Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Elviana Akan Perjuangkan Benih Padi Untuk Desa Debai Kota Sungaipenuh

Anggota DPR/MPR RI Fraksi PPP Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Jambi Hj Dra Elviana MSi yang kini duduk di Komisi XI ini akan memperjuangkan bantuan benih padi unggul untuk petani padi sawah di Desa Debai, Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi. 
Jambipos Online, Sungaipenuh- Anggota DPR/MPR RI Fraksi PPP Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Jambi Hj Dra Elviana MSi yang kini duduk di Komisi XI ini akan memperjuangkan bantuan benih padi unggul untuk petani padi sawah di Desa Debai, Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi. 

“Menyerap aspirasi rakyat Desa Debai Kota Sungaipenuh. Masyarakat minta kembali dicarikan bantuan benih padi unggul setelah 10 tahun yang lalu saya (tahun 2008 waktu duduk di Komisi IV DPRRI) mereka mendapat bantuan benih padi. Insyaa Allah dapat,” ujar Elviana saat melakukan kegiatan sosialisasi MPR di di Desa Debai, Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi, Minggu (22/4/2018).

Kegiatan acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara dan Ketetapan MPR RI, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara).

Disebutkan, sosialisasi 4 pilar terus dilakukan oleh DPR/MPR RI. Namun sosialisasi ini terus dilakukan walaupun melalui media sosial. Karena media sosial sangat efektif dalam mensosialisasikan 4 pilar Kebangsaan RI di era serba teknologi informasi ini.

“Saya melihat relatif walau ada beberapa hal yang harus ditindaklanjuti MPR. Sosialisasi di kalangan guru-guru PAUD sangat penting. Sosialisasi 4 Pilar ini harus terus digalakkan hingga ke pelosok negeri. Meski MPR terus berupaya melakukan sosialisasi, hasilnya belum benar-benar signifikan. Pancasila dan 3 pilar konstitusi lain menurutnya harus menjadi doktrin bagi setiap warga Indonesia, termasuk lewat guru-guru PAUD,” ujar Elviana.

Menurut Elviana, sosialisasi soal Pancasila dan konstitusi harus jadi mainstream di seluruh kebijakan. Bukan hanya di MPR, di birokrasi dan semua harus tersosialisasikan. Peningkatan sosialisasi dianggap sangat diperlukan mengingat saat ini ada banyak isu-isu kebhinnekaan. Apalagi dengan adanya pilkada dengan berbagai perbedaan pilihan.

“Sudah banyak yang terbelah karena pilkada. Ini sangat tidak produktif. Semua pihak bertanggung jawab soal ini (sosialisasi 4 pilar). Menurut saya tidak ada yang lebih efektif dibanding lewat pendidikan sejak dini atau lewat PAUD,” katanya.

Soal jalur pendidikan ini menurutnya sudah berkali-kali disampaikan MPR kepada pihak Kemendikbud. Materi 4 pilar harus dimasukkan pada kurikulum pendidikan formal dan informal. 

“Termasuk di ekstrakurikuler. Ideologi ini doktrin. Menanamkan nilai, paksakan lewat jalur formal maupun informal,” kata Elviana.

Tak hanya lewat pendidikan, sosialisasi 4 pilar dinilai Elviana juga perlu digarap melalui media sosial. Seperti diketahui, media sosial saat ini menjadi sarana yang efektif dalam penggarapan isu-isu dan seharusnya itu bisa dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi.

“Yang belum digarap lewat media sosial, kita canggih mengelola produk di medsos. Saya belum lihat gerakan sosialisasi 4 pilar dikelola di medsos, berbeda dengan pilkada. Harusnya media sosial ini dipakai secara baik untuk sosialisasi. Seluruh harus kita dorong," kata Elviana.

Sebelumnya, Elviana juga telah melakukan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di sejumlah desa di Provinsi Jambi. Hj Elviana selaku Anggota DPR RI dari Fraksi PPP meluangkan waktunya untuk melakukan kegiatan sosialisasi MRP di Provinsi Jambi.

Materi pada sosialisasi itu yakni “Pentinganya Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, serta Bhinneka Tunggal Ika Bagi Keutuhan NKRI”. “NKRI harga Mati. Melalui sosialisasi ini, saya berharap masyarakat lebih memahami serta mengamalkan makna Pancasila demi keutuhan NKRI kedepan. Dari isi butir Pancasila tentunya memberikan banyak manfaat bagi kerukunan masyarakat serta keutuhan NKRI di masa yang akan datang. Perlunya kembali menanamkan nilai-nilak Pancasila dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat,” ujar Elviana.

“Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, jika dikaitkan dengan ibadah Ramadhan yang sedang dijalankan oleh umat Islam, tentunya menunjukkan bahwa kita sebagai warga masyarakat sudah memenuhi sila Pertama tersebut. Hal ini terlihat dari adanya tolerasi untuk menjaga kesatuan, menghargai keberagaman dan menghormati umat Islam yang sedang berpuasa,” katanya. (JP-Asenk Lee)


Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar