Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Golkar Jambi Inginkan Sosok Pemimpin Berjiwa Pemersatu

Ilustrasi Partai Golkar
SELAMATKAN GOLKAR
Jambipos Online, Jambi-Kalangan pengurus Partai Golkar Provinsi Jambi menginginkan tampilnya sosok pemimpin baru berjiwa pemersatu menggantikan Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakri (ARB) pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar mendatang. Kehadiran pemimpin berjiwa pemersatu di tubuh Golkar penting untuk mencegah terjadinya kembali perpecahan di tubuh Golkar.

"Golkar saat ini sangat membutuhkan kehadiran pemimpin yang bisa menjadi pemersatu dan pengayom bagi segenap pengurus, anggota dan pendukung Golkar. Sifat kepemimpinan seperti itu perlu dimiliki pemimpin Golkar demi terciptaan kembali persatuan dan kebersamaan di tubuh Golkar mulai dari tingkat pusat hingga daerah. Persatuan dan kebersamaan tersebut penting agar Golkar tetap solid dan mampu meraih simpati masyarakat pada pemilihan presiden 2019 mendatang," kata aktivis Golkar Jambi, Popriyanto kepada SP di Jambi, Senin (14/3).

Menurut Popriyanto, kejayaan Golkar di masa lalu banyak dipengaruhi sosok para pemimpin Golkar yang memiliki jiwa pemersatu dan pengayom. Masyarakat luas mendukung Golkar karena para pemimpin Golkar mampu membangun kebersamaan di tengah masyarakat. Jiwa pemersatu dan pengayom yang dimiliki pemimpin Golkar selama ini mampu membangun kepercayaan masyarakat terhadap Golkar.

"Pemimpin Golkar selama masa kejayaan Golkar di masa lalu senantiasa berjiwa netral, tidak berpihak, aspiratif, dan peduli terhadap seluruh kelompok yang ada di tubuh Golkar. Sosok kepemimpinan Golkar seperti itu membuat Golkar selalu kompak dan mampu menghindari perpecahan. Kepemimpinan yang mampu mempersatukan Golkarlah yang dibutuhkan ke depan agar Golkar bisa mengulang kembali masa kejayaan di masa mendatang," katanya.

Popriyanto menilai, terjadinya perpecahan di tubuh Golkar belakangan ini menjadi salah satu penyebab berkurangnya dukungan dan kepercayaan masyarakat terhadap Golkar. Kepercayaan masyarakat yang menurun tersebut membuat dukungan masyarakat terhadap Golkar berkurang. Berkurangnya dukungan masyarakat tersebut tercermin dari hasil-hasil pemilihan umum legislatif, kepala daerah maupun pemilihan presiden.(RSM-SP)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar