Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Cukong PETI di Pamenang Barat Merangin Belum Terendus Aparat



Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Wilayah perbatasan Desa Pulau Tujuh B4 dengan Desa Meranti B3 Kecamatan, Pamenang Barat, Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. (Foto: Istimewa) 

Jambipos, Merangin
-Maraknya Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Wilayah perbatasan Desa Pulau Tujuh B4 dengan Desa Meranti B3 Kecamatan, Pamenang Barat, Kabupaten Merangin Provinsi Jambi, hingga kini belum terendus aparat terkait. Aktivitas PETI masih tampak marak dan disinyalir PETI ini dicukongi oleh D Cs, sehingga para pelaku penambang dari berbagai daerah yang mengeksploitasi tanpa izin pun merasa kebal hukum.

Dari hasil pantauan wartawan, Rabu (21/4/2021), tampak di sekitar lokasi melakukan aktivitas ilegal secara leluasa. Bahkan himbauan dari petugas Polsek Pamenang, maupun Polisi BKTM yang ditempatkan di desa lokasi tambang untuk menjaga dan mengawasinya tidak diindahkan pelaku PETI. Tampak mereka ini pekerja bebas untuk menambang seolah ada yang bekingi. 

Asmadi Ketua Aliansi Indonesian DPC Kabupaten Merangin membenarkan bahwa saat ini semakin tambah banyak jumlah penambang di lokasi penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di perbatasan B4 dan B3 Kecamatan Pamenang Barat, wilayah hukum Polsek Pamenang.

Mereka menambang tak ada takutnya karena seolah mendapat izin dari petugas. “Kalau tidak ada sinyal mana mungkin mereka tidak berani Bekerja. Dugaan sementara mungkin D B4 selaku pemodal/ penyukong ilegal di perbatasan Pulau Tujuh dengan Meranti ini, punya kerjasama dengan petugas sekitar.

Padahal selama ini, lokasi PETI disekitar lokasi sering dilalui petugas BKTM Polsek Pamenag, tetapi buktinya penambang masih berlangsung terus, bahkan menggunakan excavator.
Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Wilayah perbatasan Desa Pulau Tujuh B4 dengan Desa Meranti B3 Kecamatan, Pamenang Barat, Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. (Foto: Istimewa) 

Ketika wartawan mengambil dokumentasi kelapangan, terlihat pemodal yang disebutsebut berinisial D, warga Desa Pulau Tujuh B4 mengejar wartawan dengan membawa sepotong kayu, beserta segenap anak buah pekerja tambangnya. Seolah mau menggertak wartawan yang melakukan pemantauan ke lokasi PETi tersebut.

Lebih lanjut ketika mau beranjak pulang, saat di persimpangan keluar lokasi, tim wartawan didatangi seorang pria yang mengaku bernama Dadang dan Firman yang didampingi Danang selaku yang disebut-sebut pemodal. Kata Dadang, mengakui kalau peti di wilayah B4 itu dia yang mengkoordinir.

Sementara itu Kapolsek Pamenang, IPTU Paturahman sa’at dihubungi wartawan mengatakan dirinya berterima kasih pada tim wartawan karena telah memberikan informasi soal praktik PETI di Pulau Tujuh B4 dengan Desa Meranti B3 Kecamatan, Pamenang Barat. 

Dia juga menambahkan kalau dirinya beserta anggota Polsek Pamenang akan turun kelapangan untuk mengecek kebenaran yang telah diberitakan media. (JP)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar