Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Peningkatan SDM PKL, Hadapi Lesunya Perekonomian



Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Pemerintah Kota Jambi, Drs Syahril Samingin.


Jambipos Online, Jambi-Pada tahun 2017 ini, merupakan tahun terberat bagi Pemerintah Kota Jambi, khususnya Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi dalam memberikan yang terbaik bagi perkembangan kemajuan usaha mikro, kecil dan menengah. Hal ini dipengaruhi lesunya perekonomian nasional, yang berdampak juga di Kota Jambi.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Pemerintah Kota Jambi, Drs Syahril Samingin kepada wartawan, Selasa (10/1/2017) mengungkapkan, pihaknya akan fokus menitikberatkan peningkatan sumber daya manusia (SDM) para pengrajin dan pengusaha UMKM di Kota Jambi pada 2017.

“Kita upayakan peningkatan SDM bagi pengusaha UMKM yang ada. Hal ini supaya mereka tetap bertahan dan terampil, serta tetap niat untuk terus memajukan usahanya menghadapi tantangan global dimasa depan,” katanya.

Dikatakan, selama ini potensi UMKM di Kota Jambi terus berkembang namun diperlukan perhatian serius oleh semua pihak, dan kini telah tumbuh 250 wirausaha baru untuk mendongkrak perekonomian Kota Jambi.

Ditambahkan, pengrajin dan pengusaha kecil menengah yang ada, mereka diberikan kesempatan belajar dan pelatihan yang bagus, melalui pelatihan ke sentra-sentra pengrajin dan usaha di Pulau Jawa.

“Pelatihan juga dilakukan ke sebagian di daerah lainnya yang ada di Sumatera, seperti Sumatera Barat. Mereka harus terus dimotivasi agar mereka lebih maju lagi, dan bisa bersaing dengan daerah lainnya dari Jawa dan Sumatera,” kata Syahril.

Kata Syahril, adapun potensi UMKM yang mampu dikembangkan di Kota Jambi, antara lain dodol, batik, kain perca, kue kering dan basah, keripik ubi dan tape, serta lainnya yang menjadi andalan daerah.

Dirinya sangat yakin dengan konsep OVOP (One Village, One Product), yakni satu kecamatan, satu produk terpadu sehingga setiap kecamatan di Kota Jambi tersedia satu produk unggulan UMKM, melalui praktek kerja lapangan (PKL) ke sentra pengrajin dan usaha di Pulau Jawa dan Sumatera.

“Contohnya saja, bagi pengusaha dodol, kita latih mereka ke Garut (Provinsi Jawa Barat). Karena disana ada asramanya, dan sanggar pelatihan pembuatan dodol yang baik sehingga mereka bisa lebih fokus belajar setiap harinya, bagaimana membuat dodol dan manajemen pemasaran dengan benar,” katanya. 

“Lalu bagi pengusaha batik Jambi, mereka dapat melihat langsung tentang bagaimana pembuatan batik dan manajemen pemasarannya di daerah Pekalongan (Provinsi Jawa Tengah), atau untuk pembuatan keripik ubi dapat belajar langsung ke Sumatera Barat, serta yang lainnya agar pengrajin dan pengusaha UMKM kita, lebih maju lagi,” tutupnya.  (Asenk Lee Saragih)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar