertindak sendirian, harus berkerja sama dengan berbagai sektor, terutama Pemerintah Daerah, untuk memperluas cakupan pengawasan obat dan makanan,” tambah Fachrori Umar.

Fachrori Umar juga minta Badan POM untuk selalu memberikan wahana solusi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang keamanan mutu produk obat dan makanan. “Saya minta penyampaian informasi masalah keamanan obat dan makanan harus terus ditingkatkan, agar masyarakat sehat dapat diwujudkan di Provinsi Jambi ini,” pinta Fachrori Umar.

Sementara itu, Anggota DPR RI Komis IX, H.Handayani, S.Km, M.PH menyampaikan, dalam penyuluhan yang diselenggarakan oleh BPOM butuh kerja sama dengan Anggota DPR dan Pemerintah Daerah agar bisa mensinkronkan penelitian antara Balai POM. Selain itu, juga dibutuhkan kerjasama dengan penegak Hukum yaitu kepolisian dalam melaksanakan tugas dilapangan.

Pada tahun 2017, lanjut Handayani, Pemerintah Pusat telah menyediakan Kartu Indonesia Sehat (KIS), yakni Program Jaminan Kesehatan SJSN (JKN) bagi penduduk Indonesia, khususnya fakir miskin dan tidak mampu, serta iurannya dibayarkan oleh pemerintah. "Saya mengajak Pemerintah Kabupaten/Kota untuk segera mendata kembali, jangan ada warga yang tidak mampu tidak mendapatkannya, karna sebagian kabupate/ kota sudah diserahkan Kartu KIS," ajaknya.
Sebelumnya, Kepala Badan POM Jambi, Ujang Supriana, A.pt. mengatakan, dengan kehadiran Wagub merupakan salah satu wujud komitmen bersama untuk menjaga keamanan obat dan makanan di Provinsi Jambi.

“Dewasa ini, peredaran obat-obat terlarang dan makanan yang memakai bahan kimia sangat banyak beredar ditengah-tengah masyarakat, ini sangat perlu pengawasan kita bersama," ujar Ujang Supriana.

Dikatakan Ujang, sosialisasi ini merupakan yang ketiga kalinya yang diinisiatifkan oleh anggota DPR RI Dapil Jambi, H.Handayani yang berkerja sama dengan Balai POM Jambi, dengan tujuan mengawal supaya obat dan makanan aman dikosumsi oleh masyarakat. “Diharapkan dengan terselengggaranya kegiatan ini dapat menambah wawasan masyarakat mengenai cara memilih produk pangan dan kosmetik yang aman dan bermutu," tutur Ujang.

Pada kesempatan tersebut diserahkan secara simbolis Kartu Indonesia Sehat (KIS) oleh Wagub yang didampingi oleh Handayani kepada perwakilan dari 2 kecamatan yang berada di Kota Jambi. (Humas)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar