Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Mendagri Instruksikan Pemda Ikut Pantau WNI yang Kembali dari Suriah

Kapolri Tito Karnavian di Surabaya.
Bakesbangpol seluruh daerah di Indonesia telah menerima data Warga Negara Indonesia yang kembali dari Suriah. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencatat terdapat 1.100 orang WNI anggota ISIS yang berangkat ke Suriah. Sekitar sebanyak 103 telah meninggalkan Suriah dan 500 dideportasi. 

Jambipos Online, Jakarta – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) seluruh daerah di Indonesia telah menerima data Warga Negara Indonesia (WNI) yang kembali dari Suriah. Pemerintah daerah (pemda) ikut memantau para WNI tersebut.


“Mereka yang pulang dari Suriah itu kan dididik atau diedukasi dulu di BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme). Setelah itu dikembalikan ke daerah masing-masing. Nama, alamat, tempat tinggal di daerah itu kami sampaikan ke daerah lewat Bakesbangpol,” kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), Jakarta, Senin (14/5/2018).

Menurutnya, pengawasan dilakukan secara berjenjang. “Rumah sendiri atau ikut saudara, statusnya bagaimana, supaya memonitor mulai dari tingkat Bakesbangpol, kepolisian terpadu kemudian sampai ke camat dan sebagainya,” ujarnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencatat terdapat 1.100 orang WNI anggota ISIS yang berangkat ke Suriah. Sekitar sebanyak 103 telah meninggalkan Suriah dan 500 dideportasi. Tjahjo juga membenarkan data itu. “Bertahap (pulangnya),” ungkapnya.

Menurut Tjahjo, pencegahan dan pemberantasan kini menjadi tanggung jawab Polri. “Kita percayakan kepada kepolisian. Saya yakin Pak Tito pakarnya, paham betul. Mulai pengalaman beliau di Densus (Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri), pemetaannya, jaringan nasional dan internasional, Pak Tito sangat paham,” katanya.

Ditambahkan, Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius juga sangat memahami persoalan terorisme. “Pak Suhardi dari BNPT kuasai masalah itu,” imbuhnya.

Secara terpisah, Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menegaskan, pemerintah atau secara khusus aparat keamanan berkomitmen mengawasi WNI yang kembali dari Suriah. Sejak di bandara, pengawasan langsung dilakukan.

Diungkapkan Moeldoko, data dari WNI sudah dimiliki. “Tinggal sekian tahun, pergi tahun sekian. Begitu pulang, nama-nama yang telah terdeteksi itu akan diinformasikan kepada aparat dan masyarakat, sehingga semua waspada,” kata Moeldoko di Jakarta, Senin (14/5/2018).

Intinya, dia menegaskan, kerjasama semua pihak diperlukan, termasuk Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM. “Unsur-unsur yang lain, sehingga nanti orang ini diwaspadai,” tegasnya.

Dia menjelaskan, aparat intelijen kepolisian akan didukung Badan Intelijen Strategis TNI (Bais) apabila diperlukan. Selain itu, penindakan represif dengan bantuan TNI juga disiapkan. “”Secara represif akan bisa dibantu satuan gultor TNI,” jelasnya.(JP)



Sumber: Suara Pembaruan

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar