Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Tiga Tahun Kinerja Syarif Fasha dan Magnet Kota Jambi



H Ivan Wirata ST MM MT

Oleh : H Ivan Wirata ST MM MT

Jambipos Online, Jambi-Kota Jambi merupakan ibu kota Provinsi Jambi. Pradigma orang selama ini terbentuk mengatakan Kota Jambi ini kota kecil. Padahal Jambi sudah lama kelur dari size kota kecil. Ya sih kecil…!!! jika dibandingkan Jakarta, Surabaya dan Medan. 

Kota Jambi memiliki populasi 750.000 jiwa, dengan luas 260 KM2, Jambi sudah dikategorikan kota besar. Karena memiliki penduduk >500.000 jiwa. Berikut Kategori kota berdasarkan ukuranya (buka Lagi pelajaran Geografi waktu SMA).

Kategori Kota Metropolitan, apabila jumlah penduduk kota yang dinilai > 1.000.000 jiwa, Kategori Kota Besar, apabila jumlah penduduk kota yang dinilai 500.001 s/d 1.000.000 jiwa, Kategori Kota Sedang, apabila jumlah penduduk kota yang dinilai 100.001 s/d 500.000 jiwa; dan Kategori Kota Kecil, apabila jumlah penduduk kota yang dinilai 20.000 s/d 100.000 jiwa. 

Magnet Kota Jambi

Kota Jambi menjadi magnet bagi penduduk di 11 kota dan kabupaten di Provinsi Jambi. Bahkan bisa jadi bagi masyarakat di luar Provinsi Jambi. Fenomena ini semakin terlihat dengan semakin tingginya pertambahan penduduk Kota Jambi dari waktu ke waktu. 

Dalam kurun waktu Januari-September 2016 saja, jumlah penduduk Kota Jambi bertambah 25.978 jiwa.  Setidaknya, itulah yang direkapitulasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Jambi. Jika dilihat dari jumlah penduduk total Kota Jambi, pertambahan ini mencapai lebih dari tiga persen.

Informasi dari Disdukcapil, pertambahan jumlah penduduk ini terjadi lantaran penduduk yang datang ke Kota Jambi (migran) dan tingkat kelahiran yang tergolong tinggi dibandingkan dengan jumlah penduduk yang pergi dan meninggal.

Selain tingkat kelahiran yang cukup tinggi, ada banyak faktor bagi pertambahan penduduk ini. Seperti faktor lokasi (tempat yang strategis), faktor ekonomi, dan faktor sosial. Sejumlah faktor ini bisa dipenuhi oleh Kota Jambi.

3 Tahun Syarif Fasha Sukses Pimpin Kota Jambi 

Seperti dilansir Kenali.co, saat ini Kota Jambi telah menjelma menjadi Kota yang maju. Sejalan dengan transformasi dari Kota Sedang menjadi Kota Besar, Kota Jambi telah menunjukkan geliat harmoni Kota Besar yang maju, tertib, indah dan nyaman.

Tidak terasa 3 Tahun sudah masa kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Jambi  H. Syarif Fasha, ME dan Drs H Abdullah Sani, MPd.I yang dilantik pada 4 Nopember 2013 lalu. Dalam waktu yang relatif singkat tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa telah banyak hal yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas Kota Jambi dalam berbagai bidang dan sektor Pembangunan. 

Rona fisik Kota Jambi jauh lebih estetik, sarana prasarana dasar perkotaan semakin optimal dan diperluas akses dan juga cakupannya. Pembangunan lingkungan lebih ditujukan pada peningkatan kapasitas dan kearifan lokal yang berkelanjutan.

Kegiatan perekonomian menggeliat, unit-unit usaha bermunculan dalam berbagai skala, investasi tumbuh untuk merespon trend dan kondisi positif pada berbagai sektor perkotaan dan lapangan pekerjaan bermunculan untuk menyiapkan lowongan-lowongan pekerjaan.

Kualitas kehidupan masyarakat Kota Jambi menunjukan peningkatan yang positif, Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Jambi pada Tahun 2015 adalah yang tertinggi di Provinsi Jambi yaitu 75,58 (Provinsi Jambi : 68,69) ; dan Angka Harapan Hidup Kota Jambi juga merupakan yang tertinggi yaitu ; 72,31 (Provinsi 70,56). Demikian juga dengan Rata-rata Lama Sekolah yang mencapai angka tertinggi yaitu 10,63 (Provinsi 7,96).

Mengusung semangat Kota Jambi Bangkit, Kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Jambi telah meletakkan arah kebijakan dan strategi pembangunan dengan menetapkan visi-misi, target dan indikator yang jelas serta terukur di dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Mengengah Kota Jambi 2013-2018 yang ditetapkan bersama-sama dengan DPRD Kota Jambi, untuk terus dikawal pelaksanaan dan juga keberlanjutannya.

Tata Kelola Pemerintah yang Baik

Komitmen Pengelola Pemerintahan yang baik (Good Government) merupakan pilar penting dalam mewujudkan Kota Jambi Bangkit. Untuk mewujudkan hal tersebut dilakukan melalui upaya sistimatis dan berkelanjutan, mulai dari peningkatan SDM dan penguatan peran lembaga. Pengukuran kompetensi dan kinerja aparatur secara periodik, memberikan reward termasuk fasilitas dan peningkatan tunjangan aparatur. Selain itu juga diterapkan hukuman (punish) dan pembinaan.

Upaya mereformasi tata kelola pemerintahan itu juga dilakukan dengan penempatan pegawai yang kapabel dan berintegritas, yang bebas narkoba, merubah paradigma aparatur dari yang dilayani menjadi aparatur pekerja keras yang melayani serta membuka peluang bagi pegawai untuk berkreasi dan berinovasi.

Selain itu, Walikota Jambi H Syarif Fasha dan H Abdullah Sani sejak dari awal kepemimpinannya telah meletakkan dasar “ENTERPRENEUR BUREAUCRATIC” dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik guna menghimpun sumber-sumber dan potensi pendapatan untuk pelaksanaan program dan kegiatan yang bertujuan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat di berbagai bidang.

Untuk memastikan program pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan baik, Walikota Jambi H. Syarif Fasha bersama Wakil Walikota H. Abdullah Sani juga “berkantor di kelurahan” dengan membawa unsur SKPD terkait. Selain melihat langsung keadaan Kantor Lurah, berdialog menjelaskan program pemerintah dan mendengarkan aspirasi masyarakat, juga menandatangai serta mendisposisi surat-surat, bahkan memutuskan kebijakan-kebijakan penting Pemerintah Kota Jambi.

Pengelolaan Keuangan Daerah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Jambi meningkat hampir 2 kali lipat dalam 2 Tahun, pada Tahun 2013 Realisasi PAD Kota Jambi baru mencapai Rp 149,04 Milyar, dan pada Tahun 2015 PAD Kota Jambi mencapai Rp 295 Milyar lebih. Tahun 2016 ini, PAD Kota Jambi di targetkan sebesar Rp 316,6 Milyar.

Komposisi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung semakin membaik, pada Tahun 2013 Komposisi Belanja Tidak Langsung terhadap Belanja Langsung adalah 58,9 : 41,1. Pada Tahun 2015 Komposisinya menjadi 50,5 : 49,5 ; dan pada Tahun 2016 komposisinya adalah 50,2 : 50,8.

Dalam penganggaran belanja ini, kebijakan yang ditempuh adalah dengan memastikan dilaksanakannya efisiensi dan efektivitas dalam pengalokasiannya ; dan memprioritaskan anggaran belanja bagi kegiatan-kegiatan yang bersifat pelayanan langsung kepada masyarakat.

Ekonomi Daerah

Tingkat kesejahteraan penduduk secara ekonomi dapat dilihat dari perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita. PDRB per kapita Atas Harga Berlaku Kota Jambi Berdasarkan Statistik Kota Jambi Tahun 2015 tercatat sebesar 34,53 juta rupiah per-kapita per-tahun, angka ini meningkat 16,6% persen dibandingkan dengan PDRB per-kapita pada tahun sebelumnya sebesar 29,62 juta rupiah. Indikator ini menunjukkan bahwa secara umum selama setahun terakhir, telah terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Jambi secara relatif.

Kinerja ekonomi Kota Jambi juga menunjukan trend yang cukup baik, meski kemudian terjadi perlambatan pertumbuhan. Laju Pertumbuhan Ekonomi PDRB Kota Jambi pada Tahun 2015 adalah sebesar 5,63 persen. Angka pertumbuhan ini diatas angka Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi yang sebesar 4,21 persen dan juga Nasional sebesar 4,79 persen.

Untuk mendukung kinerja ekonomi dan meningkatkan aktivitas ekonomi dalam mewujudkan visi Kota Jambi sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa, berbagai kebijakan, program dan kegiatan diarahkan untuk peningkatan perekonomian Kota Jambi terus dioptimalkan.

Untuk meningkatkan kenyamanan dan pelayanan terhadap pengguna pasar, pemerintah Kota Jambi telah melaksanakan rehabilitasi dan juga mempercantik unit-unit pasar tradisional milik pemerintah.

Sejalan dengan itu, pemerintah Kota Jambi juga senantiasa memperhatikan kenyamanan dan estetika kota, diantaranya menyediakan ruang bagi kegiatan PKL. (Penulis Mantan Kadis PU Provinsi Jambi)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar