Satgas Pengendalian Harga Beras Provinsi Jambi Sidak ke Sarolangun dan Merangin, Temukan Disparitas Harga di Ritel Modern

Satgas Pengendalian Harga Beras Provinsi Jambi Sidak ke Sarolangun dan Merangin, Temukan Disparitas Harga di Ritel Modern. (Foto Istimewa)

Jambipos Online, Jambi - Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Harga Beras Provinsi Jambi kembali turun ke lapangan melakukan pemantauan harga dan stok beras di dua kabupaten, yakni Sarolangun dan Merangin, pada Kamis (30/10/2025).

Tim Satgas yang dipimpin oleh Asistensi Pembantu Pengawasan Wilayah Jambi Kombes Pol. Guntur Ariotejo, S.I.K., M.M., turut melibatkan Kasubdit I Ditreskrimsus Polda Jambi AKBP Hernawan Rizky Yudhantoro, S.H., S.I.K., M.I.K., serta sejumlah pejabat dari Bulog, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan, Bapanas, dan perwakilan instansi terkait lainnya di dua wilayah tersebut.

Pemantauan dimulai di Kabupaten Sarolangun, tepatnya di Toko UD ANDY milik Shanti di Pasar Atas Sarolangun. Dari hasil pengecekan, harga beras premium (merek Belida, Raja Platinum, BPS, Sania) tercatat Rp15.250/kg dengan stok 300 kg, sementara beras SPHP dijual seharga Rp12.400/kg dengan stok 1.500 kg.

Di Toko Bhakti milik Lo Khian Fong, harga beras premium berada di kisaran Rp15.200/kg dan beras medium (merek Raja Biru) dijual Rp14.000/kg dengan stok mencapai 4 ton.

Dari hasil pemantauan, Satgas menyimpulkan tidak ditemukan adanya disparitas harga antara harga jual di pasaran dan Harga Eceran Tertinggi (HET) di wilayah Sarolangun.

Temuan di Merangin: Ada Selisih Harga

Selanjutnya, Satgas bergerak ke Kabupaten Merangin dan melakukan pengecekan di sejumlah toko dan ritel modern. Di Swalayan Melati milik CV Melati Amanah Berkah, Kecamatan Bangko, ditemukan harga beras premium terendah Rp15.805/kg (merek Naruto) dan tertinggi Rp16.465/kg (merek Anggur Kharisma), dengan total stok 3.500 kg.

Di Toko Pariangan milik Reni Marlina di Pasar Atas Bangko, harga beras premium berkisar Rp15.100–Rp15.200/kg, dan beras SPHP Rp12.200/kg dengan stok 2.000 kg.
Sementara di Toko Anggun Jaya milik Ari, harga beras premium Rp15.200/kg (Belida, Naruto, Kasih Sayang, Dua Lele) dan beras SPHP Rp12.000/kg dengan stok 100 kg.

Asistensi Pembantu Pengawasan Wilayah Jambi, Kombes Pol. Guntur Ariotejo, menjelaskan bahwa pengecekan di Sarolangun menunjukkan harga masih terkendali. Namun, di Merangin ditemukan adanya disparitas harga antara harga jual dan HET.

“Dari hasil pengecekan, perbedaan harga ditemukan di salah satu ritel modern, yaitu Swalayan Melati. Selisih harga mencapai 6,9% atau sekitar Rp1.065/kg dari HET yang berlaku,” ujar Kasubdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jambi AKBP Hernawan Rizky.

Menurutnya, perbedaan harga tersebut terjadi karena harga beli dari distributor yang sudah tinggi serta minimnya pemahaman pedagang terkait ketentuan HET beras.

Edukasi dan Langkah Tindak Lanjut

Sebagai tindak lanjut, Satgas memberikan edukasi langsung kepada pemilik toko dan ritel modern di Kabupaten Merangin mengenai ketentuan HET beras untuk Zona II Provinsi Jambi.

“Pemilik Swalayan Melati langsung menindaklanjuti arahan tim dengan menurunkan harga beras premium agar sesuai dengan HET yang telah ditetapkan pemerintah,” jelas Hernawan.

Selain itu, Satgas juga telah memasang spanduk sosialisasi HET beras premium, medium, dan SPHP di tiga titik di Pasar Atas Sarolangun, serta berkoordinasi dengan Dinas Pangan, Dinas Perdagangan, dan BPS untuk pengambilan sampel harga di wilayah tersebut.

Langkah pengawasan rutin ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan stok beras di pasaran, sekaligus memastikan masyarakat mendapatkan harga beras sesuai ketentuan yang berlaku.(JPO-Red)

0 Komentar

Komentar Dilarang Melanggar UU ITE