Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Rencana Aksi Supir Angkot Jambi Menolak Transportasi Online Berlebihan

Jambipos Online, Jambi-Rencana aksi unjukrasa supir angkutan kota (Angkot) di Kota Jambi terhadap keberadaan transportasi online yang kini mulai ramai di Kota Jambi, dinilai terlalu berlebihan. Pasalnya kualitas dan pelayanan angkot selama ini di Kota Jambi sangat mengecewakan penumpang.

“Rencana aksi unjukrasa yang dilakukan para sopir angkot Rabu 8 November mendatang itu berlebihan. Selama ini mereka semaunya saja membawa penumpang. Angkot sudah jarang dan kurang nyaman, sehingga saat ini masyarakat lebih memilik transportasi online yang nyaman dan terjamin,” ujar Derlina, pengguna transportasi online warga Kelurahan Kebun Handil, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, Senin (6/11/2017).

Menurutnya, angkot selama ini semakin tak nyaman bagi penumpang. Selain supirnya tak disiplin dan kerap ugal-ugalan, jam lewatnya juga tak tentu. Kini transportasi online sudah menjadi pilihan warga karena didorong oleh teknologi aplikasi yang memudahkan warga mudah bertransaksi murah dan terjamin serta nyaman.

Derlina juga meminta pemerintah untuk tetap memperbolehkan transportasi online beroperasi di Jambi. “Sala ini kami bonceng lima kalau pergi kenama saja menggunakan motor. Kini dengan adanya transportasi online, kami tak lagi bonceng lima dan nyaman dalam bepergian,” kata derlina.

Sementara rencananya Rabu 8 November 2017 nanti, koalisi supir angkot akan melakukan aksi damai menuntut pemerintah agar menertibkan transportasi online di Jambi. Massa inipun diperkirakan 500 orang. 

Rudi salah satu sopir angkot di Kota Jambi mengatakan, sejak adanya transportasi online tersebut pendapatannya semakin berkurang. “Sejak ada transportasi online pendapatan kami berkurang, tapi pengeluaran kami tetap banyak. Seperti bayar pajak, trayek dan lain sebagainya," katanya.

Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Safri yang juga merupakan pengemudi angkot, sejak hadirnya transportasi online penumpang jadi sepi bahkan penghasilan jadi tidak menentu. “Kami ingin pemerintah melarang beroperasinya angkutan online di Provinsi Jambi. Ini mematikan mata pencaharian kami," katanya.

Rencananya para sopir angkot ini menuntut pemerintah  untuk menghentikan seluruh transportasi online. Selain itu, segera memenuhi Terminal Rawasari agar dapat berfungsi dengan baik, bukan malah dialihfungsikan ke jasa transportasi yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah. (JP-Lee)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar