Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Tradisi Talempongng Kreasi dan Talempong Goyang Masyarakat Nagari Sisawah

Talempong .(Istimewa)

Oleh : Sowatul Islah

Jambipos-Talempong merupakan salah satu alat musik tradisional Minangkabau  yang berasal dari Sumatra Barat. Talempong berkembang di masyarakat Minangkabau digunakan sebagai alat untuk kegiatan ritual adat dan kegitan hiburan. Juga saremonial seperti upacar pengakatan penghulu dan proses acara kegiatan perkawinan.

Dalam permaian musik talempong  dapat dimainkan secara individu dan secara kelompok  yang masih kental dan berkembang di masyarakat perdesaan salah satunya di nagari Sisawah Kabupaten Sijunjung.

Talempong terdiri dari pacik yang dimainkan dengan alat pemukul yang terbuat dari kayu kecil (stick) yang dipegang dengan tangan kiri dan kanan secara vertikal atas dan bawah. Pada Talempong duduk dimaiakan dengan melodi diatas wadah.

Pada masyarakat perkotaan Talempong tidak menjadi pilihan musik utama hanya digunakan kegiatan yang terbatas  yaitu hanya banyak digunakan untuk pengangkatan Penghulu atau Pemangaku Adat. Talempong insrumennya nada yang diatonis yang dapat memabawakan lagu rakyat minangkabau.

Dalam perkembangan nya talempong bertransformasi menjadi menjadi Talempong Kreasi dan talempong Goyang, dalam prakteknya talempong kreasi digunakan sebagai musik pengiring tarian kreasi yang berkembang Di minangakabau, 

Talaempong Kreasi banyak digunakan pada kegiatan pendidikan kesenian dan sanggar – sanggar kesenian, yang mulai garungi oleh kalangan anak muda baik diperkotaan maupaun pada masyarakat perdesaan dalam.

Talempong kreasi muncul dan berkembang dimasyrakat adanya kolaborasi dengan instrumen musik tradisional yang dijadikan sebagai media musikal tradisional dan sumber pengikat sumber citra ras tradisian. 

Dalam perkembanagn talempong talempong Kreasi dan Talempong goyang dalam penngunaaan lebih ditekan pada hiburan dan pesta perkawinanan, yang lebih mengutamamakan estetika kosmopolitan yan bercitrasa populer umumnya lebih berkembang pada masyarakat perkotaan. 

Talempong merupakan identitas lokal masyarakat minangkabau yang dimainkan secara dipukul dalam permainannya talempong berjumlah 5-7 asambel yang menjadi pokok pembawa melodi, asamabel talempong dimainkan dalam arak arakn dan secara duduk oleh sekelompok orang untuk memeriahkan pesta rakyat dikampung –  kampung.

Talempong kreasi dan talempong yang berkembang di Nagari Sisawah kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, terdiri dari satu set talempong set melodi, satu set pengiring rendah, satu set pengiring rendah. 

Talempong kreasi dal pertunjukan juga diiringi dengan alat musik seperti sarunai, gendang, saluang. Melodi yang muncul kreatif dan dinamis, penampilan yang dapat memikat masyarakat, dengan memainkan talempong dengan variatif memiliki keunikan tersendiri.

Dimana nada yang disusun secara berurutan dan suara rendah dan tinggi yang membuat talempong lebih mudah dan leluasa untuk dimainkan. Seiring dengan dengan perkembangannya talempong kresi terus mengalami perkembangan baik dalam bentuk maupun nada serta instrumen musiknya, dengan dendang lagu baru, dan musik konvesional (Barat). 

Dengan perkembanagan talempong kreasi memunculkan timbulnya kreasi baru pada talempong yang dikenal dengan talempong Goyang.

Talempong Goyang, di Nagari Sisawah merupakan genre yang bernuansa pop dengan penggunaan nada yang bervarisai cendrung lengkap, talempong dapat digunakan untuk berbaigai kegiatan muik pengiring tari, lagu pop minang, minang dangdu. 

Talempong goyang tidak hanya digunakan masyarakat sebagai musik pengiring namun juga dapat berdiri sendiri tanapa adanya tarian, pop Minang yang beraliaran minang dangdut felksibel dilakuakn masyrakat nagari Sisawah walaupun wilayah perdesaan namun di  Nagari Sisawah juga berkembang talempong goyang.

Dalam proses perkemabangan terus mengalami perkembangan dengan adanya inovasi alat musik yang fleksibel, talempong goyang juga digunakan masyarakat untuk memperoleh uang dengan  komersial pada talempong goyang. Memunculkan komunitas budaya minangkabau yang dijadiakn sebagai peluang bisnis dan pariwisata di daerah.

Pada kegiatan komersialisasi lebih menekankan pada  dan pertunjukkan pada pesta rakyat di nagari sisawah, dengan adanya pentas panngung pertunjukan talempong goyang. 

Memunculkan pemain talempong yang prefesional yang memiliki keahalian dan keterampilan dalam menyajikan pertunjukan talempong. Masyarakat juga menggunakan pertunjukan talempong pada acara perkawinanan dengan melakukan penyewaan pada komunitas talempong kreasi.

Dalam pertunjukan talempong kreasi dan talempong goyang tidak hanya dilakukan di nagari sisawah, namun juga dilakukan di berbagai daerah di Minangkabau dan juga di Jakarta.


Hal dijadikan masyarakat untuk media untuk berbisnis dalam kesenian dengan pertunjukkan talempong kreasi dan talempong Goyang yang semakin eksis di masyarakat karena mampu meningkatakan kreatifitas masyarakat yang akan terus berkembang di berbagai sanggar baik diperdesaan maupun diperkotaan.

Dalam perkembangan talempong kreasi dapat menjaga khasan musik minangkabau ,dan begitu juga pada talempong goyang merupakan selera dan minat musik masyarakat minangkabau yang memberikan warna baru dalam perkembangan musik minangkabau.

Talempong goyang di Nagari Sisawah menampilakn lagu lagu yang berirama joget, pop dangdut. Dalam perjalanan Talempong Goyang melebur pada kelompok menjadi orgen Tunggal, yang minati masyarakat nagari Sisawah khusus pada kalangan anak muda menampilakn musik yang kreatif.

Namun pakain pemain musik menggunakan batik dan sopan dalam pertunjukkan dikemas untuk menambah daya tarik untuk masyarakat. Dalam struktur pemain talempong goyang adalah pembukaan oleh pembawa acara, dengan menyapa tamu undangan dan tuan rumah yang diiringi dengan alat tiup bansi.

Serta insrumen lagu yang dibawakan adalah lagu minangkabau dengan tempo lambat hingga cepat, dalam penampilan goyang juga dengan menampilkan lagu pop minang dan lagu dangdut. 

Pada pertunjukan talempong goyang juga melibatkan penonton dalam pertunjukan dengan menampilkan lagu sesui dengan permintaan penonton dan melibatkan penonton lansung untuk tampil di panggung untuk menyayikan lagu, dan juga di barengi dengan lawakan bersama penonton untuk menghidupkan suasana dan ditutup dengan saluang dendang. (JP-Penulis Adalah Mahasiswa Universitas Andalas Jurusan Sastra Minangkabau)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar