Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Akibat Banjir, 950 Hektare Padi di Sarolangun Terancam Gagal Panen

Menangkul ikan di anak Sungai Batanghari Kasang saat musim banjir tiba. Foto Asenk Lee Saragih.
Jambipos Online, Sarolangun-Sedikitnya 950 hektare (ha) tanaman padi sawah petani di 15 desa, tiga kecamatan di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi terancam gagal panen akibat banjir bandang yang melanda daerah itu. Sebagian padi milik petani yang semestinya siap panen tiga pekan mendatang rusak akibat terlalu lama terendam dan tertimbun lumpur.
Gubernur Jambi Zumi Zola didampingi Kadis PU Provinsi Jambi Ir PB Panjaitan MM (kedua dari kiri) dan Bupati Sarolangun Cek Endra saat meninjau lokasi banjir di Kabupaten Sarolangun Maret 2016 lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarolangun, Mulyadi di Sarolangun, Jumat (1/4) membenarkan luasnya areal sawah petani yang rusak akibat banjir yang melanda Sarolangun sejak Senin – Kamis (28 – 31/3). Total sawah petani yang terendam banjir di tiga kecamatan di Sarolangun mencapai 950 ha.
Padi sawah petani yang paling banyak terkena banjir di daerah itu terdapat di Kecamatan Nan Gedang, yakni mencapai 400 ha. Kemudian padi petani yang terendam banjir di Kecamatan Pelawan sekitar 250 ha dan di Kecamatan Limun sekitar 175 ha.
“Sebagian padi petani yang sempat terendam memang rusak. Namun belum bisa dipastikan jumlah luas tanaman padi petani yang terancam puso akibat banjir. Kami masih melakukan pendataan di lapangan. Hasil pendataan tanaman petani yang rusak dan puso segera kami laporkan agar petani bisa mendapatkan bantuan,”katanya.
Sementara itu anggota DPRD Kabupaten Sarolangun, M Syafei meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarolangun segera memberikan bantuan kepada para petani yang sawah mereka terendam banjir. Pantauan di lapangan, sebagian besar padi petani yang terendam banjir sudah rusak. Padahal padi mereka bakal dipanen dua hingga tiga pekan mendatang.
“Kami melihat bahwa para petani korban banjir mengalami kerugian akibat gagal panen. Sebagian padi mereka yang siap panen rusak. Karena itu mereka butuh bantuan, khususnya bantuan benih padi dan pupuk. Petani membutuhkan bantuan tersebut karena sumber penghasilan mereka hanya padi. Sementara sebagian besar padi mereka tidak bisa dipanen akibat banjir,”katanya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, Amrin Aziz mengatakan, para petani yang mengalami kerugian akibat banjir di Jambi bisa mendapatkan bantuan paling sedikit Rp 6,5 juta. Petani bisa mendapatkan bantuan tersebut setelah melaporkan luas tanaman padi yang rusak kepada dinas pertainan kabupaten. Karena itu laporan mengenai kerusakan padi akibat banjir di Sarolangun tersebut perlu segera dilaporkan ke Dinas Pertanian Provinsi Jambi.
“Laporan terebut nanti disampaikan ke dinas pertanian provinsi. Dinas pertanian provinsi selanjutnya melakukan pengecekan laporan petani terebut. Setelah laporan tersebut diverifikasi atau dicek, maka bantuan kepada petani segera disalurkan,”katanya.(RDS/SP)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar