Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Pemprov Jambi Berencana Libatkan BUMD Tampung Karet Rakyat

Jambipos Online, Jambi-Pemerintah Provinsi Jambi berencana melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam menampung karet rakyat. Hal itu dilakukan untuk menstabilkan harga karet yang terus kian merosot. 

Gubernur Jambi H Zumi Zola, melakukan rapat tertutup bersama Petani Karet, Gapkindo dan BUMD untuk membahas upaya penanganan harga karet di Provinsi Jambi, Senin (10/10/2016).
 
Kata Zumi Zola Zulkifli, dalam rapat tersebut Pemprov Jambi mengidentifikasi mengapa harga jual bongkahan karet di Jambi bisa jatuh (Anjlok). Salah satu petani karet sukses dari Desa Muhajirin Kabupaten Muarajambi dijadikan pelopor agar bisa dijadikan contoh bagi petani karet lainnya untuk menjaga stabilitas harga karet di Provinsi Jambi.

“Mengapa harga karet itu jatuh, karena banyak faktor, dan sengaja dalam rapat ini kita (Pemprov) melibatkan Pak Gito sebagai pelaku petani karet yang sukses dari desa Muhajirin Muarojambi. Itu bisa menjadi contoh petani karet lain yang ada di Muarajambi. Harganya lebih tinggi dibandingkan yang lain. Itu harus dipelajari kenapa bisa seperti itu,” kata Zola.

Zola menambahkan, setelah dilakukan identifikasi, hasilnya Pemprov Jambi harus mendorong dari hutan karet bisa menjadi kebun karet karena menurut Zola, produktivitas karet petani Jambi masih rendah dari segi kualitas.
 
“Pemprov Jambi harus mendorong dari hutan karet bisa menjadi kebun karet. Artinya apa ini hasilnya atau produktivitasnya itu masih rendah dari segi kualitas, karena masih banyak yang kotor. Kalau kotor mempengaruhi dari segi kualitas nilainya dibandingkan yang lain,” kata Zola.

Selain itu, perlu adanya intervensi pasar dari pemerintah, jadi dari BUMD akan disertakan agar harga bisa tetap terjaga dan kedepan dalam konteks yang lebih besar lagi untuk mendorong hilirisasi.

“Sebetulnya kita sudah menghasilkan gambarannya. Karet itu kalau sudah jadi bisa dibuat seperti sarung tangan, sampai karet gelang. Itu mungkin dianggap sederhana, ternyata kebutuhan itu banyak sekali setiap hari, seperti pasar, rumah tangga, warung- warung, toko,” lanjut Zola.

Zumi Zola juga menjelaskan, Pemprov Jambi sudah membuat program kerja yang akan dilakukan dan dianggarkan di tahun 2017 mendatang.

“Untuk karet kita akan buatkan modulnya, konsepnya, kemudian kita minta bukan hanya dari Pemerintah saja, dari Gapkindo, Assosiasi Petani, Pak Jito juga nanti terlibat di situ, dan juga pihak Kabupaten," ujarnya.

“Jadi nanti mudah-mudahan di 2017 sudah tahu targetnya mengolah karet ini menjadi sheet angin. Kan sheet angin butuh alat, satu alat itu kurang lebih 50 juta. Kita bisa mengembangkan itu dan nanti Mahasiswa-mahasiswa Jambi bisa mengembangkan itu tetapi butuh waktu," kata Zola.
 
Dia menambahkan, sekarang kita harus beli berapa unit untuk dapat meningkatkan harga karet kita. "Nah itu yang sedang kita-kita kaji dan Koordinasinya itu bekerja sama. Karena karet ini banyak keluar daerah seperti ke Medan, ke Padang. Kita berupaya supaya karetnya itu bisa diolah tidak keluar dari Jambi. Jadi nilainya itu kita tidak rugi dan bisa untung kita olah sendiri. Tetapi tentu ada tahapannya," katanya. (JP-03)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar