Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Olahraga di Jambi Makin Merosot?

ILUSTRASI-Atlet Perpani Jambi yang Berjaya di PON Jabar dan Kejurnas. Dok
Kejurda Karateka Jambi.


Jambipos Online-Banyak kalangan terutama pecinta  dan pengamat olahraga di daerah Jambi  sering  termenung dengan  wajah suram, suasana itu berlangsung  dari  tahun ketahun.

Mereka bukan memikirkan masalah politik, pilkada, cabai, bawang seludupan, bukan juga masalah tetek bengek lainnya. Lalu apa yang mereka renungkan sampai wajah berkerut sepanjang tahun ?

Mereka yang termenung bukan “ndak katek gawe “ kata orang di Jambi, justru mereka pemikir yang tak tahu harus berbuat  apa. Mereka merenungkan, betapa sulit dan sukarnya tumbuh dan berkembangnya olahraga di daerah Provinsi Jambi.

Ada yang mengamati, olahraga di Jambi naik turunnya seperti musiman,dia muncul meriah saat akan diadakan event daerah seperti Porprov.

Latihan berbagai cabang terlihat  di berbagai Kabupaten dan Kota, disana muncul atlet–atlet, apakah wajah  baru maupun wajah  lama, yang  jarang kelihatan  dilapangan.

Hakekat pesta olahraga Tingkat Provinsi itu bertujuan sebagai ajang meningkatkan prestasi  khususnya  juga dijadikan sebagai persiapan PON, PORWIL  atau Kejurnas biasanya sekali gus  seleksi untuk PON di cabang tertentu.

Lalu hasil Porprov seperti apa ?

Memang sulit dijawab. Jika dari prestasi, pada kenyataan agak langka   terjadi pemecahan rekor bahkan rekor di Porprov jauh  merosot .

Kondisi olahraga disini semakin parah dalam belasan tahun terakhir ini, ini fakta  sukar untuk disanggah.Walaupun  daerah ini  tetap  mengikuti PON.

Namun demikian kita tidak pula mungkir, bahwa Jambi memang pernah menjadi daerah  perhatian  nasional karena prestasi olahraganya.

Bahkan pernah beberapa cabang   mengukir prestasi tingkat Asean, antara lain seperti renang, polo air, dayung, tinju bahkan peringkat di PON boleh dibilang  tidak mengecewakan.

Tapi itu belasan tahun silam, Kini keadaannya seperti apa ?

Merosot ? Pasti ada yang matanya melotot jika kita sebut demikian. Lalu dimana letak kekusutan  permasalahan, sehingga Jambi pernah diperhitungkan tingkat nasional bidang olahraga tapi kini seperti “ dianggap sepi “ ?

Pengurus KONI silih berganti, demikian juga  Gubernur, Bupati dan Walikota sudah banyak wajah baru, tapi  olahraganya  tidak juga maju. Lalu siapa yang harus bertanggungjawab dengan kondisi yang semakin “ jelek “ ini ?

Kita tak perlu mencari kambing hitam masalah olahraga yang memprihatinkan ini. Mari kita buka lembaran catatan  yang ada  mungkin terdokumentasikan atau katakan hanya sekedar ingatan bagi orang belum berada diwilayah pelupa.

Pernahkah rakyat di Jambi  mendengar  para calon gubernrur, bupati atau calon walikota saat berorasi pada kampanye di Pilkada  mereka bertekad untuk memajukan olahraga ?

Pernahkan kita mendengar atau membaca berita, bahwa para wakil rakyat anggota DPRD baik tingkat provinsi, kota atau kabupaten  membahas khusus tentang olahraga di daerahnya ?

Pernahkah kita mendengar kabar bahwa angota DPRD melakukan kunjungan kerja atau studi banding ke daerah lain menyangkut kepentingan olahraga ?

Lagi-lagi jauh panggang dari api, apa ada anggota dewan yang  ysng gigih memperjuangkan agar ditingkatkannya dana bantuan untuk olahraga atau mendorong pemerintah daerah untuk membangun fasilitas olahraga lebih baik di daerahnya ?

Kitapun layak bertanya, sampai kapan mereka yang mengaku wakil rakyat itu hatinya  terbuka agar dibenaknya  tersemai betapa sangat pentingnya olahraga di Jambi  untuk dikembangkan ?

Semua pertanyaan itu , pantas untuk dikemukakan. Sebab hingga kini belum ada baik itu Gubernur, Walikota dan Bupati yang berkomitmen, untuk membangun fasilitas olahraga yang lebih baik demi kemajuan olahraga.

Jika disimak dalam belasan tahun terakhir belum ada pembangunan fasilitas olahraga yang lebik baik dari yang ada sekarang, baik di Kota Jambi apalagi di Kabupaten.

Bahkan terselenting berita, ada  Kabupaten yang tidak mealokkasikan dana untuk  olahraga di APBD nya. Tapi daerah ini tetap saja mengirim atletnya ke  Porprov. Dimana logikanya,  prestasi seperti apa yang bisa didapat ? 

Siapapun pengurus KONI tidak akan membawa perubahan, selama gubernur, bupati dan walikota disini masih berpola pikir itu ke itu juga.

Dan peranan Dispora perlu dikaji kembali, karena selama ini hanya sebagai tukang salur dana bantuan untuk olehraga dan menyimpan bukti penerimaan, hanya itu ke itu saja peran dinas yang satu ini sepanjang tahun.

Maju dan berkembangnya olahraga disuatu daerah, bukan semata mata masalah duit, walaupun itu  pendukung dominan.

Nawaitu dan tekad,   para kepala daerah disini  yang dibutuhkan, karena selama ini keinginan yang besar justru dating dari rakyat dan bukan dari pemerintah daerah. Pemerintah daerah sering berdalih dengan alasan klasik yang usang, terbatasnya dana.

Daerah Jambi bukan daerah tergolong miskin, minyak, batu bara, sawit, emas, adalah kekayaan dimilki daerah ini yang sangat potensi. Kekayaan yang besar itupun seperti tidak dapat    mendukung  bagi kemajuan olahraga disini. Ironis sekkali.

Partisipasi pengusaha besar disini  memang ada, biasanya menjelang PON, Gubernur Jambi mengumpulkan mereka dan minta bantuan  tentang pendanaan atlet  Jambi ke PON. 

Mengumpulkan para pengusaha menjelang PON disini seperti tradisi, hingga kini belum ada upaya kepala daerah khusus Gubernur mencari jalan atau cara mengumpulkan dana untuk kemajuan olahraga di luar APBD.

Itulah diantara  simpul-simpul kusut sebagai faktor sulitnya berkembang  dan majunya olahraga di Jambi. Kadangkala kita  malu  berkaca, menoleh ke daerah-daerah lain yang APBD nya  tak jauh selisihnya  dengan Jambi, tetapi perkembangan olahraganya jauh di atas daerah ini.

Siapapun tahu, masalah olahraga bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja,seluruh lapisan masyarakat berkewajiban untuk berpartiisipasi. Yang ada sekarang di Jambi pemerintah daerah justru perhatiannya pada olahraga hanya sesaat. Lalu kapan olahraga di Jambi bisa maju ? Entahlah. (BK)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar