Jambipos Online, Kota Jambi-Pers memainkan peranan penting dalam penyebaran bahasa dan pembinaan bahasa Indonesia di masyarakat. Meskipun Pers masih sering dituding sebagai penyebab menimbulkan kerancuan, akibat banyaknya terdapat berita atau tulisan dalam pers sulit dimengerti, melanggar kaidah bahasa. Kelemahan kelemahan penggunaan bahasa Indonesia baku oleh Pers tersebut tidak menguntungkan bagi kepentingan pembinaan bahasa Indonesia.
"Kelemahan penggunaan bahasa Indonesia baku oleh Pers harus diakui, karena tidak semua media dapat memperkerjakan Redaktur bahasa atau Redaktur naskah untuk memelihara bahasa dari tulisan tulisan yang akan dimuat atau diterbitkan oleh media Pers. Wartawan juga mereka memiliki beragam latar pendidikan dan disiplin ilmunya," ungkap Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jambi, Drs Arwani ketika membuka acara Peningkatan Kemahiran Bahasa Indonesia bagi Wartawan di Kota Jambi, Selasa (17/6/2025) di Hotel Grand, Kota Jambi.
Menurut Arwani, yang mewakili Ketua PWI Provinsi Jambi HR Ridwan Agus, Depati, secara jujur memang harus diakui bahasa Jurnalistik masih memiliki kelemahan. Namun, tudingan terhadap bahasa Pers tidak dapat diterima begitu saja.
![]() |
Drs Arwani. |
Kelemahan bahasa Pers sebagai ragam dan gaya bahasa yang komunikatif, mudah dimengerti masyarakat, sederhana, singkat, padat dan menarik. Dibatasi ruang dan waktu. Barangkali kelemahan tersebut perlu evaluasi terletak pada pendidikan bahasa di sekolah dan perguruan tinggi yang menyebabkan calon calon wartawan kurang mahir merumuskan pikiran dalam bahasa tulisan dan miskin dalam penguasaan kosa kata.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jambi, Drs Muhammad Muis, M.Hum, mengatakan peran Pers sangat penting, sebagai media informasi, media massa juga berguna sebagai sarana pembinaan bahasa Indonesia. Seiring berjalannya waktu, bahasa Indonesia memiliki perkembangan sejalan dengan perkembangan budaya, sosial, politik dan kebutuhan manusia.
"Secara tidak langsung hal tersebut berpengaruh pada cara pandang masyarakat Indonesia terutama dalam hal komunikasi dan berbahasa," ujar Muis, yang baru sekitar tiga bulan menjabat Kepala Balai Bahasa Provinsi Jambi.
Ketua panitia pelaksana, Sarwono SP.d mengatakan, kegiatan peningkatan kemahiran Bahasa Indonesia bagi Wartawan yang diikuti 36 peserta ini merupakan program berkelanjutan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemahiran bahasa Indonesia di masyarakat, khususnya kalangan wartawan. "Kegiatan ini sebagai wadah atau sarana berdiskusi bagi peserta dalam mengikuti perkembangan bahasa Indonesia," tandas Sarwono. (JPO-Arwani)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE