Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


250 Pohon Asuh di Mendahara


Manager Komunikasi KKI Warsi Rudy Syaf


Jambipos Online, Jambi-Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi menyiapkan 250 Pohon Asuh di Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jambi, sebagai upaya melindungi hutan khususnya di wilayah bergambut.

Manager Komunikasi KKI Warsi Rudy Syaf di Jambi, mengatakan Pohon Asuh dapat diartikan sebagai reward yang diberikan kepada masyarakat luas yang ingin berkontribusi terhadap persoalan lingkungan melalui mekanisme yang sudah disepakati masyarakat dan Kelompok Pengelola Hutan Adat.

“Secara garis besar masyarakat luas bisa berpartisipasi sebagai pengasuh dari pohon yang ada di Desa Sinar Jawo, Kecamatan Mendahar. Ada 250 pohon yang kita sediakan, Pohon Asuh namanya," katanya.

Dijelaskannya, bentuk pengasuhan pohon ini yakni dengan cara masyarakat yang ingin mengasuh wajib mendaftar sebesar Rp200 ribu untuk satu pohon. Sejumlah dana yang sudah ditetapkan kemudian diberikan kepada Kelompok Pengelola Hutan Adat sebagai pengelola.

“Tugas kelompok menjaga dan merawat tegakan pohon yang masih ada. Pengasuh memiliki tanggung jawab untuk memelihara dan menjaga pohon tersebut yang dilimpahkan kepada masyarakat setempat dengan memberikan kompensasi kepada masyarakat, artinya tanggung jawab pengasuh dijalankan oleh masyarakat setempat," katanya menjelaskan.

Dana yang diterima itu akan dimanfaatkan diantaranya sebagai biaya operasional kelompok pengelola dalam mengelola Hutan Adat atau pemanfaatan lain yang berdampak pada peningkatan ekonomi dan kapasitas SDM masyarakat.

“Lebih jelasnya bisa dilihat website kita di www.pohonasuh.org. Nanti login langsung dan disitu kita bisa memilih pohon yang ingin diasuh," katanya.

Rudy menjelaskan bahwa pentingnya program Pohon Asuh ini karena dengan sebuah pohon dapat menyerap dan menyaring karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama terjadinya perubahan iklim. Dengan demikian merawat dan menjaga pohon yang ada akan meningkatkan kualitas udara.

“Program ini mengimplementasikan pendekatan partisipatif dalam hal memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berusaha sekaligus melindungi, memantau dan membangun hutan," katanya menambahkan. (JP-03)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar