Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Pembangunan Selokan di Desa Sei Ulak Merangin Asal Main Poles Saja


Pembangunan drainase (selokan) di Desa Sei Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin diduga pembangunanya tidak sesuai dengan RAB. Foto Yahya Jampos


Pembangunan drainase (selokan) di Desa Sei Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin diduga pembangunanya tidak sesuai dengan RAB. Foto Yahya Jampos

Pembangunan drainase (selokan) di Desa Sei Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin diduga pembangunanya tidak sesuai dengan RAB. Foto Yahya Jampos

Pembangunan drainase (selokan) di Desa Sei Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin diduga pembangunanya tidak sesuai dengan RAB. Foto Yahya Jampos

Jambipos Online, Merangin-Pembangunan drainase (selokan) di Desa Sei Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin diduga pembangunanya tidak sesuai dengan RAB. AD (50) warga desa setempat mengatakan pada Jambipos, dia merasa bangga kerena di depan rumahnya dibuat saluran air.

Tapi yang sangat dia sayangkan cuma dipoles-poles aja dengan semen. “Di depan rumah saya sudah dibangun bapak boleh lihat sendiri. Ini yang sudah dikerjakan, kalau depan rumah saya nampak bagus sudah saya tambah sendiri semennya maka nya terlihat bagus,” kata AD.

Hal senada juga disebutkan AKL, warga desa setempat. Kata dia pembagunan ratusan juta hanya main tempel tempel saja. “Yang  ditempel itu hanya pinggir-pingirnya saja. Kalau lantainya cuma di siram semen aja. Kalau saya bohong lihat sendiri seperti itu. Cuma tinggal tanah aja. Harapan kami masyarakat semenjak di pimpin kades yang baru ini Desa Sei Ulak bisa lebih maju lagi,” katanya.

Tokoh masyarakat Desa Sei Ulak, yang tidak mau namanya ditulis mengatakan, Pemkab Merangin harus perhatikan pembagunan di perdesaan ini. 

“Kerena banyak pembagunan tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Kerena sesuai janji bapak Bupati Merangin membangun dari desa ke kota. Kalau pemerintah tak salah lagi kerena dana pembangunan desa hapir satu Miliar pertahun nya. Harapan kami membagun desa harus bangun 70 persen lebih nya masukan kekantong. Uang rakyat kembalikan untuk penbagunan untuk rakyat , supaya desa ini maju,” ungkapnya.

Sementara empat orang pekerja sebagai tukang  SN ,SD ,BTR dan LT (Diding) beserta angota pekerja saat ditanya berapa upah tukang dia menjawab 125 meter upah Rp 4 juta. Sudah berapa hari kerjanya dia jawab 8 hari.

Ditanya RAB, dia bilang tak ada kami lihat RAB-nya. Menurut pekerja dana lebih kuran Rp 60 juta yang habis. Ditanya yang Rp 40 juta nya dikemanakan, dia jawab tentu masuk kantong pribadi orang tu lah ungkap pekerja.

Kaur Umum AR ditanya sewaktu berada di kantor desa, Senin (26/12/2016) dia menjelaskan drainase itu pembangunan desa. Ditanya berapa jumlah dana dia jawab tidak tau. Ditanya berapa panjang nya dia jawab 250 meter. (Yah)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar