Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Batik Jambi Tebar Pesona di Paris

Kementerian Perindustrian memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) batik nasional untuk ikut serta dalam pameran internasional bertajuk “Indonesia Batik For The World” di UNESCO Headquarters, Paris, Prancis. ( Foto: Dok Humas Kemperin )

Industri batik telah berperan penting bagi perekonomian nasional. Ekspor batik dan produk batik pada tahun 2017 mencapai US$ 58,46 juta.

Jambipos Online, Jakarta-Kementerian Perindustrian (Kemperin) memfasilitasi sejumlah pelaku industri kecil dan menengah (IKM) batik nasional untuk ikut serta dalam pameran internasional yang bertajuk “Indonesia Batik For The World” di UNESCO Headquarters, Paris, Prancis. Salah satu peserta adalah Batik Azmiah, IKM batik kelas premium berasal dari Provinsi Jambi yang mampu menembus pasar Eropa.

“Pameran yang berlangsung pada tanggal 6-12 Juni 2018 itu dalam rangka memperingati ke-9 tahun Kain Batik Indonesia masuk dalam daftar perwakilan warisan budaya sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity oleh UNESCO yang diakui sejak 2 Oktober 2009 lalu,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Senin (18/6).

Tujuan digelarnya Indonesia Batik For The World untuk memperlihatkan kepada dunia terhadap kekayaan budaya batik nasional, kompetensi pengrajinnya, dan kelangsungan industri batik Indonesia. “Kini, batik Indonesia semakin menunjukkan jati dirinya di berbagai pameran dunia,” ungkap Gati.

Pada pameran tahun ini, terdapat 100 kain batik kualitas premium yang dipamerkan para pengrajin IKM dari berbagai daerah. “Di tahun 2015, Kemperin memberikan penghargaan One Village One Produk (OVOP) Bintang 3 Kategori Batik kepada Batik Azmiah,” imbuhnya.

Menurut Gati, Rumah Batik Azmiah merupakan IKM batik yang terkenal dengan penggunaan warna klasik dan corak yang unik.  Hal yang membedakan batik Azmiah dengan lainnya adalah proses membatik yang melalui lebih dari enam kali pewarnaan sehingga menghasilkan warna yang menarik. “Beberapa motif yang diproduksi antara lain kapal sanggat, tampuk manggis, bungo keladi, serta merak ngeram,” ujarnya.

Lebih lanjut, industri batik telah berperan penting bagi perekonomian nasional. Sebagai market leader, Indonesia telah menguasai pasar batik dunia serta telah menjadi penggerak perekonomian di regional dan nasional. Tak hanya itu, industri batik telah menyediakan ribuan lapangan kerja dan menyumbang devisa negara.

Kemperin mencatat, nilai ekspor batik dan produk batik pada tahun 2017 mencapai US$ 58,46 juta dengan pasar utama eskpor ke Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

Saat ini, industri batik didominasi oleh pelaku IKM yang tersebar di 101 sentra seluruh Indonesia. Jumlah tenaga kerja yang terserap di sentra IKM batik mencapai 15.000 orang.(JP)






Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar