|  | 
| Gubernur Jambi, Zumi Zola menabur puluhan ribu bibit ikan semah, ikan asli Danau Kerinci ke Danau Kerinci pada pembukaan Festival Danau Kerinci XV di anjungan Tanjung Hatta, Desa Sanggaran Agung, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci, sekitar 419 km dari Kota Jambi, Sabtu, 20 Agustus 2016.Ist | 
Jambipos Online, Jambi- Gubernur Jambi, Zumi Zola memprihatinkan 
semakin banyaknya ikan asli sungai dan danau di Jambi yang punah akibat 
meningkatnya pencemaran air sungai dan danau. Untuk menyelamatkan 
ikan-ikan asli Jambi agar jangan sampai punah, pencemaran sungai dan 
danau di daerah itu harus dihentikan. 
Salah satu penyebab pencemaran 
sungai dan danau di Jambi yang perlu segera dihentikan, yaitu 
penambangan emas ilegal di hulu Sungai Batanghari, khususnya di 
Kabupaten Kerinci, Merangin, dan Sarolangun.
"Saya prihatin melihat semakin langkanya ikan asli sungai dan danau 
di Jambi. Ikan-ikan asli Jambi tersebut sulit ditemukan sekarang. Ikan 
asli Jambi banyak yang punah akibat pencemaran sungai, penangkapan ikan 
menggunakan racun dan setrum. Saya minta agar penyebab punahnya ikan 
asli Jambi, terutama penambangan emas ilegal yang menggunakan merkuri, 
penangkapan ikan dengan racun dan setrum harus diberantas," kata 
Gubernur Jambi, Zumi Zola di Jambi, Jumat (26/8).
Menurut Zumi Zola, dia sudah melihat sendiri ancaman kepunahan ikan 
asli Jambi di Kabupaten Kerinci ketika mengikuti Pesta Danau Kerinci XV 
di Kerinci, Jambi baru-baru ini. Ikan asli Danau Kerinci tersebut, yaitu
 ikan semah (tor douronesis). 
Ancaman kepunahan ikan semah asli
 Kerinci itu disebabkan penangkapan yang berlebihan dengan cara yang 
tidak benar serta kurangnya perhatian terhadap budidaya ikan semah.
"Untuk melestarikan ikan semah tersebut, saya menabur ribuan benih 
ikan semah di Danau Kerinci bertepatan dengan Pesta Danau Kerinci pekan 
lalu. Penebaran ikan semah di Danau Kerinci tersebut masih perlu 
ditambah karena penangkapan ikan semah saat ini di Danau Kerinci 
tergolong tinggi," katanya.
Ratusan Jenis
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi 
Jambi, Syaipudin kepada wartawan di Jambi, Jumat (26/8) membenarkan 
bahwa ratusan jenis ikan asli Jambi kini terancam punah menyusul 
meningkatnya pencemaran air sungai di Provinsi Jambi. 
Bahkan, belasan 
jenis ikan asli Jambi yang biasanya hidup di sungai dan rawa-rawa kini 
sulit ditemukan akibat air yang tercemar. Pencemaran sungai yang 
mengancam kelestarian ratusan jenis ikan di Jambi disebabkan penambangan
 emas liar, penangkapan ikan dengan cara meracun, strum, dan pengeboman.
Menurut Saipudin, saat ini paling sedikit tujuh spesies ikan air tawar Jambi yang mengalami kondisi kritis (critical endanger). Jenis ikan tersebut antara lain, arwana silver (Schlerophages formosus), ridiangus (Balantiocheilos melanopterus), belida (Notopterus chitala), baung (Macrones nemurus), sepat batik (Cydochaicichthys aroplos), serandang (Channa pleurophthalma), dan tilan (Mastacembelus erythrotaenia).
"Saya sudah laporkan masalah ancaman kepunahan ikan asli Jambi ini 
kepada Ibu Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Kami 
berharap Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan bantuan kepada 
Jambi untuk menyelamatkan spesies ikan asli Jambi yang mulai langka 
tersebut," katanya.
Menurut Saipudin, semakin tingginya ancaman terhadap ikan-ikan asli 
Jambi yang sebagian besar hidup di Sungai Batanghari disebabkan tidak 
terkendalinya penambangan emas liar di kawasan hulu Sungai Batanghari 
lima tahun terahir. Kemudian penggunaan pestisida untuk perkebunan 
sawit, penangkapan ikan pakai racun dan strum juga semakin mempercepat 
kepunahan ikan asli Jambi.
"Air sungai Batanghari semakin tercemar dan kini selalu keruh 
begitu.Hal itu disebabkan penggunaan merkuri dalam penambangan emas. 
Pencemaran sungai ini sering membuat ikan-ikan di Sungai Batanghari 
mati," katanya.
Dikatakan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi kini 
mengembangkan teknologi membudidayakan ikan asli dan langka, ikan 
arwana. Melalui budidaya tersebut ikan-ikan yang hidup diperairan Jambi 
bisa dilestarikan.
Tetapi karena keterbatasan dana, sarana dan tenaga, dari 113 jenis 
ikan di perairan Jambi, saat ini baru 29 jenis ikan yang bisa 
dibudidayakan. Ikan arwana silver yang sudah berhasil dibudidayakan 
sekitar Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi saat ini sekitar 157
 ekor induk.
"Jika teknologi budidaya ikan asli Jambi ini berhasil, kami akan 
memberikan benih ikan asli tersebut kepada masyarakat untuk 
dikembangkan. Masyarakat bisa mengembangkan ikan asli hasil budidaya 
tersebut di kolam sendiri maupun melalui usaha keramba di Sungai 
Batanghari,' katanya.(SP)
 


0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE