Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Tauziah Wagub Jambi Drs.H. Abdullah Sani Jelang Bulan Ramadhan 2022

Wakil Gubernur Jambi Drs.H. Abdullah Sani, M.Pdi. 

Jambipos, Jambi
-Wakil Gubernur Jambi Drs.H. Abdullah Sani, M.Pdi mengemukakan, apapun persoalan dan cobaan yang Allah berikan serta apapun bentuk kenikmatan dan kemewahan yang di berikan. Kita tetap bersyukur kepada Allah. Mari kita maknai peringatan Isra Mi’raj dengan tetap bersyukur kepada Allah SWT, selain meningkatkan ketaqwaan dan keimanan juga meningkatkan silaturrahmi diantara kita semua.

Demikian disampaikan Drs.H. Abdullah Sani, saat memberikan Tauziah dalam Peringatan Isra Mi”raj Nabi Muhammad SAW bersama DPD Pengajian Al Hidayah Provinsi Jambi, bertempat di Masjid Agung Al Falah Jambi, Selasa (15/03/2022).

Dikatakan Wagub Jambi Drs.H. Abdullah Sani, nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita, tidaklah terhitung banyaknya. Bahkan kalau kita mencoba melakukan hitungan itu, tidak akan kita mampu karena banyaknya. 

“Nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita, tidaklah terhitung banyaknya. Dan jika kamu mencoba menghitung nikmat Allah, pastilah tidak akan mampu melakukannya,” demikian firman-Nya dalam Alquran," kata Drs.H. Abdullah Sani.

Dijelaskan Drs.H. Abdullah Sani, syukur itu tersusun dari tiga hal, yaitu ilmu, hal keadaan, dan amal perbuatan. Ilmunya ialah dengan menyadari bahwa kenikmatan yang diterimanya itu semata-mata dari Allah SWT.

"Keadaannya adalah menyatakan kegembiraan karena memperoleh kenikmatan. Amalnya adalah menunaikan sesuatu yang sudah pasti menjadi tujuan serta yang dicintai oleh Allah SWT yang memberi kenikmatan itu untuk dilaksanakan. Syukur dalam bentuk amal berkaitan dengan amalan hati, anggota badan, dan lisan. Kaitannya dengan hati adalah sengaja berbuat kebajikan dan merahasiakannya kepada seluruh makhluk. Hubungannya dengan lisan adalah mengucapkan pujian, hamdalah, yakni mengucapkan alhamdulillah segala puji bagi Allah," ujar Drs.H. Abdullah Sani.

"Kaitannya dengan anggota badan adalah mempergunakan kenikmatan itu untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT, tidak mempergunakannya untuk berbuat maksiat. Dengan demikian, nikmat harta disyukuri dengan menggunakan harta itu untuk kebaikan semata, sesuai dengan perintah Allah SWT, yakni untuk nafkah diri, keluarga, kerabat, dan kaum dhuafa dengan tetap mengeluarkan zakat, infak, dan sedekahnya. Termasuk syukur terhadap nikmat harta adalah mempersembahkan harta itu untuk di jalan Allah atau menegakkan syi’ar Islam," kata Drs.H. Abdullah Sani. (JP-DiskominfoProvJambi/Asenk Lee)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar