Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


“Tuan Raja Sultan Thaha!!!” Baginilah Nasib Kami Warga Sungaibahar

Foto IST
Jambipos Online, Jambi-“Tuan Raja Sultan Thaha Syaifuddin!!!Beginilah nasik kami warga Sungaibahar yang dianak tirikan. Akses menuju kampung kami hancur lebur dan tak ada perhatian pemerintah”. Demikian “jeritan” warga Sungaibahar, Kabupaten Muarojambi saat meminta “permohonan” kepada patung Sultan Thaha Syaifuddin di depan Kantor Gubernur Jambi, Senin (17/4/2017). 

Warga meminta untuk segera memperbaiki jalan yang rusak parah diwilayah mereka. Hal itu dilakukan warga Sungaibahar karena selama ini belum ada tanggapan dari pemerintah. Seorang tokoh masyarakat Sungaibahar, M Nazli atau yang akrab disapa Desnat mengatakan, kalau mendengar janji, warga Sungaibahar sudah bosan. 

“Sudah bosan saya mendengar janji para pejabat. Makanya kami sekarang lebih baik mengadukan nasib kami kepada patung saja. Mudah-mudahan patung Sultan Thaha ini cepat tanggap atas permintaan warga Sungaibahar,” kata Desnat. 

Menurut Desnat, gubernur sendiri waktu meninjau jalan Sungaibahar sudah sangat tegas mengatakan bahwa jalan Sungaibahar tersebut tidak boleh dilewatinya kendaraan bertonase besar. “Gubernur ini sangat tegas waktu meninjau jalan kemarin. Tetapi itu semua tidak ada tindak lanjutnya dari imbauan gubernur tersebut," kata Nazli. 

Sementara itu salah satu tokoh masyarakat perempuan Sungai Bahar Ratna Dewi Yusuf menyesalkan bahwa alat berat yang diturunkan hanya beberapa titik. Padahal jalan yang rusak itu banyak sekali. Oleh karenanya dia berharap kalau bisa secepat mungkin jalan tersebut diperbaiki. 

“Kalau masalahnya anggaran, bisa saja tanggap darurat dahulu agar bisa keluar produksi sawit disana. Ditimbun dan diperbaiki, itu sudah cukup," ujar Ratna. 

Harus Fokus 

Menanggapi aksi unjukrasa warga Sungaibahar kepada Patung Sultan Thaha Syaifuddin itu, mantan Kadis PU Provinsi Jambi H Ivan Wirata ST MM MT mengatakan, solusi dalam mengatasi kerusakan jalan Sungaibahar harus melalui gotong royong seluruh stake older kerahkan alat berat. 

Kemudian APBD Kabupaten Muarojambi dan Provinsi Jambi harus fokus supaya ekonomi berjalan. Kemudian realisi tender juga harus cepat kontrak dan ekonomi berjalan. “Kerusakan jalan berat di Jangkat Merangin lebih parah waktu itu, namun bisa selasai dan kini mulus,” katanya. 

Pemkab dan Pemprov Abai 

Seperti diberitakan Jambipos Online sebelumnya, sepanjang 619,74 Kilo Meter (Km) atau 66 persen dari total 941,77 Km jalan di Kabupaten Muarojambi kini kondisinya rusak berat. 

Kerusakan terparah berada di Sungaibahar Selatan dengan kerusakan jalan mencapai 59, 63 Km atau 92 persen. Kemudian disusul Mestong dengan kerusakan jalan sepanjang 112, 28 Km atau 73 persen dan Sekernan sepanjang 85,25 Km atau 70 persen. 

Dari total 941,77 Km panjang jalan di Kabupaten Muarojambi terdiri dari Sekernan 121, 47 Km, Marosebo 57,32 Km, Jaluko 93,69 Km, Tanjung Rajo 50,71 Km, Kumpeh Ulu 54,25 Km, Kumpeh 24,86 Km, Mestong 153, 78 Km, Sungaibahar Utara 64,52 Km, Sungaibahar 81,24 Km, Sungaibahar Selatan 64,69 Km, Sungai Gelam 175, 24 Km. Masing-masing panjang jalan tersebut sebagian besar rusak parah. 

Misalnya kerusakan jalan di Sekernan mencapai 85,25 Km, Marosebo 27, 70 Km, Jaluko 52,24 Km, Tanjung Rajo 30,68 Km, Kumpeh Ulu 36,03 Km, Kumpeh 13,11 Km, Mestong 112, 28 Km, Sungaibahar Utara 44,73 Km, Sungaibahar 52,09 Km, Sungaibahar Selatan 59,63 Km, Sungai Gelam 106, 0 Km. Demikian dijelaskan mantan Kadis PU Provinsi Jambi H Ivan Wirata ST MM MT kepada Jambipos Online, Minggu (9/4/2017) malam lalu. 

Menurutnya, kondisi kerusakan jalan itu tidak dapat ditanggulangi Pemerintah Kabupaten Muarojambi dan juga PU Provinsi Jambi. “Sebenarnya tidak harus menunggu Bupati Muarojambi definitif baru perbaikan kerusakan jalan di Muarojambi dilakukan. Pejabat Bupati Muarojambipun sebenarnya bisa dari dulu melakukannya. 

Namun kemampuan Bupati tidak sampai ke sana. Kemudian Pu Muarojambi dan PU Provinsi Jambi tidak singkron dalam mengatasi kerusakan jalan di Muarojambi,” kata Ivan Wirata yang kini menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Provinsi Jambi tersebut. 

Menurut Ivan Wirata, saat dirinya blusukan dalam rangka sosialisasi Pilkada Muarojambi sejak Agustus 2014 hingga Desember 2016 lalu, sudah melihat langsung kondisi kerusakan jalan-jalan di Kabupaten Muarojambi. 

Bahkan dalam 10 tahun Burhanuddin Mahir menjabat Bupati Muarojambi tak ada peningkatan signifikan pembangunan infrastruktur di Muarojambi. “Kapan Muarojambi jalannya bisa kondisi mantap minimal 75 persen yang panjang jalan kabupaten mencapai 1099 Km?. 

Tentunya dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk pembangunan jalan tersebut. Selain dana APBD Muarojambi, dana APBD Provinsi Jambi dan dana APBN juga bisa dilobi. Kemudian dana dari perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Muarojambi bisa juga diminta untuk membangunan infrastruktur di Muarojambi,” katanya. 

Menurut Ivan Wirata, perbaikan kondisi jalan di wilayah Kabupaten Muarojambi penting mengingat akses ekonomi masyarakat tergantung dari kondisi jalan. Muarojambi sebagai daerah penyokong Kota Jambi memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara luas, khususnya Muarojambi dan Kota Jambi. 

Kata Ivan Wirata, kepedulian Pemkab Muarojambi dan PU Provinsi Jambi untuk perbaikan jalan-jalan di Kabupaten Muarojambi sungguh minim. Kini masyarakat Kabupaten Muarojambi mendesak instansi terkait untuk segera memperbaikan jalan-jalan rusak di wilayah Kabupaten Muarojambi. (JP-Lee)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar