Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Model Competency Based E-Learning (CBE) untuk meningkatkan Kompetensi Abad 21 di Era Digital

Dr. Raimon Efendi,S.A.B,M.Kom 
Oleh: Dr. Raimon Efendi,S.A.B,M.Kom 

Jambipos-Perkembangan dan kemajuan teknologi memungkinkan terjadinya otomatisasi hampir di semua bidang. Pendekatan Teknologi abad ke-21 yang menggabungkan dunia fisik, digital, dan biologi secara fundamental akan mengubah pola hidup dan interaksi manusia.

Perubahan tersebut juga berdampak pada dunia pendidikan yang sifatnya sangat dinamis dimana kurikulum dan proses pembelajaranya harus sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang dikenal dengan era industri 4.0 sebagai bagian dari revolusi teknologi akan mengubah cara beraktifitas manusia dalam skala, ruang lingkup, kompleksitas, dan transformasi dari pengalaman hidup sebelumnya. 

Pengaruh revolusi industry 4.0 pada dunia pendidikan dapat dilihat dari dua sudut pandang berbeda, yaitu sebagai peluang sekaligus sebagai ancaman. Berbagai peluang tersebut seperti lahirnya unit-unit usaha baru ditengah masyarakat yang mampu menembus ruang tanpa batas dengan memanfaatkan teknologi informasi, dan sebaliknya salah satu ancamanya adalah pengangguran yang diakibatkan otomatisasi pekerjaan-pekerjaan manusia yang dikerjakan oleh robot sehingga mengakibatkan hilangnya pekerjaan-pekerjaan yang dikerjakan manusia.

Permasalahan pengangguran dan daya saing sumber daya manusia menjadi tantangan yang nyata bagi seluruh negara yang ada termasuk Indonesia. Tantangan yang dihadapi Indonesia juga ditambah oleh tuntutan perkembangan revolusi industri 4.0 yang begitu tinggi. Bank Dunia melansir bahwa pasar kerja membutuhkan multi-skills lulusan yang ditempa oleh satuan dan sistem pendidikan, baik pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi. 

Setiap negara harus merespon perubahan tersebut secara terintegrasi dan komprehensif sehingga tantangan industri 4.0 dapat dikelola menjadi peluang. Semua itu haruslah direspon dengan peningkatan kualitas pembelajaran dan kurikulum yang dimiliki oleh perguruan tinggi dan sekolah-sekolah yang ada, mengingat kebutuhan setiap lulusan bukan hanya mahir dibidang yang digeluti, tetapi memiliki karakter atau soft skill untuk merespon tantangan yang ditimbulkan dalam sebuah kemajuan dan kebutuhan di era digital (Abad ke-21).

Penelitian ini didasarkan kepada studi pendahuluan dan analisis kebutuhan (need analysis) yang dilakukan pada Mata Kuliah Jaringan Komputer, ditemukan permasalahan bahwa pembelajaran jaringan komputer belum optimal dan belum bersinergi dengan perkembangan teknologi. 

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain model dan strategi pembelajaran belum tepat dan belum terlaksana konsep belajar mahasiswa aktif (student centre learning). Analisis kebutuhan juga menemukan adanya prioiritas/kebutuhan dosen dan mahasiswa yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap proses pembelajaran yang mampu meningkatkan kompetensi abad ke-21 (4C). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pembelajaran Competency Based E-learning (CBE) pada mata kuliah jaringan komputer di pendidikan tinggi yang valid, praktis dan efektif.

Jenis Penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan (Research and Development), metode dan prosedur pengembangan yang digunakan merujuk pada model ADDIE dengan lima tahapan yaitu analysis, design, development, implementation dan evaluation. Teknik analisis menggunanakan uji Aiken’V, dan validitas menggunakan uji pakar dan Focus Group Discussion (FGD). Uji kepraktisan dan efektivitas dilakukan dengan menenerapkan produk ke mahasiswa dengan menggunakan kelas ekspermen dan kelas kontrol. 

Competency Based E-Learning merupakan proses pembelajaran yang pada prinsipnya menitik beratkan peran aktif peserta didik untuk mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan cara berkolaborasi sesama kelompok melalui tahapan-tahapan ilmiah. 

Sehingga dengan proses sharing information yang terjadi menjadi pengetahuan nyata bagi peserta didik dan membentuk sebuah kompetensi baru bagi peserta didik (critical thinking skill , creativity, collaboration, dan communication skill).


Inovasi pembelajaran model Competency Based E-learning terletak pada optimasi sistem pendukung pembelajaran. Mahasiswa belajar berkolaborasi di laboratorium komputer, menggunakan media pembelajaran jaringan komputer berbasis website (E-learning). 

Mahasiswa berinteraksi dengan media pembelajaran yang telah dikembangkan. Mahasiswa lebih mudah belajar bersama dan berdiskusi, serta mengakses data materi pembelajaran secara online yang tersedia sebagai sumber pembelajaran jaringan komputer dengan alamat http://raimone-learning.com, sehingga pembelajaran jaringan komputer berbasis Competency Based E-learning dapat berlangsung secara efektif dan efesien.

NOvelty penelitian adalah sebuah model Competency Based E-learning (CBE) pada pembelajaran Jaringan Komputer di Pendidikan Tinggi. Model dan sistem pendukung memenuhi kriteria validitas dan layak digunakan menurut para pakar. Model dan produk pengembangan memenuhi kriteria praktikalitas dengan nilai praktis menurut dosen dan mahasiswa. 

Hasil uji efektifitas menunjukkan bahwa aktifitas dan hasil belajar mahasiswa lebih unggul menggunakan model CBE (kelas eksperimen) dibandingkan dengan model konvensional (kelas kontrol). Kemampuan crithical thingking, communication, collaboration dan creativity (4C) berkembang dengan baik. 

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh dosen, mahasiswa dan perancang pembelajaran dalam mengembangkan atau merealisasikan proses pembelajaran dengan penggunaan teknologi e-learning yang mampu mengoptimalkan peran peserta didik untuk kreatif dan inovatif dalam membangun pengetahuan dan kompetensi mahasiswa dalam proses pembelajaran. Implikasi penelititian yang dikembangkan mampu mengoptimalkan proses pembelajaran pada mata kuliah Jaringan Komputer di Pendidikan Tinggi. (***)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar