Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Hibernasi Sektor Property Ditengah Pandemi Covid-19

Ir Tigor GH Sinaga
Jambipos-"Semua teman teman property grounded" begitu respon seorang sahabat ketika penulis menawarkan salah satu proyek untuk ditake over atau ditawarkan ke teman yang berminat. Akibat lockdown ( baca: PSBB) aktivitas bisnis grounded, mati suri seolah tiada hari esok..!

Putaran ekomomi 5 tahun terakhir yang hanya berputar disektor infrastruktur belum berdampak langsung pada sektor real apalagi retail, tetiba harus ditumpangi lagi covid 19 benar benar membuat tunggang langgang pelaku ekonomi.

Kebijakan lock down (PSBB) yang harus diambil pemerintah pasti berdampak krisis paska pandemi. Kebijakan pahit ini harus diambil untuk memutus mata rantai virus covid 19 agar tidak berkepanjangan.

Suka tidak suka pandemi Covid 19 harus dijalani dan dihadapi. Pemerintah telah mengambil sikap dan kita harus mendukung . Cepat atau lambat kita harus yakin pandemi ini pasti berakhir dan kita akan kembali hidup normal.

Dampak krisis paska pandemi mungkin lebih penting untuk dipikirkan. Besar kecil, panjang pendek dampak krisis tergantung kita menyikapi sejak sekarang.

Sektor Property yang baru mulai rebound semester akhir 2019 sejalan mulai bangkitnya perekonomian kita setelah krisis berkepanjangan dan hiruk pikuk pilpres, kembali terjungkal memasuki semester awal 2020. 

Wajarlah jika teman teman property melakukan grounded seolah mati suri dalam dua bulan terakhir. Istilah grounded atau matisuri agak kurang tepat rasanya , karena sesungguhnya bisnis property tidak pernah mati.

Pengalaman membuktikan bahwa property adalah sektor yang terdampak paling akhir dan bangkit paling cepat paska krisis. Sektor padat modal dan melekat dengan kebutuhan setiap kegiatan manusia ini selalu adaptif dengan kebutuhan pasar. Jangan heran ditangan pengembang selalu muncul produk yang update dengan jamannya.

Oleh pengembang berpengalaman, grounded yang dilakukan saat ini sesungguhnya merupakan strategi menyusun kekuatan agar tidak sungguh sungguh mati, strategi penyelamatan aset, strategi optimalisasi cash flow, strategi menghadapi pasar dan strategi strategi lainnya, utamanya strategi menjaga nama baik.

Ibarat beruang kutub melakukan hibernasi memasuki musim dingin yang panjang dan menakutkan, harus mengurangi gerak, berdiam diri, mengatur nafas bahkan memperlambat detak jantung agar masih tetap punya energi melewati musim dingin. 

Inilah yang tepat dilakukan pengembang saat ini untuk menggapai hari esok yang lebih baik...HIBERNASI. Salam Tigor Sinaga. (JP-Penulis Adalah Ketua Dewan Pembina GO Indonesia Juga Pengusaha Property)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar