Jambipos Online, Jambi-Pemerintah Kota Jambi menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar ekonomi utama. Langkah nyata ini dibuktikan dengan diselenggarakannya rapat koordinasi yang melibatkan berbagai pihak terkait, mulai dari perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pelaku usaha, hingga komunitas kreatif di Kota Jambi.
Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, MKM memaparkan serangkaian strategi konkret untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor wisata yang lebih hidup dan terkoneksi.
Fokus utama diarahkan pada pengembangan 10 titik kawasan di sektor wisata baru yang ditargetkan bisa mulai dinikmati tahun ini hingga tahun depan.
“Kita punya potensi luar biasa, dari budaya, alam, kuliner, sampai wisata air. Dan ini bukan hanya untuk warga lokal, tapi juga pengunjung dari luar kota, bahkan luar provinsi,” ujar Maulana, Rabu (6/7/2025).
Untuk mendukung mobilitas wisatawan, Pemkot Jambi tengah menyiapkan sarana transportasi publik berbasis listrik. Salah satunya adalah bus dua tingkat tanpa atap yang saat ini sedang dalam proses karoseri. Bus ini akan difungsikan sebagai kendaraan wisata untuk mengantar turis berkeliling menikmati ikon kota yang dipercantik dengan pencahayaan malam (lighting).
Beberapa kawasan pun mulai ditata ulang, tidak hanya untuk aspek estetika tetapi juga fungsi. Area dari rumah dinas wali kota menuju Museum Siginjai kini dilengkapi jalur pedestrian. Penataan serupa juga akan diterapkan di kawasan Murni Awar Jaya hingga Sultan Agung.
Di wilayah tersebut terdapat bangunan heritage peninggalan Belanda tahun 1926 yang akan dilengkapi pencahayaan khusus serta pusat kuliner.
Sementara itu, kawasan Sumantri Brojonegoro dirancang menjadi ruang publik dengan konsep milenial. Taman Remaja pun akan dihidupkan dengan perpaduan kuliner, ruang alam, dan ekspresi seni.
“Akan ada spot konser mini, tempat nyanyi-nyanyi, di bawah pohon dengan lighting dan pagar yang sedang diperbaiki. Kami ingin tempat ini benar-benar hidup,” jelas Maulana
Wacana pemindahan pusat keramaian dari Tugu Keris juga dijelaskan. “Tugu Keris tetap akan kita jaga, tapi tidak lagi dipakai untuk konser yang memicu macet. Pedagang tetap bisa berjualan, tapi konsepnya kita tata,” tambahnya.
Kawasan Pasar Lama dan Terminal Rawasari juga akan ditata dengan pendekatan berbasis budaya. Festival Sungai Asam akan dihidupkan kembali sebagai ruang berkegiatan kreatif. Sementara di kawasan Pasar Tua, Pemkot akan meluncurkan pusat kuliner dan budaya pada September mendatang.
Wali Kota Maulana juga mengungkap rencana membangun danau buatan seluas 9 hektare sebagai solusi banjir sekaligus kawasan wisata air. Di lokasi tersebut akan dilengkapi jogging track, air mancur berlampu di malam hari, dan zona rekreasi yang diharapkan menjadi ikon baru Kota Jambi.
Seluruh titik wisata tersebut akan terhubung dalam satu sistem transportasi publik berbasis listrik yang ramah lingkungan. Dengan jaringan bus yang terkoneksi ke hotel dan titik-titik keramaian, wisatawan tidak lagi bergantung pada kendaraan pribadi.
Selain itu, juga tengah menggarap program penataan pedagang kaki lima (PKL). Peraturan daerah terkait retribusi disiapkan, tidak hanya untuk menarik pendapatan, tetapi juga menata sistem agar lingkungan tetap bersih.
“Kita tidak minta besar, tapi rapi. Ada yang tangani limbahnya, ada yang kelola sampahnya. Ekonomi tumbuh, kota tetap bersih,” tegas Maulana.
Pemkot juga menyiapkan subsidi tarif untuk transportasi publik ramah lingkungan agar masyarakat bisa menikmati layanan tanpa beban biaya tinggi. Program ini akan diperkuat dengan lima armada baru yang dijadwalkan mulai beroperasi pada September mendatang.
Langkah strategis ini menyasar berbagai aspek mulai dari penataan ruang kota, pemanfaatan warisan budaya, hingga pembangunan infrastruktur transportasi ramah lingkungan demi memperkuat wajah wisata dan ekonomi Kota Jambi.(JPO-ADV Diskominfo Pemkot Jambi)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE