Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Waterboom Batanghari Jadi Tempat Maksiat


TERMINAL MUARATEMBESI BATANGHARI-

Jambipos Online, Batanghari-Kalangan DPRD Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi prihatin atas terlantarnya bangunan sarana wisata waterboom (permainan air) senilai Rp 22 miliar di Muarabulian, Batanghari. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemkab Batanghari dinilai kurang peduli terhadap pemanfaatan sarana wisata tersebut. Padahal Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jambi sudah meminta Pemkab Batanghari segera memanfaatkan sarana wisata waterboom tersebut guna menghindari kerugian negara.

“Sudah tiga tahun sarana wisata waterboom Batanghari telantar, tidak dimanfaatkan. Kini lokasi waterboom tersebut mulai rusak dan penuh sampah. Kami menyesalkan pembiaran kerusakan sarana wisata tersebut. Padahal sarana wisata yang dibangun puluhan miliar tersebut memiliki potensi menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD),”kata anggota DPRD Batanghari, Jhon Kennedy kepada wartawan di Muarabulian, Batanghari, Selasa lalu.

Menurut Jhon Kennedy, telantarnya pembangunan sarana wisata waterboom di Batanghari tersebut disebabkan lemahnya kinerja pengelolaan aset pemerintah setempat. Aset daerah yang dibangun dengan mahal dan berpotensi menjadi sumber PAD dibiarkan terlantar. 

Kemudian pengawasan terhadap sarana wisata tersebut juga lemah sehingga sebagian fasilitas sarana rekreasi itu hilang. Hal itu sangat merugikan keuangan negara dan daerah. Pemkab Batanghari perlu segera membenahi sarana wisata tersebut agar bisa segera dioperasikan.

Sementara itu, warga masyarakat Batanghari juga memprihatinkan terlantarnya sarana wisata waterboom Batanghari. Akibatnya sarana wisata tersebut tidak hanya rusak, tetapi kini menjadi tempat mesum dan mabuk-mabukan. Warga sering menyaksikan pasangan laki-laki perempuan memanfaatkan sarana wisata itu menjadi tempat maksiat.

“Sarana rekreasi waterboom Batanghari ini tidak lagi berfungsi karena tidak dirawat. Sarana rekreasi ini sudah berubah fungsi menjadi tempat mesum dan mabuk-mabukan. Sebagian bangunan sarana rekreasi ini juga sudah rusak berat. Kaca-kaca bangunannya banyak pecah dan fasilitasnya banyak yang hilang,”kata Andi, warga Batanghari.

Sarana rekreasi waterboom Batanghari diresmikan Bupati Batanghari periode 2010 - 2015, Abdul Fattah Sabtu, 22 Juni 2013. Sarana rekreasi tersebut dibangun tahun 2012 dengan biaya sekitar Rp 22 miliar. 

Sarana rekreasi waterboom tersebut memiliki luas sekitar 2,5 hektare (ha). Sarana rekreasi tersebut dilengkapi fasilitas kolam renang dan seluncuran air, ruang kantor, sarana listrik dan sebagainya. Tetapi sebagian besar sarana rekreasi tersebut sudah rusak. (JP-03)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar