Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Batangasai Diproyeksi Jadi Sentra Kopi di Jambi

Salahsatu jalan di batangasai Sarolangun. DOK Asenk Lee Saragih.

Jambipos Online, Sarolangun- Bupati Sarolangun Cek Endra berkeinginan Kecamatan Batangasai dapat dijadikan sebagai daerah pusat penghasil tanaman kopi di Provinsi Jambi. Kecamatan Batangasai, memiliki kontur alam perbukitan dan curah hujan yang cukup tinggi untuk mengolah pertanian dan perkebunan khususnya kopi, kata Cek Endra dalam kunjungan kerjanya ke Kecamatan Batangasai, Rabu (24/2/2016).
Selain saat ini masih menjadi lumbung padi untuk Kabupaten Sarolangun dan penghasil karet, daerah Batangasai sangat memiliki potensial untuk perkebunan kopi.

Pemerintah kabupaten (Pemkab) Sarolangun akan mengubah pola perkebunan masyarakat di Kecamatan Batangasai yang masih mengharapkan dari tanaman karet untuk beralih ke tanaman kopi.

"Sebagian masyarakat di Kecamatan Batangasai ini masih mengharapkan penghasilan dari perkebunan karet namun sementara itu harga karet kita tidak mengalami perubahan sampai saat ini, maka dari itu para petani disini harus mengubah pola perkebunannya, tanaman kopi yang bisa mendongkrak perekonomiannya," kata Cek Endra.

Cek Endra pun meminta, para penyuluh pertanian dan perkebunan yang berdinas di Kecamatan Batangasai, mulai sekarang untuk terus mensosialisasikan cara berkebun kopi kepada para petani.

"Saya minta para PPL mulai dari sekarang sosialisasikan tanaman kopi kepada para petani kita," kata Cek Endra.

Untuk seluruh para Kepala Desa di Kecamatan Batangasai, agar segera mengusulkan bibit kopi untuk para petani. Pemarintah Kabupaten Sarolangun melalui dinas terkait akan memberikan bibit kepada para petani yang mau berkebun kopi.

Para petani jangan takut bagaimana mendapatkan bibitnya, nanti dinas terkait akan memberikan bibit, asalkan para kepala desanya mau mengajukan usulan dan calon petani yang akan mendapatkan bibit, kata Cek Endra.

Dengan mengubah pola tanam ini, bupati mengaharapkan masyarakat di Kecamatan Batangasai perekonomiannya bisa stabil dan tidak bergantung terus dari harga penjual karet. (Indra/Lee)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar