Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


4 Warga Jambi Tewas Dalam Musibah Taksi Tenggelam di Tanjung Priok

http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/711473063892.jpg
Taksi Sepakat yang tenggelam ke dalam kolam dermaga 004 Terminal Penumpang Nusantara Pura II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. (Suara Pembaruan/ Carlos Roy Fajarta Barus)

Taksi Tenggelam di Tanjung Priok, 5 Tewas


Jambipos Online, Jakarta -Jumlah korban tewas dalam kecelakaan sebuah mobil taksi yang tercebur di kolam dermaga 004 Terminal Penumpang Nusantara Pura II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Senin (5/9) bertambah menjadi total lima orang.

Setelah sebelumnya empat korban ditemukan pada Pukul 05.05 WIB, pencarian terhadap pengemudi taksi yang sempat menghilang akhirnya berhasil ditemukan sekitar Pukul 11.00 WIB ‎setelah proses pencarian intensif yang dilakukan Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan instansi lainnya.

Mobil taksi yang ditemukan dan dievakuasi oleh petugas ternyata bukan Blue Bird seperti pemberitaan sebelumnya, melainkan taksi Sepakat dengan nomor plat polisi B-1587-QE dan nomor badan taksi 719 dan nomor telepon panggilan 021-47866685.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Hanny Hidayat, mengatakan setelah melakukan pencarian selama kurun waktu dua jam terakhir, akhirnya polisi bersama petugas Syahbandar dan Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok berhasil menemukan korban sopir taksi.

"Supir taksi sudah ditemukan atas nama Mujianto‎, yang bersangkutan saat kecelakaan semalam itu memang diduga kuat dari hasil penyelidikan sementara memang sempat kehilangan pandangan karena kondisi hujan lebat," ujar Hanny, Senin (5/9) siang di lokasi dermaga lokasi kejadian.

Mujianto (51)‎ diketahui merupakan warga asli Brebes, Jawa Tengah, yang selama datang dan bekerja sebagai supir taksi tinggal di wilayah Kampung Tanah Merah, Kecamatan Koja, Kota Administrasi Jakarta Utara.

Namun demikian, Hanny mengakui masih melakukan verifikasi dan pengembangan terkait kemungkinan supir yang ditemukan adalah supir tembak, karena diduga kuat nama Mujianto dan foto supir yang ada di dashboard mobil berbeda dengan fisik dari jenazah supir yang ditemukan oleh anggotanya.

Ia mengungkapkan kronologi kecelakaan bermula sekitar Pukul 02.00 WIB, dimana saat itu terjadi hujan lebat dan saat itu ke-empat Anak Buah Kapal‎ (ABK) yang sedang tidak tugas atau libur hendak pergi keluar makan di sekitar kawasan Tanjung Priok.

"‎Saat hendak kembali ke kapal inilah ‎para supir ini sepakat untuk pulang bersama dengan menggunakan taksi Sepakat untuk kembali ke dermaga," tutur Hanny.

Karena kondisi sekitar dermaga pelabuhan yang pencahayaannya tidak‎ maksimal dan cuaca hujan lebat yang mengaburkan pandangan itulah maka supir kemudian kehilangan konsentrasi dan pandangan hingga laju mobilnya ‎meluncur deras ke arah bibir dermaga dan langsung tercebur.

"Korban kita temukan tersangkut di bagian dermaga yang jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi kejadian, kemungkinan besar karena di dermaga tidak ada plang dan tulisan peringatan yang tidak terlihat, mobil yang masuk dari dalam pintu empat itu langsung tercebur ke kolam dermaga," jelasnya.

Dengan ditemukannya jenazah supir taksi ini, maka seluruh korban kecelakaan taksi ini sudah seluruhnya ditemukan dan total menjadi lima orang yang ditemukan dengan rincian 4 ABK kapal tongkang dan seorang supir taksi.

"Semua korban yang sudah ditemukan kemudian dibawa ke RSCM Jakarta Pusat untuk menjalani proses autopsi, mengenai kenapa taksi tersebut bisa masuk ke dalam area dermaga itu masih dalam penyelidikan, tapi secara aturan sudah jelas dan pasti taksi tidak boleh masuk ke dalam area bibir dermaga dengan alasan apapun," tutup Hanny.

Sebelumnya, sekitar Pukul 02.00 WIB pada Senin (5/9) sebuah mobil taksi berpenumpang lima orang tercebur ke kolam dermaga 004 Terminal Penumpang Nusantara Pura II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dan dari proses evakuasi awal sekitar Pukul 05.00 WIB baru ditemukan 4 ABK, sedangkan supir belum ditemukan.

Empat penumpang berprofesi sebagai Anak Buah Kapal (ABK) atau pelaut dan buruh yang dipastikan tewas dalam kecelakaan naas tersebut, yakni: Medi (24), warga Balai Rejo, Kota Ilir Tebo, Jambi yang merupakan ABK Tongkang Toto Jambi; Muhammad Amin Hudori (31), warga Jalan Raden Patah, Sijenjang, Jambi Timur; ‎Heriyansya‎h (26), warga Kabupaten Muaro, Jambi yang bekerja sebagai ABK Tugboat Yang Viti I Jakarta; dan Yusarmanto (37), warga Wijayapura, Jambi Selatan.(SP)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar