Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Puluhan Sawah di Sarolangun Terendam Banjir

Sawah terendam banjir. ( Foto: Antara )
Jambipos, Jambi-Sekitar 10 hektare (ha) tanaman padi di Desa Ladangpanjang, Kecamatan Sarolangun, Provinsi Jambi yang sudah sepekan terendam banjir terancam puso. Sebagian padi yang berumur satu bulan tersebut mulai rusak karena terlalu lama terendam banjir. 

Ketua Kelompok Tani (KT) Desa Ladangpanjang, Syarif Hidayat menjelaskan, banjir yang merendam puluhan hektare tanaman padi sawah di desa mereka disebabkan luapan sungai. Luapan sungai di desa itu terus naik akibat curah hujan yang tinggi.

“Curah hujan di daerah ini masih tinggi, sehingga luapan sungai terus naik.Kondisi tersebut membuat banjir yang merendam tanaman padi sawah desa ini belum surut. Bila banjir tidak surut hingga sepekan mendatang, padi yang berumur satu bulan bakal puso,” katanya di Sarolangun, Kamis (26/12/2019).

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Sarolangun, Helmi mengatakan, pihaknya meminta para petani di Sarolangun menunda musim tanam hingga Januari nanti. Penundaan penanaman padi di daerah itu perlu dilakukan mencegah agar padai tidak sampai puso akibat banjir.

“Kami meminta petani di Sarolangun, khususnya yang sawahnya di daerah aliran sungai (DAS) melakukan penanaman padi setelah curah hujan berkurang. Untuk itu kami terus memantau prakiraan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai curah hujan di daerah ini,” lanjutnnya.

Banjir Meluas

Sementara itu, meluapnya Sungai Batanghari di Kota Jambi membuat wilayah permukiman yang terendam banjir terus meluas. Ratusan rumah di DAS Batanghari di Kota Jambi saat ini terkepung banjir. Permukiman yang terkepung banjir tersebut tersebar di Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin dan di beberapa permukiman di seberang Kota Jambi.

“Banjir semakin naik di Legok ini. Warga tidak bisa lagi ke luar rumah karena banjir merdendam jalan lingkungan dan halaman rumah. Untuk melakukan aktivitas di luar rumah, kami harus pakai sampan,” kata Rachmat (45), warga Legok, Kota Jambi.

Sementara itu pantauan SP pada alat pemantau permukaan Sungai Batanghari di taman Tanggo Rajo, Kecamatan Pasar, Kota Jambi, Jumat (26/12/2019), luapan sungai tersebut sudah mencapai 13 meter atau masuk status waspada. Jika ketinggian luapan sungai itu mencapai 13,37 meter, status banjir menjadi siaga dan sebagian besar warga yang bermukim di DAS Batanghari harus mengungsi.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan BPBD Kota Jambi, Ridwan, mengatakan pihaknya kini siap siaga menghadapi bencana banjir menyusul terus naiknya luapan Sungai Batanghari. Para petugas Damkar dan BPBD Kota Jambi kini menyiapkan lokasi-lokasi pengungsian peralatan evakuasi warga.

“Kami juga terus memantau perkembangan luapan Sungai Batanghari selama 24 jam. Jika luapan sungai naik hingga 13,37 meter, kami akan melakukan evakuasi warga dari beberapa permukiman yang terendam banjir,”katanya.

Dijelaskan, perahu karet yang disiapkan menanggulangi bencana banjir di Kota Jambi sebanyak 17 unit. Perahu karet tersebut cukup untuk digunakan evakuasi korban banjir bila banjir terjadi di 16 belas kelurahan.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan lima tenda pengungsi. Dinas instansi terkait di Kota Jambi juga menyiapkan 80 unit tenda pengungsi. Dinas Sosial Kota Jambi menyiapkan memiliki 42 unit tenda, Kodim 0145/Batanghari dan Batalyon 142/Kasang Jaya masing-masing 10 unit tenda. (JP-SP)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar