Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Proyek Jembatan Jelatang Diduga Pakai Besi Banci


Proyek Jembatan Jelatang Diduga Pakai Besi Banci


Proyek Jembatan Jelatang Diduga Pakai Besi Banci

Jambipos Online, Jambi-Proyek pekerjaan Jembatan Jelatang, Kabupaten Merangin dan pembuatan turap diduga memakai besi dua belas medan (banci). Penyimpangan proyek itu tercium oleh LSM INRAWIN. Pihak LMS ini meminta instansi terkait untuk melakukan pengawasan serius terhadap jalannya proyek jembatan tersebut.  

Anggota LSM INRAWIN AT Riduan pada Selasa (15/11/2016) lalu mendatangi pembuatan jembatan itu. Di lokasi dijumpai pemborongnya Nenggolan. Ada juga kasultannya Johanis. Saat ditanya masalah besi yang dipakai untuk pembuatan jembatan ini, Johanis lalu menceritakan dari mulai besi 12 sampai besi 22 inci.

Saat ditanya soal besi 12 in itu untuk apa, dia jawab pemasang turap. “Semua besi yang kami pakai bagus semuanya. Tak ada yang tak asli pak,” katanya. Ditanya status selaku kasultan pengawas tau semua  jenis besi dia jawab ya. 

Setelah dibengokokan besi 12 medan ini besi apa ini pak, tidak berani jawab lalu lari. Sayang besi yang sudah dipasang tidak ada rab nya. Ditanya mana rab pembuatan turab itu, dia jawab belum di buat  katanya. Riduan, Selaku LSM  akan membuat surat tertulis kepada pihak hukum.

Sementara LSM Forum Rakyat Cinta Negeri (FORCIN) Muhtar yang juga warga Desa Jelatang mengatakan pada Jambipos, Nenggolan sebagai pemborong juga penerima barang Jembatan Jelatang  itu memang kurang bermasyarakat. 

Seharusnya orang seperti ini kerjanya di Afrika sana bukan di perdesaan. Bayangkan saja proyek milyaran seperti ini, masyarakat mengadakan turnamen sepak bola Bupati Cup cuma menyumbang Rp 150.000.

Lanjut Muhtar, besi banyak yang dijual Nenggolan. “Saya lihat sendiri orang-orang ini jual besi  sempat mobil yang bawak besi itu saya tanya. 

Kemana bawak besi ini, supirnya jawab kami beli pak  dengan orang-orang itu kata supir mobil BH 9804 AS. Setelah saya ambil poto besi yang dijual juga poto mobil nya. Saya lalu datangi pemborong nya mau konfirmasi tapi semua orang-orang itu lari. Ada pekerja ditanya tidak berani buka mulut. Ditanya semua diam seperti orang bisu,” kata Muhtar.

Tokoh masyarakat Desa Jelatang  R, mengatakan, pembangunan Jembatan Jelatang, percuma selaku masyarakat untuk bantu mengawasinya  pembangunan itu. Kerena pemerintah desa tidak mendukung kita. 

“Contoh aja kemaren pemasang tiang itu mencong. Jumlah tiang yang dipasang ada  6, cuma satu yang mencong. Jauh dari lari dari barisan tiang yang lain. Terpaksa dia bengkokan supaya sama dengan yang  banyak katanya. Kerena tidak ada yang mengawas kini apa mau diolah pembangunan itu  tahan satu dua tahun udah cukup kata RS,” dengan nada kesal.

Jambipos Online mencoba konfirmasi dengan  pemborong jembatan juga kasultan nya. Tapi sayang semua tidak bersahabat, kerena  kasultannya wartawan  jadi semua yang datang dicuekin semuanya. Susah dikomunikasi. Semua dialah yang benar. Harapan kami selaku jurnalis kalau bisa tolong saling bagi informasi, jangan selalu menutupi. (Yah)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar