Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Perayaan Waisak 2017 Sekaligus Festival Candi Muarojambi


Situs Purbakala Candi Muarojambi di tepian Sungai Batanghari, Desa Muarojambi dan Danau Lamo, Kecamatan Marosebo Ulu, Kabupaten Muarojambi yang memiliki luasa areal sekitar  12 km persegi (260 ha) dan panjang lebih dari 7 km merupakan kompleks percandian terbesar di Asia Tenggara. Candi Muarojambi yang berasal dari abad XI masehi bekas pusat pengembangan Hindu-Buddha di Sumatera, peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Perayaan Waisak di Candi Muarojambi baru-baru ini. Situs Purbakala Candi Muarojambi di tepian Sungai Batanghari, Desa Muarojambi dan Danau Lamo, Kecamatan Marosebo Ulu, Kabupaten Muarojambi yang memiliki luasa areal sekitar  12 km persegi (260 ha) dan panjang lebih dari 7 km merupakan kompleks percandian terbesar di Asia Tenggara. Festival XandiCandi Muarojambi yang berasal dari abad XI masehi bekas pusat pengembangan Hindu-Buddha di Sumatera, peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. 


 Jambipos Online, Jambi-Pergelaran wisata sejarah, Festival Candi Muarojambi di lokasi Candi Muarojambi, Kecamatan , Kabupaten Muarojambi dilaksanaanbersamaan dengan perayaan hari raya Waisak 2561, Kamis, 11 Mei 2017. Kedua kegiatan tersebut digelar secara bersamaan sebagai salah satu strategi meningkatkan kunjungan wisata mancanegara ke Jambi, khususnya wistawan dari Thailand, Singapur, Tiongkok dan Hongkong.  

Untuk mempersiapkan Festival Candi Muarojambi dan perayaan Waisak 2561 Budha Earth (BE) tersebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, Zumi Zola mengundang unsur pimpinan umat Budha se-Provinsi Jambi. Pertemuan  tersebut dilaksanakan di ruang utama kantor Gubernur Jambi, Selasa (21/03/2017). Pertemuan yang dipimpin Asisten Administrasi Umum (Asisten III) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, H Saipudin tersebut dihadiri puluhan tokoh agama Budha Jambi.

H Saipudin pada pertemuan tersebut mengungkapkan, Gubernur Jambi, H Zumi Zola Zulkifli menginginkan adanya nuansa baru dalam perayaan Waisak di Provinsi Jambi, 11 Mei 2017. Nuansa baru tersebut, yakni semua umat Budha di Provinsi Jambi bisa berkumpul bersama di Candi Muarojambi untuk merayakan Hari Raya Waisak.

Menurut Saipudin, berdasarkan hasil pertemuan dengan tokoh agama Budha Jambi tersebut, umat Budha Jambi dan jajaran Pemprov Jambi akan membentuk panitia Festival Candi Muarojambi dan Perayaan Waisak 2017. Panitia bersama tersebut sudah mewakili semua vihara-vihara, majelis-majelis untuk masyarakat Budha di Jambi.

“Kita sangat mengharapkan semua masyarakat Budha dan biksu yang ada di Provinsi Jambi dapat hadir pada acara tersebut. Perayaan Hari Raya Waisak se-Provinsi Jambi ini bersamaan dengan Perayaan Hari Waisak Nasional yang terpusat di Candi Borobudur,”katanya.

Saipudin mengatakan, masyarakat Budha dari wilayah tetangga Provinsi Jambi, termasuk se-Sumatera juga diharapkan bisa menghadiri perayaaan Waisak di Candi Muarojambi dalam rangka memperingati Hari Raya Waisak 2017 di Jambi.

“Bapak Gubernur Jambi ingin adanya warna baru pada peringatan Hari Raya Waisak, yakni adanya rangkaian kegiatan wisata di Candi Muarojambi. Pelaksanaan Festival Candi Muarojambi dan perayaan Waisak ini bermanfaat meningkatkan kunjungan wisata ke Jambi sekaligus menjadi areana pembauran umat beragama dan etnis di Jambi,”katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Provinsi Jambi, H Syahruddin mengatakan, pertemuan Pemprov Jambi dengan tokoh umat Budha di Jambi tersebut bertujuan mempersiapkan acara Perayaan Hari Raya Waisak 2017 yang akan dilaksanakan di Candi Muarojambi.

Acara tersebut, bertepatan dengan Festival Candi Muarojambi yang akan dilaksankan pada tanggal 11 Mei 2017. Pada kesempatan tersebut akan diundang seluruh masyarakat Budha yang ada di Sumatera serta dan Menteri Pariwisata RI. (JP-Lee)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar