Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Ketika Virus Kasus Gratifikasi Zumi Zola Menyebar Kemana-mana


Warga menonton penggeledahan  rumah pribadi pengusaha H Jais oleh penyidik KPK yang berada di Lorong Kenanga, Nomor 48, RT 04, Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanai Pura, Selasa (24/4/2018). Brandanews.co.id
Jambipos Online, Jambi-Kasus gratifikasi yang menjerat Zumi Zola (Gubernur Jambi Non Aktif) ternyata seperti virus penyakit dan bisa juga berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB). Pasalnya virus kasus gratifikasi ini kini menyebar kemana-mana. Bahkan Komisi Pemberabtasan Korupsi (KPK) harus ekstra kerja keras untuk mencari akar virus gratifikasi dan sumber-sumber kuman lainnya.

Seperti dilansir Brandanews.co.id, menurut pendapat M Hasan, atau yang kerap disapa Hasan Gondrong kepada wartawan, dia mengaku cukup mengenal dekat sosok pengusaha H Jais maupun Afit Firmansyah yang merupakan ajudan khusus Zumi Zola, sejak menjabat Bupati Tanjungjabung Timur tahun 2011, sampai Zola terpilih sebagai Gubernur Jambi periode 2016 – 2021.

Pasca digeledahnya rumah pribadi pengusaha H Jais oleh penyidik KPK yang berada di Lorong Kenanga, Nomor 48, RT 04, Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanai Pura, Selasa (24/4/2018), Hasan sudah menduga akan terjadi seperti itu pasca pengembangan kasus gratifikasi yang melibatkan Gubernur Jambi Zumi Zola.

Menurut Hasan, Ia bersama H Jais dan Afit Firmansyah sempat bersama-sama menjadi satu tim sukses memenangkan Zumi Zola di Pemilihan Gubernur Jambi tahun 2016 lalu. “Kedua orang itu, H Jais dan Afit Firmansyah memiliki kedekatan cukup sangat dengan Zumi Zola, sedangkan H Jais sendiri masuk kelingkaran Zumi Zola melalui Afit Firmansyah,” kata Hasan.

Bahkan, kata Hasan menambahkan, Ia sendiri bersama H Jais sempat bersama-sama membela kepentingan kaum tani melawan PT BPIP di daerah Simpang Kiri dan Sungai Toman, Kabupaten Tanjungjabung Timur, dan itu disaat H Jais belum tersohor sebagai pengusaha kontraktor disaat Zumi Zola belum berkuasa.

Ketika Zola berhasil memenangkan Pilkada Kabupaten Tanjungjabung Timur, dan Afit secara terbuka menjadi orang dekatnya Zola dengan posisi sebagai ajudan khusus, H Jais terus menguasai banyak proyek pemerintahan di daerah Jambi.

Selanjutnya, sepak terjang H Jais terus menggurita setelah Zumi Zola berhasil memenangkan Pilgub Jambi, sedangkan Afit Firmansyah masih dalam posisi lama sebagai ajudan khusus sebelum belakangan didepak dari lingkaran Zola.

Ketika awal mengendalikan tampuk kekuasaan sebagai Gubernur Jambi Zumi Zola, Afit Firmansyah maupun H Jais terus mengembangkan sayapnya, salah satunya, dikatakan Hasan, bermain untuk memenangkan Pilkada Muarojambi, yakni pasangan Masnah Busyro – Bambang Bayu Suseno.

Namun berselang lebih setahun Pilkada Muarojambi berhasil dimenangkan, Zumi Zola tersandung kasus gratifikasi yang berawal diungkapnya kasus suap RAPBD Jambi tahun 2018 dalam OTT KPK pada 28 November 2017 lalu yang menyeret Plt Sekda Jambi Erwan Malik, Plt Kadis PU/PR Arfan, Asisten III Setda Jambi Saipuddin, dan Supriono, Anggota Banggar DPRD Jambi, dan sekarang mereka bernasib sama dengan Zola di jebloskan kepenjara.

Dijelaskan Hasan, dengan mulai digeledahnya satu persatu rumah pribadi orang dekatnya Zumi Zola, seperti terhadap rumahnya pengusaha H Jais, Ia menduga tidak tertutup kemungkinan KPK akan melakukan penggeledahan dibanyak rumah yang diketahui menjadi orang dekat Zumi Zola, termasuk rumah pengusaha lainnya.

PT Sumber Swarnanusa Milik Asiang

Seperti dikutip dari Inilahjambi.com, Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi kantor PT Sumber Swarnanusa milik kontraktor Asiang, di kawasan Paal X Kota Jambi, atau di Jalan Lingkar Selatan, Rabu 25 April 2018, sejak pukul 14.00 WIB.

Para pekerja tetap menjalankan tugas masing-masing. Di bagian parkir kantor, tampak parkir 3 unit mobil rental jenis Kijang inova yang biasa digunakan oleh KPK dalam berbagai operasi sejak November 2017 lalu di Jambi.

Hingga Pukul 14.30 WIB, mobil sewaan KPK masih standby di parkiran. Belum diketahui berapa orang tim penyidik KPK yang masuk ke dalam ruangan. Namun tidak seperti biasanya, tidak tampak aparat bersenjata dari Brimob yang biasa mengawal aksi-aksi KPK.

Sesaat sebelum berita ini diturunkan tim KPK yang berjumlah sekira 7 orang langsung meninggalkan kantor PT Sumber Swarnanusa.

Tampak penyidik membawa sejumlah dokumen yang diletakkan dalam sejumlah kardus serta 2 koper. Aparat Brimob yang semula tidak tampak, tiba tiba muncul dari dalam ruangan.

Informasi di lokasi menyebutkan tim KPK telah datang ke kantor ini sejak sekira pukul 10.00 WIB. Penggeledahan usai sekira pukul 15.00 WIB lalu.

Nopol “Bodong”

Masih menurut, Inilahjambi.com, tiga unit kendaraan roda empat yang terparkir di garasi dan halaman rumah Haji Jais, yang digeledah KPK pada Selasa siang 24 April 2018, tidak terdata di samsat online.

Tiga mobil mewah itu masing-masing, Mitsubishi Pajero Sport BH 78 JS, Honda HRV (CRV) BH 195 FJ, dan sebuah sedan anyar pabrikan Honda tanpa nomor polisi.

Mengetik BH 78 JS di kolom pencairan Nomor Polisi pada informasi data kendaraan di website jambisamsat.net. namun aplikasi tersebut menuliskan “Data Tidak Ada” pada layarnya.

Kemudian mengetik lagi BH 195 FJ pada kolom nomor polisi tersebut. Kembali aplikasi itu menyatakan “data tidak ada”. Sementara mobil sedan ketiga tidak memiliki nomor polisi.

Untuk menguji apakah aplikasi Samsat tersebut bekerja dengan baik, Inilahjambi memasukkan nomor polisi mobil yang digunakan oleh tim KPK. Dua Nomor Polisi mobil yang digunakan tim KPK itu dapat diketahui. Artinya aplikasi tersebut bekerja baik.

Haji Jais yang sedianya dimintai keterangan terkait penggeledahan oleh awak media menolak memberikan keterangan. Ketua RT setempat Drs Jamhuri Khan mengatakan, Haji Jais memang berpesan agar tidak berkomentar apa-apa terkait penggeledahan itu.
“Pak Haji melarang saya berkomentar terkait penggeledahan itu, tapi penyidik tidak bilang apa-apa, ” kata Jamhuri usai penggeledahan rumah warganya itu.

Sebelumnya, Kepala Samsat Kota Jambi Mahrup mengakui bahwa aplikasi Samsat Jambi online kadang memang mengalami error. Pihaknya tengah berusaha memperbaiki sistem tersebut.

Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sebuah rumah mewah nomor 14 di Jalan Kenanga 3, RT O4, Simpang IV Sipin, Telanaipura, Kota Jambi, atau di kawasan Sungaikambang, pada Selasa siang 24 April 2018.

Siapa Haji Jais

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sebuah rumah mewah nomor 14 di Jalan Kenanga 3, RT O4, Simpang IV Sipin, Telanaipura, Kota Jambi, atau di kawasan Sungaikambang, pada Selasa siang 24 April 2018.

Haji Muhammad Jais ini disebut-sebut sebagai Tim Sukses Calon Gubernur Jambi Zumi Zola saat masa kampanye Pilgub Jambi 2015 lalu.

Menurut Ketua RT O4 Drs Jamhuri Khan, dirinya dipanggil penyidik untuk menyaksikan penggeledahan di rumah itu sekira pukul 15.00. Meski sejumlah penyidik sudah berada di lokasi tersebut sejak tengah hari.

Jamhuri menolak memberikan keterangan terkait penggeledahan itu. Dia mengatakan, dirinya dilarang memberikan komentar kepada media oleh Haji Jais.

“Pak Haji melarang saya berkomentar terkait penggeledahan itu, tapi penyidik tidak bilang apa-apa, ” kata Jamhuri usai penggeledahan rumah warganya itu.

Seorang warga setempat mengatakan, Haji Jais dikenal baik oleh masyarakat sekitar. Dia memiliki 4 orang anak dan beberapa cucu.
“Anaknya 4 orang laki-laki semua. Sudah ada yang berkeluarga. Pak Jais ini disini kami kenal sebagai orang baik. Tidak macam-macam,” kata warga yang tidak menyebutkan nama tersebut.

Menurut dia, Jais kelahiran 1971 itu sudah sepuluh tahun-an tinggal di kawasan itu. Rumah mewah tersebut dulunya adalah lahan kosong dan dibangun rumah oleh Jais.

“Setahu kami dia orang Simpang Tuan (Kabupaten Tanjung Jabung Timur). Punya kebun sawit. Kami taunya dia petani sawit. Akhir-akhir ini kami juga tahu dia seorang kontraktor,” lanjut warga tersebut.

Tim KPK yang berjumlah sekitar 7 orang tidak memberikan keterangan apapun terkait penggeledahan. Sejumlah anggota kepolisian dari Brimob Polda Jambi mengawal aktivitas tersebut. Tampak tim keluar dari runah dua lantai dengan membawa sejumlah koper.

Para penyidik datang menggunakan 4 unit mobil sewaan yang berkali-kali digunakan untuk aksi penggeledahan dan penangkapan terduga koruptor di Jambi.(JP-Lee)



Sumber: Brandanews.co.id dan Inilahjambi.com











Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar