Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Ada 5 Fakta Fasilitas di Hotel Alexis Jakarta, Nomor 3 Surganya Kaum Adam

Fasilitas di Hotel Alexis
Jambipos Online, Jakarta--Hotel Alexis Ditutup oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadi langkah mengejutkan pertama di awal kekuasaannya sebagai Gubernur baru Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara resmi mengambil langkah tegas menutup hotel Alexis, Jakarta Utara.

Anie dan Sandiaga Uno tidak memperpanjang izin usaha Hotel dan Griya Pijat Alexis seperti pada surat resmi Pemprov DKI Jakarta pada Jumat (27/10/2017).

Hotel Alexis memang selalu dilekatkan sebagai pusat hiburan prostitusi kelas atas di ibukota.

Hal itu sempat heboh sekitar tahun 2016 takala Gubernur DKI saat itu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebutkan bahwa Alexis sebagai tempat hiburan 'surga dunia'.

Tetapi Ahok urung menutup tempat tersebut lantaran tidak ada bukti yang didapatkan tim-nya terkait hal itu.

Ketika ditanya soal bukti, Anies mengatakan bahwa Pemprov DKI telah memiliki dasar untuk tidak memperpanjang izin usaha Alexis.

Salah satu alasan yang disebut Anies yakni banyaknya keluhan dari masyarakat. Anies enggan merinci bukti-bukti dikantongi Pemprov DKI Jakarta sebagai alasan tak mengeluarkan izin usaha tersebut.

"Kita tegas, kita tidak menginginkan Jakarta menjadi kota yang membiarkan praktik-praktik prostitusi dan kita mendengar laporan, mendengar keluhan dari warga, dan juga pemberitaan-pemberitaan,"

"Ada, ada laporan-laporan, dan lain-lain. Masa mau dirinci praktik gitu," ujar Anies seperti dilansir Tribunstyle.com dari Kompas.com, Senin (30/10/2017).

Dengan tidak diperpanjangnya izin Alexis, pemilik usaha tidak bisa lagi melakukan kegiatan usaha di sana. Hal ini kata Anies dan Sandiaga Uno sebagai pemenuhan janji kampanye pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kabar soal hiburan level 'Surga Dunia' di hotel itu memang sudah menyeruak. Banyak fakta menarik di balik hotel yang berada di Jakarta Utara ini.

Berikut ini 5 fakta menarik fasilitas hotel Alexis seperti dilansir dari rilis Alexis Hotel Management ke sebuah portal boxing penginapan online.

1. Fasilitas Hiburan Premium

"Hotel Alexis menawarkan berbagai tempat hiburan seperti 4Play Clun & Bar Longue, Xis Karaoke, dan BathHouse Gentlemen Spa."

2. Lantai 1, Tarian Striptease dan Sex Show

Untuk masuk ke acara tersebut siap-siap rogoh kantong dalam-dalam. Masuk berarti dikenai tiket dengan tarif seharga Rp 100.000.

Jika ingin open table di bar yang terletak di lantai 1 (4Play) minimal dikenai biaya Rp 2 juta.

3. Lantai 7, Surga Kaum Adam

Pada lantai ini pengunjung bisa menikmati spa atau massage dari gadis-gadis cantik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Gadis-gadis luar negeri yang ada di Alexis Hotel biasanya didatangkan dari Uzbekistan, Thailand, Vietnam, China, Rusia, hingga Spanyol.

4. Erotic Massage Gadis Lokal

Fasilitas ini diterangkan bisa dinikmati ketika ditebus dengan uang mulai dari 1,375 juta. Sedangkan untuk gadis luar negeri dibanderol mulai dari Rp 1,375 juta hingga Rp 2,5 juta.

Tersedia sekitar 74 kamar mewah di dalam Alexis Hotel. Ahok bahkan pernah blak-blakan soal hiburan 'Surga Dunia' di Alexis.

"Di hotel-hotel itu ada enggak prostitusi? Ada, prostitusi artis di mana? Di hotel. Di Alexis lantai tujuhnya surga dunia loh (prostitusi). Di Alexis itu bukan surga di telapak kaki ibu loh, tapi lantai tujuh.” Ujar Ahok di Balai Kota.

Kendati mengetahui praktik itu, Ahok tak bisa mengusur tempat itu semena-mena. Alasannya karena sedikit bukti yang menguatkan fakta bahwa praktik prostitusi benar-benar eksis di Alexis.

Penyelidikan pernah dilakukan Pemprov DKI tetapi hasilnya tak memuaskan. Pihak Pemprov DKI gagal masuk lantai 7 yang disebut sebagai pusat hiburan terpanas di hotel itu.

Inisiatif yang dilakukan Pemprov ini tetapi meninggalkan sedikit cerita. Sejak memasuki lahan parkir ternyata pengunjung telah dijaga ketat.

Pengunjung yang datang akan dihampiri petugas dan menanyakan sejumlah pertanyaan kode. Dari sini mereka akan mengetahui jenis pengunjung.

Jika diketahui hanya sebagai tamu umum mereka akan diarahkan ke lantai satu. Sedangkan jika diketahui tamu 'istimewa' maka akan di arahkan ke sebuah elevator ke tempat 'impian' mereka.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, Catur Laswanto, bahkan sempat terkecoh dan kena gertakan Ahok gara-gara tak cerdik menyelidiki tempat tersebut.

Pada kunjungan pertama ia sendiri mengatakan bahwa prostitusi di lantai tujuh hanya isapan jempol belaka.

Namun, begitu Ahok memarahinya dan menyuruh ia datang kembali ke tempat tersebut, dengan trik khusus, ia pun mengakui bahwa Alexis ternyata merupakan sarang prostitusi di Ibukota Jakarta. 


Alexis: 'Dihakimi sepihak"

Hak atas foto BBC Indonesia Image caption Lina Novita, bagian hukum Alexis, mengaku bahwa phaknya tak pernah melakukan pelanggaran. 

 
Alexis, hotel dan griya pijat Alexis yang kontroversial di Jakarta Utara menyiratkan tuduhan bahwa masyarakat maupun media 'menghakimi pihak kami secara sepihak,' dan meminta Pemda jakarta 'memberikan solusi dan jalan keluar.'

Dalam jumpa pers hari Selasa (31/10) di lokasi yang jadi sorotan itu, Mohamad Fajri dan Lina Novita dari bagian hukum dan perusahaan Alexis menyampaikan pernyataan yang terdiri dari sembilan butir, lapor wartawan BBC Indonesia, Abraham Utama.

Pemerintah Jakarta, melalui surat tertanggal 27 oktober yang dikeluarkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menyatakan bahwa 'permohonan tanda daftar usaha parwisata' Alexis, 'belum dapat diproses'.

Mohammad Fajri mewakili Alexis mengatkan, berdasarkan surat itu Alexis menutup operasional Alexis, 'mulai hari ini (Selasa (30/10) karena izinnya habis 30 Oktober kemarin," katanya.

Sementara Lina Novita, juga dari Alexis, menyorot surat pemerintah DKI, yang menyebut 'belum bisa memproses.'

"Jadi izinnya bukan dicabut atau dilarang. Jadi kami minta diberi ruang, untuk membicarakan hal ini, karena selama ini di tempat kami tak pernah ditemukan pelanggaran atas izin itu," katanya.

Alexis dan lantai tujuh yang menghebohkan itu

Abraham Utama, BBC Indonesia
Layanan spa dan sauna di griya pijat khusus pria milik Hotel Alexis berada di lantai tujuh. Untuk menuju lokasi tersebut, pengunjung harus menumpang dua lift yang terletak persis di belakang lobi utama hotel.

Begitu keluar dari lift di lantai tujuh, pengunjung akan masuk ke lobi reservasi dan tempat pembayaran. Di lokasi itu terdapat logo bertuliskan Bath Lounge. Griya pijat itu mulai beroperasi pukul 14.00 WIB dan tutup pada 2.00 WIB.
Jika telah menyelesaikan pembayaran, pengunjung dapat menaiki tangga menuju lokasi utama spa. Sebelum masuk ke kawasan kolam, pengunjung diharuskan mengenakan kimono berbahan handuk yang disediakan di locker room.

Di balik ruang ganti pakaian itu tersedia ruangan untuk menikmati sajian minuman dan makanan. Selain sofa, terdapat pula deretan kursi dan meja di ruang itu.

Kawasan kolam di griya pijat ini berada di lantai teratas Hotel Alexis. Di situ terdapat dua kolam air hangat kecil yang mampu memuat sepuluh orang dan satu kolam air dingin berukuran besar untuk belasan orang.
Di sisi kolam, pengelola mendirikan sembilan balai tanpa sekat berisi matras untuk layanan refleksi. Ada pula tujuh matras lain yang berada di depan kolam ikan kecil berbentuk persegi panjang.
Sebuah bar besar di sebelah matras menyediakan beragam minuman. Meski terlihat telah dikosongkan, sebuah logo brand bir internasional terpasang di bar tersebut.

Di sisi selatan kolam terdapat dua ruang sauna yang masing-masing dapat menampung sepuluh orang.
Pengelola Alexis mempersilakan wartawan untuk masuk ke kawasan ruang spa. Untuk menuju tempat itu, pengunjung harus menuruni beberapa tangga.

Di lantai bawah kolam terdapat 28 kamar. Setiap kamar terlihat remang-remang dan memuat tempat tidur, lemari pendingin berisi minuman bersoda. Selain itu, terdapat pula jacuzi dan ruang shower di kamar-kamar tersebut.

Di rak dekat kasur terdapat tanda bertuliskan 'time expired'. Tanda tersebut akan menyala jika waktu sewa telah habis.
Dalam surat Pemda DKI terkait penghentian oprasi Alexis disebutkan, langkah itu dilakukan 'menindak-lanjuti iformasi yang berkembang di media massa terkait kegiatan yang tidak diperkenankan dan dilarang dalam penyelenggaraan hotel dan griya pijat di Hotel Alexis."

Pemda juga dalam surat itu menyebut kewajiban fasilitas wisata untuk tidak melakukan "segala bentuk perbuatan yang melanggar kesusilaan."
Alexis juga secara tersirat menuduh bahwa terkait desas-desus soal prostitusi itu, media dan masyarakat telah menghakimi mereka.
Butir tujuh pernyataan pers Alexis menyatakan, "Kami meminta masyarakat maupun media berhenti menghakimi pihak kami secara sepihak."

Selama ini berkembang gunjingan bahwa Alexis diduga merupakan sebuah pusat prostitusi yang melibatkan para pekerja seks dari berbagai penjuru dunia. 

Selain dari Indonesia, media banyak memberitakan bahwa di Alexis juga dipekerjakan perempuan dari Vietnam, Cina, Uzbekistan dan Rusia. Alexis juga disinggung oleh gubernur Anies Baswedan dalam debat pilkada beberapa waktu lalu. 


Dalam debat Pilkada itu Anies mempertanyakan kebijakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang dinilainya 'tegas terhadap warga di bantaran kali yang digusur, tapi tidak tegas terhadap pelanggaran ketentuan soal prostitusi di Alexis'.

Penutupan Alexis, merupakan salah satu janji Anies. Kepada wartawan, Senin 30/10), Anies mengatakan, sekarang ini, "dieksekusi saja dulu penutupan Alexis itu," berdasarkan berbagai informasi terjadinya pelanggaran di hotel itu. (Sumber: Tribunstyle.com dan BBC Indonesia)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar