Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Tangkap Penambang Emas Liar

Praktek penambang emas tanpa izin (PETI) di Desa Kasiro Ilir, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun. Foto Damsir Karim
Jambipos Online, Jambi-Gubernur Jambi Zumi Zola mendesak aparat penegak hukum di beberapa kabupaten, Provinsi Jambi memberantas tuntas penambangan emas tanpa izin (PETI) atau penambangan emas liar. Pasalnya kegiatan para penambang emas ilegal itu menjadi penyebab utama meningkatnya bencana banjir bandang di Jambi. 

Usaha PETI di daerah tangkapan air, kawasan daerah aliran sungai (DAS) hulu Sungai Batanghari, Jambi harus diberantas agar bencana banjir bandang dan banjir luapan sungai tidak semakin parah di daerah itu pada masa mendatang.

“Berdasarkan laporan para bupati, banjir bandang dan luapan sungai yang semakin sering melanda daerah hulu Sungai Batanghari, khususnya di Kabupaten Sarolangun dan Merangin disebabkan meningkatnya kegiatan PETI. Karena itu salah satu upaya paling efektif mengendalikan banjir bandang dan luapan sungai di Jambi, yaitu memberantas tuntas usaha ilegal PETI. Kami mengharapkan jajaran aparat keamanan di Jambi, khususnya di kabupaten lebih tegas menindak para pelaku PETI,” kata Zumi Zola ketika meninjau banjir di beberapa desa di Kabupaten, Sarolangun, Provinsi Jambi baru-baru ini.

Menurut Zumi Zola, siapa pun yang terlibat kegiatan PETI di Jambi harus ditangkap, baik itu oknum pejabat, anggota dewan maupun aparat. Jangan sampai ada tebang pilih dalam pemberantasan PETI di Jambi. 

Selama ini hanya para pekerja PETI yang banyak diamankan petugas dalam operasi pemberantasan PERI. Sedangkan para cukong PETI hanya sedikit yang tertangkap. Padahal cukong PETI ini yang membuat kegiatan PETI tidak bisa dihentikan. Karena itu, pemberantasan PETI di Jambi harus diarahkan kepada perburuan terhadap para cukongnya.

“Saya minta agar siapapun yang terlibat dalam usaha PETI harus ditangkap agar kegiatan mereka bisa dihentikan di Jambi. Penghentian PETI ini penting karena dampaknya tidak hanya dialami warga di daerah lokasi di kawasan hulu Sungai Batanghari, tetapi juga meluas ke daerah hilir Sungai Batanghari seperti Kota Jambi,”katanya.

Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Arief Munandar membenarkan, banjir bandang yang semakin parah dan sering menerjang kawasan hulu Sungai Batanghari, Kabupaten Sarolangun dan Merangin tidak hanya disebabkan tingginya curah hujan. Penyebab utama semakin parag dan seringnya banjir bandang di Sarolangun dan Merangin belakangan ini, yaitu meningkatnya usaha PETI. Hal tersebut diperarah dengan meningkatnya alih fungsi atau konversi hutan menjadi lahan perkebunan.

“Pantauan di lapangan selama ini, banjir bandang dan luapan sungai di Sarolangun dan Merangin semakin parah dan sering terjadi karena PETI semakin meningkat di kawasan daerah aliran sungai. Kondisi tersebut diperparah alih fungsi hutan tangkapan air menjadi kebun. PERI dan alih fungsi lahan itu membuat longsor mudah terjadi dan pendangkalan air sungai meningkat. Nah, ketika curah hujan meningkat, banir bandang dan luapan sungai pun cepat terjadi,”katanya. (JP-05)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar