Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Prof Sutrisno Terpilih Jadi Rektor Universitas Jambi

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi (Unja), Prof Sutrisno terpilih menjadi Rektor Unja periode 2020 – 2024 pada pemilihan Rektor Unja di kampus Unja, Mendalo, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Rabu (8/1/2020).
Jambipos, Jambi- Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi (Unja), Prof Sutrisno terpilih menjadi Rektor Unja periode 2020 – 2024 pada pemilihan Rektor Unja di kampus Unja, Mendalo, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Rabu (8/1/2020). Pada pemilihan tersebut, Prof Sutrisno meraih suara terbanyak, 43 suara dari 85 suara. Sedangkan calon Rektor Unja patahana, Prof Johni Nazwan hanya meraih 28 suara dan Dr Sahuri meraih 14 suara.

Ketua Senat Unja, Amri Amir, pada kesempatan tersebut mengatakan, pemilihan Rektor Unja tersebut berlangsung demokratis. Proses pemilihan Rektor Unja itu juga berjalan lancar tanpa ada protes.

“Pemilihan Rektor Unja ini berlangsung demokratis, tertib dan lancar. Semua anggota senat dan calon rektor menerima hasil pemilihan,”ujarnya.

Menurut Amri Amir, pemilihan Rektor Unja kali ini melalui proses yang cukuppanjang. Semula pemilihan Rektor Unja yang telah dipersiapkan sejak Februari 2019 hendak dilaksanakan 21 November 2019. Namun karena ada pergantian Menteri Pendidikan, maka pemilihan Rektor Unja baru bisa dilaksanakan, Rabu (8/1/2020).

“Sebelum pemilihan Rektor Unja ini, ketiga calon rektor, Prof Sutrisno, Prof Johni Nazwan dan Dr Sahuri sudah diuji langsung oleh Menteri Pendidikan. Jadi ketiga calon dinilai layak menjadi Rektor Unja,”katanya.

Sementara itu, Rektor Unja yang baru, Prof Sutrisno dalam juma pers seusai pemilihan mengatakan, dirinya akan membangun Unja menjadi universitas maju dan bisa mengejar kualitas perguruan tinggi lain di Indonesia. Terobosan yang dilakukan meningkatkan kualitas Unja, yakni akselerasi pusat inovasi dan kreativitas yang melibatkan mahasiswa.


“Menteri Pendidikan berpesan, mahasiswa yang sudah empat tahun kuliah dan berhasil lulus dengan baik namun tidak dapat pekerjaan, hal itu dosa. Disebut dosa karena perguruan tinggi berarti mengabaikan masa depan orang. Untuk itu Unja harus bisa menghasilkan sarjana sia kerja,”katanya.

Dikatakan, pihak perguruan tinggi saat ini memikiki kebebasan dan kemandirian untuk meningkatkan kualitas atau kemajuan. Baik itu kebebasan dankemandirian belajar maupun pengelolaan keuangan.

“Kami merasakan cukup berat menjalankan amanah ini. Namun kami yakin bisa berhasil karena kami akan bahu-membahu memajukan Unja ini. Terima kasih kepada Prof Johni Nazwan yang telah membangun Unja empat tahun terakhir,”katanya.

Prof Sutrisno merupakan lulusan Sarjana (S1) Pendidikan Kimia Unja. Dia meraih gelar S2 di bidang Saintek dari Chemistry and Applied Chemistry The University of Salford, Manchester, United Kingdom, Inggris. Kemudian Prof Sutrisno meraih gelar Doktor bidang Saintek dari Departement of Chemistry The University of Newcastle, NSW, Australia.

Pria kelahiran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, 31 Desember 1966 tersebut pernah menjabat Ketua Program Pendidikan D III Analis Kimia Unja (2004-2008), Direktur Eksekutif Indonesia Managing Higher Educations Project Unja (2010-2014) dan Dekan Fakultas Saintek Unja (2014-2018).(JP-SP)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar