Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Masyarakat Minta Dilibatkan dalam Restorasi Gambut

http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/561446368658.jpg
Warga bekas transmigran berada di lahan gambut yang telah terbakar ketika mengawasi titik api yang muncul kembali di Palangka Raya, Kalteng, 1 Nopember 2015 (Antara/Saptono)
Jambipos Online, Jakarta-Masyarakat di kawasan gambut minta dilibatkan dan diberi sosialisasi sebelum akhirnya pemerintah merestorasi gambut pascakebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2015 lalu.

Hal ini disampaikan sejumlah perwakilan masyarakat Jambi yang berencana akan menggugat secara class action 20 perusahaan pembakar hutan dan lahan.

Seperti diketahui, pemerintah beberapa waktu lalu telah membentuk Badan Restorasi Gambut (BRG) yang akan bertugas hingga tahun 2020.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jambi, Musri Nauli, berpandangan sebelum merestorasi, tanah yang terbakar dimana sudah diambil oleh negara dari perusahaan sebaiknya diserahkan ke masyarakat agar terlibat juga dalam restorasi tersebut.

"Saat masyarakat yang mengelola mereka menanam nanas, dukuh, padi dan komoditi pangan lainnya dan tumbuh bagus. Sedangkan komoditi monokultur hutan tanaman industri sawit gagal," katanya di kantor sekretariat Walhi Nasional di Jakarta, Jumat (22/1).

Kekayaan biodiversity hilang seiring adanya tanaman monokultur. Dahulu lanjut Nauli ada ikan semah. Lima tahun terakhir ikan itu tidak ada. Jika fungsi gambut dikembalikan bisa jadi ikan tersebut ada lagi.

"Masyarakat di Jambi misalnya punya cara menyesuaikan alam seperti tahun tanam. Jika restorasi dilakukan kondisi akan pulih seperti semula," ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan para warga. Warga Desa Sogo Kecamatan Kumpeh Jambi Yani mengatakan masyarakat ingin dilibatkan dalam restorasi.

"Hingga kini belum ada sosialisasi di masyarakat terkait pemulihan gambut. Tapi ketika BRG dibentuk harapannya selalu melibatkan masyarakat yang di bawah," katanya.

Sekjen Jaringan Masyarakat Gambut Jambi, Amron, berpandangan, pelibatan masyarakat dalam restorasi gambut sangat penting karena masyarakat lebih tahu apa yang harus dilakukan terhadap wilayah gambut.

"Mereka tahu persis apa yang harus dilakukan dan ditanam karena tinggal di lahan gambut sejak zaman nenek moyangnya," ujarnya. (Sumber: Suarapembaruan)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar